Imlek
Pedagang Bandeng Imlek Mulai Menjamur di Rawa Belong Jakbar, 60 Ribu Per Kg
Menyambut Imlek pedagang ikan bandeng jumbo mulai membuka lapak di trotoar sepanjang Jalan Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
"Ini (bandeng) menang tahunan. Karena apa? satu makanannya (bandeng) juga beda, dia makan rumput laut diolah jadi agar, biar cepat makan dia," kata Atta.
"Kalau yang biasa-biasa, makanannya tuh pelet atau pur. Jadi umurnya cuma tiga bulan, empat bulan, beda kalau ini sampai 1 tahun (umur bandengnya)," imbuhnya.
Pria yang sudah berjualan bandeng sejak 1980 itu berujar, mengonsumsi dan menjual bandeng Imlek adalah sebuah tradisi dari nenek moyang yang selalu dilestarikan tiap tahunnya.
Atta sendiri sudah puluhan tahun ikut menjajakan bandeng di Rawa Belong.
Bahkan, ia tiap harinya membawa lebih dari dua kuintal ikan dari Muara Karang.
"Kalau bandeng Imlek kebesaran orang-orang China, cuma yang buat tradisi orang Betawi," ujar Atta.
"Jadi kalau orang Betawi beli biasanya dibuat bandeng kecap, sama bagikan kue keranjang. Tapi sekarang mah biasanya bagiin bandeng (mentah) sama duit buat beli kecapnya," lanjut dia.
Oleh karena itu, Atta sebenarnya tak menghiraukan omzet yang didapatkannya.
Meski lebih menjanjikan dibanding hari-hari biasanya, namun tujuan Atta menjual bandeng Imlek adalah untuk melestariak tradisi yang ada.
Untuk diketahui, Atta membuka lapak dagangannya itu mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.
Sementara itu, salah satu pembeli bandeng bernama Hera (30) mengaku rutin membeli bandeng Imlek setiap tahunnya.
Meski dia tidak merayakan Imlek, namun Hera mengaku jika momen ramainya pedagang menjajakan bandeng musiman adalah hal yang ditunggu-tunggu olehnya.
"Kan suami orang Kebon Jeruk, jadi tradisinya dia masih bandeng tiap tahun, kalau saya malah orang Bojongsari, Depok, jadi dari sana langsung beli ke sini," kata Hera saat ditemui di lokasi, Rabu.
Menurutnya, bandeng tersebut akan dibagikan ke keluarga dan dimasak dalam porsi besar.
Pasalnya, ia merasakan sensasi berbeda kala mencicipi kudapan khas Betawi tersebut.
"Sebenarnya kan cuma pas Imlek adanya yang gede-gede, jadi kami lebih puas masaknya. Nanti pun ini nanti langsung dibagikan ke orangtua, jadi beli banyak," pungkasnya. (m40)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini
Hadiri Perayaan Imlek Nasional, Gibran: Saya Sama Pak Prabowo Sama-sama Shio Kelinci |
![]() |
---|
Ada Atraksi Barongsai di Margo City Mall Depok Sepanjang Libur Imlek, Berikut Jadwalnya |
![]() |
---|
Imlek 2025, Ratusan Warga Padati Vihara Gayatri Depok, Begini Suasananya |
![]() |
---|
Jadi Anggota DPRD DKI Tak Ubah Kebiasaan, Bun Joi Tetap Kunjungi Tetangga saat Imlek |
![]() |
---|
Momen Tahun Baru Imlek 2025, Anggota DPRD Jakarta Kenneth Ajak Perkuat Solidaritas Antar Umat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.