Berita Jakarta

Kebijakan Pintu Masuk Pelabuhan Tanjung Priok Bikin Macet Parah, Ratusan Sopir Truk Gelar Demo

Kebijakan Pintu Masuk Pelabuhan Tanjung Priok Bikin Macet Parah, Ratusan Sopir Truk Protes Gelar Demo

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau
Istimewa
DEMO SOPIR TRUK - Ratusan sopir truk menggelar demo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (11/2/2025). Mereka memprotes kebijakan pintu masuk pelabuhan yang membuat kemacetan parah, sehingga merugikan para sopir truk. (istimewa) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kebijakan pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok yang kerap membuat kemacetan parah diprotes ratusan sopir truk dari 43 komunitas.

Ratusan sopir truk itu menggelar aksi demonstrasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (11/2/2025).

Mereka protes terhadap kebijakan PT Pelindo atas penerapan pintu masuk yang dinilai merugikan para sopir.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ratusan Sopir Truk Kontainer Demo di PT Pelindo, Protes Kemacetan hingga Pungli

Sebab kebijakan pintu masuk itu memperparah kemacetan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sehingga membuat waktu tunggu sopir truk masuk ke dalam pelabuhan menjadi lebih lama.

Ketua Keluarga Besar Sopir Indonesia (KBSI), Ilhamsyah, meminta keadilan atas kebijakan yang diterapkan Pelindo karena berdampak pada para sopir truk.

"Aksi ini merupakan respons terhadap kebijakan Pelindo yang menyebabkan kemacetan parah di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok dan wilayah Jakarta Utara," katanya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa.

Menurutnya, Tanjung Priok menjadi pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia karena melayani ekspor-impor barang.

Sehingga, perlu adanya keberpihakan kepada sopir truk yang mengangkut barang di sana.

Ilham, sapaan akrabnya menerangkan bahwa di Pelabuhan Tanjung Priok ada terminal utama yaitu New Priok Container Terminal One (NPCT1), Koja Terminal, dan Jakarta International Container Terminal (JICT).

Terminal utama itu diakuinya menjadi pusat aktivitas bongkar-muat yang sangat padat. 

"Dengan tingginya volume arus barang, maka harus ada efisiensi dalam manajemen operasional serta infrastruktur pendukung di pelabuhan," terangnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Sopir Truk Penyebab Kecelakaan GT Ciawi Aktif di Medsos, Nyetir Sambil Main Ponsel

Namun, lanjut Ilham, seiring meningkatnya aktivitas perdagangan, kemacetan di area pelabuhan menjadi tantangan serius bagi Pelindo. 

Ia menilai, kemacetan ini tidak hanya menghambat efisiensi logistik nasional, tetapi juga merugikan sopir truk secara finansial.

"Sopir truk harus menghadapi waktu tunggu yang lama, risiko kelelahan, peningkatan biaya operasional, hingga tekanan psikologis akibat target pengiriman yang sulit dicapai," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved