Berita Jakarta

Gas Elpiji 3 Kg di Jakarta Mulai Langka, Benarkah Stok Mulai Dibatasi?

Stok gas 3 kg atau disebut gas melon di Jakarta sudah mulai jarang ada. Warga pun mengeluhkan hal tersebut, ada apa?

dokumentasi Wartakotalive.com
Elpiji ukuran 3 Kg atau dikenal dengan sebutan gas melon kini dianggap langka di Jakarta, Kamis (30/1/2025) 

Pedagang gas keliling lain bernama Solihin (61) juga mengeluhkan hal serupa.

Solihin kini hanya bisa berjualan gas dengan kuantitas setengah dari hari normal.

Dia yang biasanya menjual 20 tabung gas setiap hari, kini hanya mendapatkan jatah 10 tabung gas.

"Sudah lebih dari seminggu ini susah dapat gas. Biasanya saya dapat 20 tabung, sekarang cuma 10 (tabung). Itu pun cepat habis dan harus berebutan dengan pedagang gas lainnya," kata Solihin.

Belum lagi, kini pembelian gas diperketat menggunakan KTP. Solihin cerita, pembeli protes karena kendati telah memperlihatkan KTP, namun tak juga mendapatkan gas.  

"Kadang warga protes karena sudah kasih KTP, tapi gasnya tetap tidak kebagian karena pasokan yang datang sedikit. Langsung habis," tambah dia.

Kuota dikurangi

Ternyata, kelangkaan elpiji 3 kilogram terjadi karena adanya pengurangan kuota gas bersubsidi pada tahun 2025 sebesar 1,6 persen.  

"Dikarenakan usulan kuota elpiji subsidi untuk di Jakarta di 2025 lebih kecil dari realisasi penyaluran elpiji di 2024, ada pengurangan sekitar 1,6 persen," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Jakarta Hari Nugroho, dikutip dari Antara, Selasa (29/1/2025).

Hari mengatakan, realisasi penyaluran elpiji pada tahun 2024 mencapai 414.134 metrik ton (MT).

Sementara itu, kuota elpiji untuk Jakarta pada 2025 ditetapkan sebesar 407.555 MT.

Baca juga: Pencurian di Kota Depok Marak, Tinggalkan Lapak Sejenak, Pedagang Soto Kehilangan Tabung Gas Melon

Belum lagi, adanya hari libur nasional yang membuat terhambatnya distribusi elpiji ini.

Menurut Hari, pada tanggal merah 27 dan 29 Januari, penyaluran hanya dilakukan dengan mengambil 50 persen dari alokasi minggu sebelumnya.

"Kesimpulan berdasarkan pengecekan di lapangan, penyaluran di Kota Jakarta hingga saat ini masih terpantau cukup. Namun, memang berdasarkan pengamatan di lapangan, permintaan sedang tinggi," jelasnya.

Untuk mengatasi kelangkaan ini, Hari menyebut pemerintah telah menyalurkan tambahan pasokan gas pada beberapa tanggal tertentu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved