Gebrakan Gubernur DKI

Pramono Anung Wacanakan Giant Mangrove Wall di Jakarta, Apa Itu?

Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung menyinggung soal Giant Sea Wall yang jadi langkah untuk menghalau banjir rob

Wartakotalive.com/ Yolanda Putri Dewanti
GIANT MANGROVE WALL - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi bertemu Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/2/2025). Pramono akan buat Giant Mangrove Wall untuk cegah abrasi 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung menyinggung soal Giant Sea Wall yang jadi langkah untuk menghalau banjir rob, melindungi dari abrasi dan penurunan permukaan tanah yang terus terjadi hingga saat ini.

Hal tersebut disampaikan Pramono saat menanam mangrove di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu (5/2/2025).

"Saya serius untuk lebih mengembangkan [mangrove]. Giant Sea Wall-nya tetap, tapi di atasnya ada mangrove. Maka saya menyebutnya menjadi Giant Mangrove Wall," jelas dia.

Eks sekretaris kabinet (Seskab) itu mengatakan saat ini pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jakarta sedang membangun tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di sepanjang 11,2 kilometer yang nantinya akan menjadi "Giant Mangrove Wall".

Baca juga: Jaga Komunikasi dengan Para Mantan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Tidak Mau Ada Batasan

“Kenapa itu harus dilakukan? Karena memang mau tidak mau, suka tidak suka, kita yang membutuhkan mangrove,” imbuhnya.

Pramono menyebut bahwa di Jakarta contoh nyata bagaimana abrasi itu sudah terjadi.

Maka dari itu, Pramono mengatakan mangrove bisa jadi solusi jangka panjang.

"Penurunan permukaan tanah di Jakarta ini sekitar kurang lebih 5 cm per tahun. Abrasi terjadi di pantai utara. Apa yang terjadi di Pulau Pari, yang saya terus terang belum tahu secara detail, tetapi kan di sana juga ditanam mangrove, kemudian mengalami kerusakan. Ini dampaknya besar bagi pulau tersebut," ucap dia.

Hasil survei dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH) menyebutkan bahwa tanaman mangrove dalam 30 tahun ini sudah mengalami penurunan atau hilang lebih dari 50 persen termasuk di Jakarta

Untuk itu, Pramono meminta segala kegiatan tentang mangrove harus terus dijaga.

"Yang paling penting tadi saya dapat laporan dari Kepala Dinas, di sini 200 hektare harus dirawat dengan baik. Karena ini akan memberikan menjadi buffer, menjadi pelindung, menjadi penyangga dari proses abrasi, proses penurunan permukaan, dan sebagainya-sebagainya di Jakarta," tutup dia.(m27)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved