Berita Jakarta

Dianggap Kurang Mamadai, DPRD DKI Buka Opsi Tambah Biaya untuk Program Makan Bergizi Gratis

Politisi Golkar di DPRD DKI Jakarta tergerak untuk menambah biaya makan bergizi gratis, karena nilai Rp 10.000 per porsi dianggap kurang.

Warta Kota
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco mengatakan pihaknya sedang berupaya agar anggaran p[rogram makan bergizi gratis untuk Jakarta ditambah, karena Rp 10.000 per porsi kurang memadai terkait gizi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pimpinan DPRD DKI Jakarta berencana menambah anggaran demi memaksimalkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat di Jakarta. 

Saat ini, biaya MBG untuk satu porsi sebesar Rp 10.000.

Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Basri Baco mengatakan, bakal mendorong koleganya di dewan untuk ikut menyetujui penambahan alokasi MBG yang diterapkan di sekolah-sekolah yang ada di Jakarta.

Sebagai anggota dewan yang dipilih rakyat, Baco merasa wajib mendengarkan aspirasi dan mengakomodir kebutuhan masyarakat jika kebijakan yang ada dianggap kurang maksimal.

“DPRD itu kan wakil rakyat, kalau perlu yang lain (anggaran) kami potong-potong untuk itu,” ujar Baco pada Minggu (12/1/2025).

Baca juga: Belum Serentak, Makan Bergizi Gratis di Jakarta Barat Baru di Kelurahan Slipi untuk 11 Sekolah

Baco mengakui, eksekutif dan legislatif telah menganggarkan kebutuhan MBG di Jakarta lewat pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Namun demikian, Baco tak merinci total anggaran yang disiapkan pemerintah daerah untuk menunjang MBG di Jakarta.

“Sementara sudah dianggarkan, tapi saya nggak hafal, sudah dianggarkan,” ucap Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta ini.

Sebelum kebijakan ini dilakukan secara serentak pada Senin (6/1/2025) lalu, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan uji coba berkali-kali.

Karena itu, dia berharap agar alokasi dana setiap porsi untuk ditambah agar pemenuhan gizi anak-anak bisa optimal.

“Iya betul (penambahan anggaran) sedang kami pikirkan, nanti sekiranya dirasa kurang, setelah kami uji coba dan lain-lain, mungkin akan kami tambah lewat APBD. Jadinya maksimal Rp 15.000 per porsi, penambahan Rp 5.000 porsi, hitungan kami Rp 15.000 cukup,” jelasnya.

Baca juga: Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil, Menyusui, dan Balita Baru Diberikan Satu Pekan Sekali

Meski demikian, lanjut dia, cukup atau tidaknya biaya Rp 10.000 per porsi untuk MBG tergantung dari perspektif masing-masing.

Tapi jika penyediaannya dengan kontrak setahun, tentu biaya sebesar itu cukup karena dipesan dengan skala panjang dan jumlah yang banyak.

“Kalau penyedianya itu mungkin kontrak panjang, bukan hanya beli sekali-sekali, kalau kontrak panjang, mungkin cukup," ujarnya.

"Artinya dia dikasih kontrak setahun, sekian juta porsi, berarti kan dia menyiapkannya banyak bahannya, belinya sekaligus, kontrak dengan petani ini, bisa ngatur itu, itu sih cukup,” imbuhnya.

Senada diungkapkan Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin. Kata dia, DPRD akan mendukung kebijakan pemerintah pusat ini untuk kebaikan masyarakat Jakarta.

“Kami akan menyiapkan anggaran untuk mendukung ini karena kita supporting pemerintah pusat tapi memang butuh pengawasan, tugas kami mengawasi agar program ini berjalan sesuai regulasi yang ditetapkan,” kata Khoirudin.

Diketahui, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimulai serentak di seluruh Indonesia pada Senin (6/1/2024).

Sebanyak 558 paket MBG dibagikan di SD-SMP Barunawati dan 655 paket MBG diberikan kepada siswa SMPN 61, Palmerah, Jakarta Barat.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dan jajaran meninjau kegiatan tersebut bersama Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono.

Untuk mendukung pelaksanaan MBG, empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di Jakarta.

Hari ini, SPPG menyediakan 12.054 porsi makanan untuk 41 sekolah.

Menurut Teguh, lokasi SPPG diharapkan tidak terlalu jauh dari sekolah agar pendistribusian lancar dan menjaga kualitas makanan.

”Diharapkan pada Januari 2025 ini nanti akan ada tambahan 13 SPPG lagi. Sehingga nanti sudah bisa beroperasi 17 SPPG, dari rencana tahun 2025 sebanyak 153 SPPG. Kami harapkan lokasinya tidak jauh dari sekolah, atau tidak lebih dari lima kilometer,” ujar Teguh. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved