Minta Prabowo Subianto Segera Bentuk Kementerian Haji dan Umrah, Begini Alasan Cak Imin
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar sebut, banyak permasalahan terkait haji dan umrah yang terjadi.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berharap agar Presiden Prabowo Subianto segera membentuk Kementerian Haji dan Umrah.
Cak Imin yang juga menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Itu mengungkapkan harapan itu, karena banyak permasalahan terkait haji dan umrah yang terjadi.
"Salah satu usulan kita dari awal adalah pemisahan Kementerian Agama dan Kementerian Haji," kata Cak Imin dalam sambutannya dalam diskusi publik bertajuk "Revisi Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah" di Kantor DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
Cak Imin mengaku punya pengalaman saat menjadi pengawas haji.
Salah satunya yaitu menunggu 2x24 jam di bandara saat ingin kembali ke Indonesia.
Dia juga menyinggung keluhan masyarakat soal tenda di Mina, Arab Saudi.
"Pasti ada persoalan yang terulang di tenda Mina, saat ada di Arafah, sampai soal transportasi yang delay. Saat kepulangan saya juga harus menunggu hampir 2x24 jam di bandara. Sebuah pengalaman yang amat sangat rumit," jelas Cak Imin.
Baca juga: Cak Imin Dijadwalkan Jadi Pemateri di Retret Kepala Daerah pada 25 Februari 2025
Cak Imin berharap, Prabowo segera memisahkan Kementerian Agama dan membentuk Kementerian Haji dan Umrah.
Dia menuturkan, Prabowo telah memulai untuk membentuk Kementerian Haji dan Umrah, meskipun baru ada Badan Penyelenggaraan Haji.
"Ini salah satu revolusi penyelenggaraannya. Alhamdulillah, Pak Prabowo telah memulai, meskipun baru setengah revolusi, yaitu ada Badan Penyelenggaraan Haji, tapi belum menjadi kementerian," jelas Cak Imin.
"Kita berharap undang-undang haji yang akan kita bentuk nanti Badan Penyelenggara Haji kita usulkan diubah menjadi Kementerian Haji dan Umrah," ujarnya.
Diskusi itu dihadiri Ketua Komisi VIII DPR RI H Marwan Dasopang, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) KH Moch Irfan Yusuf (Gus Irfan), Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Prof Hilman Latief, pengamat dan pemerhati kebijakan haji dan umrah KH Manarul Hidayat, Dewan Syura DPP PKB.
Baca juga: Gerindra Usung Capres 2029, Prabowo Tawarkan KIM Permanen, Cak Imin: Ya, Makasih Ya
Hadir juga Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) Muhammad Firman Taufik dan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Firman M Nur.
Sebagai informasi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengusulkan kepada Prabowo untuk membentuk Kementerian Khusus Haji.
Dalam keterangan resminya, Cholil Nafis berpandangan bahwa Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) sering disibukkan soal haji.
Cak Imin
Presiden RI Prabowo Subianto
haji
umrah
Kementerian
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar
Cholil Nafis
Kemenag RI
Setelah Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN, Dony Oskaria Temui Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan |
![]() |
---|
Pesan Gus Nadir untuk KPK di Kasus Korupsi Haji yang Seret Tokoh NU dan Muhammadiyah |
![]() |
---|
KPK Ungkap Ustaz Khalid Basalamah Korban Pemerasan Korupsi Haji Khusus |
![]() |
---|
Tokoh NU dan Muhammadiyah Terseret Kasus Korupsi Haji, Gus Nadir: Ini Bukan Masalah Ormas |
![]() |
---|
Babak Baru Korupsi Kuota Haji, KPK Gandeng PPATK Bidik Mr Y Sang Juru Simpan Uang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.