Kemacetan Jakarta

Kapolda Metro Ungkap Sering Terjebak Macet di Jakarta dan Emosinya Terkuras, Ini yang Dilakukannya

Kapolda Metro Ungkap Sering Terjebak Macet di Jakarta dan Emosinya Terkuras, Ini yang Dilakukannya

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
Tribunnews/ Reynas Abdila
TIM PEMECAH KEMACETAN - Apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2025 di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memerintahkan jajarannya untuk membentuk tim pemecah kemacetan untuk merespons kejenuhan masyarakat di jalan raya, bahkan Karyoto mengaku ia juga kerap terjebak macet dan emosinya terkuras. (Tribunnews/ Reynas Abdila) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTAKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan, pihaknya telah membentuk tim pemecah kemacetan guna mengatasi kepadatan lalu lintas di Jakarta. 

Langkah ini diambil menyusul semakin parahnya kemacetan, yang kini tidak hanya terjadi pada hari kerja, tetapi juga di akhir pekan atau weekend.

Jenderal bintang dua itu bahkan 'curhat' bahwa dirinya terjebak macet di Jakarta sehingga cukup menguras emosi.

Baca juga: Jakarta Sering Macet, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto Perintahkan Bentuk Tim Pengurai Kemacetan

"Kita di Jakarta yang hari-hari tidak lepas dari kemacetan tentunya akan menguras emosi, bahkan saya sendiri ketika saya berkendara banyak masyarakat yang tidak sabar dengan membunyikan klakson. Ini indikasi bahwa masyarakat jenuh," ujarnya saat Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2025 di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).

Menurut Karyoto, pola kemacetan di Jakarta telah mengalami pergeseran.

Jika sebelumnya macet lebih dominan terjadi pada hari kerja, kini kepadatan juga terjadi pada hari libur.

Atas hal tersebut, ia memerintahkan anak buahnya untuk membentuk tim pemecah kemacetan Jakarta. 

"Kemarin, minggu yang lalu sudah saya perintahkan untuk membuat tim pemecah kemacetan dan jangan disangka ketika hari libur, sabtu dan minggu adalah hari senggang. Tidak seperti itu. Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi," kata dia.

Salah satu penyebab utama kemacetan di akhir pekan adalah banyaknya acara atau event besar yang digelar di pusat Jakarta, terutama di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, dan sekitarnya.

"Pada saat ini, hari Sabtu dan Minggu, lebih banyak event-event yang terjadi di seputaran Senayan. Dan ini tentunya harus lebih kita memberikan pelayanan agar event dapat berjalan dengan baik dan tentunya tidak terjadi kemacetan yang berdampak pada keluhan masyarakat lebih meluas," ucap Karyoto.

Baca juga: Batal Liburan Happy ke Puncak Bogor, Wisatawan asal Bekasi Terjebak Macet 7 Jam di Simpang Gadog

"Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100 ribu dengan event-event besar. Dibuka pukul 19.00, 15.00 sudah mulai macet. Selesai 21.00 atau 22.00 dan cair baru 01.00 atau 02.00. Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja," lanjut dia.

Karyoto menginstruksikan jajarannya untuk lebih sadar dan melakukan evaluasi terkait tugas serta fungsi mereka dalam menangani kemacetan.

"Mari kita sama-sama dan tentunya evaluasi khusus bagi anggota atau fungsi yang berkaitan langsung dengan lalu lintas agar lebih memperhatikan," katanya.

"Tentunya dengan cara rekayasa, pelayanan yang humanis, memberikan kesejukan kepada seluruh masyarakat pengguna jalan dengan sabar dan cepat akan lebih memperlancar situasi arus lalu lintas," sambung dia. (m31)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
 
 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved