Imlek
Masyarakat Tionghoa Melaksanakan Tradisi Bersih-bersih Rumah Jelang Perayaan Imlek, Ini Maknanya
Menjelang perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa di berbagai daerah mulai melaksanakan tradisi bersih-bersih rumah. Ini makna bersih-bersih rumah.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menjelang perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa di berbagai daerah mulai melaksanakan tradisi bersih-bersih rumah.
Kegiatan ini dipercaya sebagai simbol pembersihan diri dan lingkungan dari energi buruk, sekaligus menyambut keberuntungan dan rezeki yang baru.
Tradisi ini turut dilakukan Liem Untung (78), warga Tionghoa asal Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Jeruk Kimkit Impor Jadi Primadona saat Perayaan Imlek, Pedagang di Meruya Kebanjiran Orderan
Liem Untung mengatakan, tradisi bersih-bersih rumah adalah kegiatan yang wajib dilakukan setiap keluarga menjelang Imlek.
"Bersih-bersih ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga membersihkan hati dan pikiran, kami ingin menyambut Imlek dengan suasana yang lebih segar dan penuh harapan baik," kata Liem Untung, Minggu (26/1/2025).
Menurutnya, kegiatan ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa.
Baca juga: Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, Ribuan Wisatawan Serbu Kawasan Wisata Puncak Bogor
"Kami percaya rumah yang bersih akan mengundang keberuntungan, makanya, menjelang Imlek, semua sudut rumah dibersihkan, bahkan ada yang mengecat ulang tembok supaya lebih segar," ujarnya.
Tradisi ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan keluarga, karena biasanya seluruh anggota keluarga ikut berpartisipasi.
Tradisi bersih-bersih rumah ini tidak hanya merefleksikan nilai budaya, tetapi juga menjadi salah satu bentuk penghormatan terhadap leluhur dan simbol harapan baru yang lebih baik di tahun yang akan datang.
Baca juga: Berikut Daftar 43 Event di Jakarta Selama Libur Panjang Isra Miraj-Imlek 2025
Liem Untung dan keluarga juga turut membersihkan altar rupang yang dimilikinya.
Dia mulai membersihkan rupang sejak pagi.
Rupang Dewi Kwam Im dan Sang Buddha Gotama turut dibersihkan.
Baca juga: Sambut Tahun Baru Imlek 2025, Pemprov Jakarta Gelar Festival Bandeng Rawa Belong
Kegiatan ini dilakukan setahun sekali menyambut Imlek.
Pembersihan patung dewa itu tidak dilakukan sembarangan.
Mereka mempercayai bahwa syarat untuk melakukan pembersihan patung dewa harus menunggu momen dewa naik ke khayangan.
Baca juga: Sambut Imlek 2025, TMII Gelar Festival Lentera dan Bagi-bagi Angpao
"Dewa akan meninggalkan duniawi dan naik ke khayangan," katanya.
"Setiap setahun sekali para dewa akan pergi ke khayangan. Ketika para dewa sudah naik semua, barulah kita bersih-bersih altar dan patung ini," lanjut dia.
Hal itu dipercaya sebagai tradisi para mahadewa bahwa setiap setahun sekali menjelang Imlek melakukan perjalanan menuju khayangan dan meninggalkan wadah bersemayamnya. (m27)
Hadiri Perayaan Imlek Nasional, Gibran: Saya Sama Pak Prabowo Sama-sama Shio Kelinci |
![]() |
---|
Ada Atraksi Barongsai di Margo City Mall Depok Sepanjang Libur Imlek, Berikut Jadwalnya |
![]() |
---|
Imlek 2025, Ratusan Warga Padati Vihara Gayatri Depok, Begini Suasananya |
![]() |
---|
Jadi Anggota DPRD DKI Tak Ubah Kebiasaan, Bun Joi Tetap Kunjungi Tetangga saat Imlek |
![]() |
---|
Momen Tahun Baru Imlek 2025, Anggota DPRD Jakarta Kenneth Ajak Perkuat Solidaritas Antar Umat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.