Cap Go Meh

Tujuh Tahun Berdiri, Komunitas Barongsai Ini Selalu Banjir Order saat Imlek dan Cap Go Meh

Seni Tari Cetiya Kwan Im Phu Sat Lion Dance, komunitas barongsai, makin dikenal publik. Kini, order tampil saat Imlek dan Cap Go Meh banyak.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
warta kota/munir
KOMUNITAS BARONGSAI - Komunitas Seni Tari Cetiya Kwan Im Phu Sat Lion Dance. Selalu banjir orderan untuk tampil saat Imlek dan Cap Go Meh. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perayaan Imlek dan Cap Go Meh selalu membawa keberkahan bagi pemain barongsai karena hampir setiap hari dapat undangan untuk tampil di sejumlah tempat.

Salah satu komunitas barongsai yang banjir order untuk tampil adalah Seni Tari Cetiya Kwan Im Phu Sat Lion Dance.

Ketua Pengurus Seni Tari Cetiya Kwan Im Phu Sat Lion Dance, Erwin Prayuda menerangkan, sudah 7 tahun komunitasnya berdiri demi melestarikan salah satu seni tari budaya Tionghoa yaitu barongsai.

Ia mengaku, komunitasnya rutin tampil saat Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh di Vihara Amurva Bhumi.

Baca juga: Meriahnya Perayaan Cap Go Meh 2025 di Glodok, Ada Anies, Mahfud MD, Barongsai hingga Naga Raksasa

Sekali tampil, ia membawa satu tim berjumlah 17 orang, empat orang sebagai penari barongsai dan sisanya memainkan alat musik.

Erwin mengaku, dirinya melatih para pemain dari nol hingga bisa tampil ditonton orang banyak sekira dua bulan.

"Jadi latihan dari dasar itu minimal 2 bulan, itu sudah bisa turun perform dalam di event-event. Kalau yang geralan lompat-lompat itu, nanti dilatih khusus, latihannya bisa seminggu bisa 3 kali," tuturnya saat ditemui di Vihara Amurva Bhumi, Sabtu (15/2/2025).

Menurut Erwin, jika para pemain malas latihan atau mau-mau, enggak-enggak maka bakal lebih lama lagi memahami gerakan seni tari barongsai.

Baca juga: Momen Wapres Gibran Ajak Anak dan Istrinya Nonton Barongsai dan Jajan-jajan di Pasar Atom Surabaya

Oleh karena itu, ia selalu menekankan ke para pemain agar serius selama menjalankan latihan demi memberikan penampilan terbaik ketika tampil di event.

"Kalau di kami itu yang latihan mulai dari usia 7 tahun, mereka sudah bisa gerakan dasar," terangnya.

Menurut Erwin, dalam seni tari barongsai ini, dirinya tidak pandang suku dan agama karena siapa saja boleh gabung untuk latihan.

Sebab, seni tari ini merupakan budaya Tionghoa yang harus dilestarikan dan perlu adanya regenerasi.

Ia menyatakan, antusias anak-anak dari berbagai daerah yang ingin belajar tari seni barongsai cukup tinggi.

"Dari suku, agama manapun kami enggak masalah, karena kami welcome, kan kita semua ini persaudaraan, mengembangkan tradisi Tionghoa," ungkap Erwin.

"Jadi di sini semua pemain itu bisa memainkan apa saja, bisa mainin liong naga (barongnya), alat musik dan instrumen," ujar Erwin.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved