Berita Nasional

Dukung Ketahanan Pangan dan Energi, INKOWAPI Dorong Pemanfaatan Jelantah untuk Bioavtur

Dukung Strategi Ketahanan Pangan dan Energi, INKOWAPI dan SAHARA Wujudkan Inovasi Pemanfaatan Minyak Jelantah Jadi Bioavtur

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
UMKM - Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) bekerja sama dengan Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) bersama warga dalam peluncuran Gerakan Mengubah Minyak Jelantah Menjadi Bioavtur di Jakarta pada Selasa (11/2/2025). Lewat gerakan ini diharapkan minyak jelantah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) bekerja sama dengan Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) terus berupaya mendukung strategi ketahanan pangan dan energi.

Salah satu langkah inovatif yang dilakukan adalah kolaborasi dengan Greenia untuk mengembangkan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan.

Salah satu wujud inovasi tersebut adalah mengubah minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai menjadi bahan bakar penerbangan, yaitu bioavtur.

Ketua Umum INKOWAPI, Sharmila Yahya, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengelolaan minyak jelantah.

Diperkirakan, Indonesia dapat menghasilkan sekitar 1 hingga 3 juta ton minyak jelantah per tahun yang dapat dimanfaatkan sebagai energi ramah lingkungan, khususnya bioavtur.

“Minyak jelantah ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Ini adalah inovasi yang memungkinkan masyarakat untuk berkontribusi secara mandiri dalam mendukung energi ramah lingkungan,” ujar Sharmila pada peluncuran Gerakan Mengubah Minyak Jelantah Menjadi Bioavtur di Jakarta pada Selasa (11/2/2025).

Proses pengolahan minyak jelantah menjadi bioavtur juga melibatkan inisiatif untuk menukarkan minyak jelantah dengan sembako.

CEO SAHARA, yang juga terlibat dalam proses ini, menyatakan bahwa pihaknya mendorong masyarakat untuk menukarkan minyak jelantah dengan sembako seperti beras, gula, minyak goreng baru, kecap, dan mie instan.

“Ternyata, masyarakat sangat senang bisa mendapatkan sembako dengan menukarkan minyak jelantah mereka. Langkah ini juga membantu menstabilkan pendapatan dan perekonomian keluarga, dengan efisiensi pengeluaran untuk kebutuhan sembako,” ungkapnya.

Hingga saat ini, sudah terbentuk sekitar 2000 titik pengumpulan minyak jelantah yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Dengan keberhasilan ini, INKOWAPI, SAHARA, dan Greenia menargetkan untuk memperluas inovasi ini ke seluruh daerah, guna memproduksi bioavtur secara masif.

"Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendaur ulang minyak jelantah dan mengubahnya menjadi bahan baku untuk biofuel. Spiritnya adalah dari dapur untuk bioavtur,” tegas Sharmila.

Upaya inovatif ini selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang mendukung pengembangan energi terbarukan dan mengusung semangat ekonomi One Sahara for Food and Energy.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved