SNBP

Kisruh Soal Gagal Input PDSS SNBP, Disdik Jabar Ungkap Ada 3 Sekolah di Karawang Alami Keterlambatan

Kisruh Soal Gagal Input PDSS SNBP, Disdik Jabar Ungkap Ada Tiga Sekolah di Karawang Alami Keterlambatan

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dwi Rizki
Kompas.com
DEMO SISWA - Sejumlah siswa dan orangtua siswa menggelar aksi demonstrasi di SMK Negeri 10 Medan, Jalan Teuku Cik Ditiro, Kota Medan pada Kamis (6/2/2025).Para siswa ini protes karena tak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). (KOMPAS.com/GOKLAS WISELY) 

"Untuk jumlah siswa dari 10 kelas sebanyak 360 siswa, dan jalur ini ada 145 kelas IPA dan IPS, sisa upload (unggah) nilai, kita tunggu karena kemarin aksesnya tertutup. Soal hasilnya ke depan kita tunggu, yang jelas sudah kami mencobakan masuk ke aksesnya dan diterima seperti itu," katanya.

Berdasarkan kejadian tersebut, sejumlah orangtua siswa melakukan aksi di kantor Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, Anggota Komisi E DPRD Provisi Sulawesi Selatan Mahmud mengatakan, kejadian kegagalan daftar di Kota Makassar terjadi tiga sekolah, yakni SMA Negeri 17, SMK Negeri 1 serta SMK Negeri 2.

Dan untuk daerah lain di Sulsel terdapat 38 SMA atau sederajat.

Kepala TU SMAN 1 Cileunyi rela turun jabatan

Dikutip dari Kompas.com (6/2/2025), Kepala Tata Usaha SMAN 1 Cileunyi, Daman Darmawan, mengakui jika terjadi kelalaian yang dilakukan petugas yang menginput data siswa ke PDSS.

Daman mengatakan website atau portal PDSS tiba-tiba terkunci (locked) saat petugas penginput data tengah mengunggah data beberapa siswa di semester 3.

"Saya tim teknis yang tahu lebih dari itu hanya beberapa orang saja, dan itu semua sudah tinggal diklik sebetulnya. Ya mungkin karena keterbatasan SDM. Kami juga mengakui bahwa ini keterbatasan kami, sehingga mengakibatkan kejadian seperti ini," katanya.

Dia menuturkan, jika satu saja data siswa gagal diunggah ke PDSS, maka secara otomatis kuota siswa secara keseluruhan menjadi gagal.

Mengetahui total kuota siswa SMA 1 Cileunyi yang mengikuti SNBP sebanyak 194 orang.

"Nah, yang jadi permasalahan adalah gagal finalisasi itu ternyata di sistem itu sifatnya merembet, satu gagal, semuanya gagal. Artinya tidak ter-entry satu siswa saja atau tidak selesai, itu jadi gagal semuanya. Padahal kami punya kuota itu 194 siswa," terang dia.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihak SMA 1 Cileunyi menempuh jalur prosedural di antaranya menghubungi dan mendatangi langsung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Daman mengaku tidak hanya dari SMA 1 Cileunyi saja yang mengalami masalah serupa, ada hampir ribuan sekolah menengah yang mengalami hal yang sama dan mendatangi Kementerian.

"Alhamdulillah waktu itu kami pada hari Senin diterima langsung oleh Pak Wamen Dikdasmen. Dan kami sampaikan keluhan kami. Kami hanya satu waktu itu meminta tolong diberi kesempatan untuk membuka 5 menit, 10 menit, apalagi bisa 1 jam, kami sudah bisa selamat," ujarnya.

Daman mengatakan kepala SMA 1 Cileunyi siap menerima sanksi administrasi apabila 194 siswa SMA 1 Cileunyi gagal masuk SNBP melalui jalur yang sudah dikirim pihak sekolah.

“Sampai pernah kami sampaikan statement ketika itu kami sampaikan, kalau memang ini harus ada punishment, kalau harus ada hukuman, jangan diberikan kepada siswa. Siswa diberi kesempatan, nanti proses punishment-nya kepada kami saja yang sudah lalai itu. Tidak optimal dalam bekerja,” kata Darman.

"Upaya adil demikian. Apakah sanksi administrasi, sanksi disiplin, dan sebagainya. Bahkan kepala sekolah kami sambil menyampaikan, saya berani bertanggung jawab menerima sanksi itu apakah penurunan pangkat, intervensi, dan sebagainya. Kalau memang ini semata-mata kesalahan kami," ujarnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved