Berita Jakarta
Momen Bersejarah, Gubernur DKI Periode 1997-2022 Kumpul Bareng Jelang Tahun Baru 2025
Teguh Setyabudi mengapresiasi kehadiran para Gubernur terdahulu, sehingga suasana menjadi semakin guyub.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dalam rangka menyongsong lima abad Kota Jakarta pada 2027, Pemprov DKI Jakarta mengadakan Bentang Harapan Jakarta (JakASA), di Pendopo Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat pada Selasa (31/12/2024) petang. Acara ini turut dihadiri oleh para Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2022.
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengapresiasi kehadiran para Gubernur terdahulu, sehingga suasana menjadi semakin guyub.
“Sungguh sore ini adalah suatu peristiwa yang bersejarah. Sangat membahagiakan, kita sangat mensyukuri, dan suasana sore ini sangat menyejukkan hati dengan hadirnya para Gubernur periode sebelumnya. Bersama kita menyongsong lima abad Kota Jakarta,” kata Teguh.
Adapun para Gubernur terdahulu yang hadir, yaitu Letjen TNI (Purn.) Sutiyoso (Gubernur Periode 1997-2007), Fauzi Bowo (Gubernur Periode 2007-2012), Basuki Tjahaya Purnama (Gubernur Periode 2014-2017), Djarot Syaiful Hidayat (Gubernur Periode 2017), Sumarsono (Plt. Gubernur Periode 2016-2017), dan Anies Baswedan (Gubernur Periode 2017-2022).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri Agama RI Nazarudin Umar; Wakil Gubernur periode 2020-2022 sekaligus Wakil Menteri Desa dan Daerah Tertinggal RI Ahmad Riza Patria; para peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, yakni Suswono, Kun Wardhana, Pramono Anung, dan Rano Karno; para perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi DKI Jakarta; dan Anggota DPD RI Perwakilan Jakarta, Happy Djarot.
Dalam kesempatan ini, Teguh mengatakan, Jakarta telah melalui perjalanan sejarah yang panjang. Dimulai dari pelabuhan kecil bernama Sunda Kelapa hingga menjadi Daerah Khusus Jakarta.
"Dengan segala perubahannya, kota ini tetap menjadi pusat perekonomian nasional, pusat keberagaman budaya, serta titik temu peradaban yang dinamis masyarakatnya. Tak lama lagi, Jakarta akan mencapai usia 500 tahun. Pada malam penghujung tahun 2024 ini, kita berkumpul di Balai Kota untuk menyampaikan aspirasi, gagasan, dan harapan untuk kota kita tercinta dalam rangkaian Bentang Harapan Jakarta (JakASA),” jelasnya.
Teguh juga berharap, seluruh warga DKI Jakarta dapat bersama-sama menjaga kualitas Kota Jakarta meski ke depan bukan berstatus sebagai Ibu Kota Negara.
Hal ini justru akan memberikan peluang agar Jakarta semakin berkembang menggapai status kota global.
"Sebentar lagi kita akan menyambut lima abad Kota Jakarta, tepatnya pada 22 Juni 2027. Kita ingin menyejukkan dan membahagiakan warga Jakarta. Saya sangat bersyukur kita semuanya, bersama para Gubernur terdahulu dan para tokoh masyarakat bisa hadir di sini, kemudian menorehkan harapan-harapan tentang Jakarta pada masa depan," ungkap Teguh.
Dia menjelaskan, kegiatan JakASA ini juga menjadi ajang bersilaturahmi dengan para Gubernur yang telah memimpin kemajuan Jakarta, serta para tokoh masyarakat yang selalu mendukung berbagai program Pemprov DKI Jakarta. Harapan yang ditulis di acara ini akan dibuka kembali saat usia Jakarta tepat 500 tahun pada 22 Juni 2027.
"Semoga semua harapan yang dituliskan menjadi langkah awal menuju perubahan nyata bagi Kota Jakarta. Mari berkontribusi, bersinergi, dan berinovasi untuk mengantarkan Jakarta menjadi kota yang mendunia, berdaya saing tinggi, serta tetap berakar pada nilai-nilai budaya dan keberlanjutan. Kain untuk menuliskan harapan-harapan tadi panjangnya 500 meter dan ini menunjukkan usia 500 tahun Kota Jakarta. Mari kita wujudkan harapan-harapan itu untuk Jakarta yang lebih baik," pungkas Teguh. (faf)
Akan ada kejutan
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terlihat ngobrol mesra di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024) petang.
Saat itu mereka tengah menghadiri acara Bentang Harapan JakASA yang digelar Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi.
Diketahui, mereka berdua sempat menjadi rival politik saat Pilkada Jakarta 2017 lalu. Bahkan saat Anies menjadi Calon Presiden 2024-2029, Ahok berada di kubu lawan politik Anies, yakni Ganjar Pranowo.
Saat ditanya wartawan, Anies enggan membeberkan isi obrolannya dengan Ahok.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini berdalih juga ngobrol dengan mantan Gubernur DKI yang lain seperti Sutiyoso, Fauzi Bowo dan Djarot Saiful Hidayat.
Baca juga: Tegas Menolak Gubernur Dipilih DPRD, Begini Alasan Ahok
“Ngobrol sama semua lah. Pak Ahok ditanyain bisikin apa? Saya bilang bisikannya,” ucap Anies.
Mendengar jawaban Anies, Ahok kemudian menimpalinya dengan meminta wartawan agar menunggu kejutan di tahun 2025.
Anies lalu mengamini pernyataan Ahok, agar wartawan menunggu kejutan di tahun 2025 mendatang.
“Bulan depan. Tunggu aja,” ucap Ahok.
“Tunggu. Tunggu tanggal mainnya. Nanti dong. Kan sudah dibilang tunggu. Kalau tunggu ya harus tunggu dong kita,” kata Anies berkelakar.
Tiba-tiba, Djarot Saiful Hidayat menegaskan bakal ada kejutan untuk tahun 2025 mendatang.
Namun Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga tak menjelaskan detail kejutannya.
“Ada kejutan di tahun depan. Pasti ada kejutan,” imbuh Djarot.
Dalam momen itu, Djarot juga menyampaikan terima kasih kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi yang menggelar acara Bentang Harapan JakASA, sebagai perayaan Tahun Baru 2025.
Apalagi acara ini dihadiri oleh para mantan Gubernur Jakarta, mulai dari Sutiyoso, Foke, Ahok, Djarot hingga para Cagub dan Cawagub DKI Jakarta 2024 lalu.
“Pak Pj terima kasih. Ini satu budaya yang baik dengan mengundang seluruh seluruh Gubernur Jakarta sejak zaman Bang Yos, sampai sekarang ini, yang menuliskan harapan untuk menyongsong lima abad Jakarta,” katanya.
“Ini menandakan bahwa untuk bangun Jakarta itu tidak boleh sepotong-sepotong, tidak boleh ada pemisahan pembelahan antar pemerintahan sebelumnya, sekarang, dan yang akan datang,” lanjut Djarot.
Dia menambahkan, pembangunan Jakarta harus tetap berkelanjutan.
Apalagi jika kepala daerah menginginkan Jakarta menjadi kota global yang nyaman, manusiawi, bebas dari kemiskinan, bebas dari banjir dan bebas dari kemacetan.
“Harapan itu ada bisa kita wujudkan kalau pemerintah ke depan benar-benar mampu membangun pemerintah yang bersih, yang bebas dari korupsi. Jadi ini momentum yang sangat baik, terimakasih Pak Pj yang telah mengundang kita semua untuk bisa menuangkan gagasan dan harapan yang semuanya baik untuk menyongsong lima abad kota Jakarta ke depan,” pungkasnya.
Ahok tak setuju kepala daerah dipilih DPRD
Pada kesempatan berbeda, Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menolak keras wacana kepala daerah ditunjuk DPRD.
Gubernur Jakarta ke-15 itu mengungkap, kebijakan itu hanya membuat warga menjadi penonton kontestasi politik.
“Kan dari dulu saya tolak, iya dong. Alasan paling penting kan kita harus mengalami zaman orde baru. Hasilnya apa? Rakyat kan cuma jadi penonton, nggak peduli,” kata Ahok.
Ahok melanjutkan, pemilihan Gubernur lewat dewan hanya membuka peluang ‘main mata’ antara calon dengan pimpinan partai yang ada di DPRD.
Bahkan pemilihan itu bisa menjadi celah suap agar calon bisa menang saat dipilih DPRD.
“Kita cuma deal-dealan sesama Ketua Umum partai. Deal-dealan juga bisa pakai duit juga. Oknum DPRD dibagi, diatur atau diancam untuk pilih orang tertentu yang sudah ditentukan,” jelasnya.
“Kita pernah ngalamin kok, zaman orde baru kok. Mungkin kalian masih kecil pada waktu itu ya,” sambung Ahok.
Sebelumnya dilansir dari Tribunnews.com, Presiden RI yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengusulkan adanya perubahan sistem politik di Indonesia.
Prabowo mengusulkan kepala daerah, mulai gubernur, wali kota hingga bupati dipilih oleh pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Baca juga: Roy Marten Yakini Ada Peran Anies Baswedan dan Ahok atas Kemenangan Pranomo-Rano di Pilkada Jakarta
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat memberikan pidato dalam puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Jawa Barat pada Kamis (12/12/2024) malam.
Prabowo mengajak seluruh ketua umum partai politik yang hadir dalam acara HUT Partai Golkar malam itu untuk mendukung wacana tersebut
Sebab, sistem politik demokrasi pemilihan langsung dinilai mengeluarkan biaya mahal.
"Ketua Umum Partai Golkar, salah satu partai besar, tadi menyampaikan perlu ada pemikiran memperbaiki sistem parpol, apalagi ada Mba Puan kawan-kawan dari PDIP, kawan-kawan partai-partai lain mari kita berpikir," kata Prabowo.
Prabowo menilai, sistem politik dengan pilkada langsung menghabiskan banyak uang negara dalam hitungan hari. Tak hanya itu, para tokoh politik juga harus merogoh kocek yang tidak sedikit.
Ia memberikan contoh Malaysia, Singapura hingga India yang sudah melakukan pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Nantinya, para anggota DPRD menjadi penentu terpilihnya calon kepala daerah.
"Sekali milih anggota DPRD, DPRD itu lah yang milih gubernur milih bupati. Efisien, enggak keluar duit, efisien, kaya kita kaya," tegasnya.
Dengan begitu, kata Prabowo, anggaran negara bisa dipakai untuk keperluan program pemerintah lainnya.
Misalnya, makan bergizi gratis bagi anak-anak hingga perbaikan sekolah.
Lalu, Prabowo pun menyentil para ketua umum parpol yang hadir dalam acara HUT Golkar tersebut.
Dia pun berkelakar semuanya bisa memutuskan perubahan sistem politik pada malam ini.
"Banyak ketua umum (parpol), ini sebetulnya bisa kita putuskan malam ini juga, bagaimana? Kalau saya, jangan terlalu dengarkan konsultan-konsultan asing. Sekali lagi, saya tidak mau mengajak, kita anti orang asing, tidak, tapi belum tentu mereka mikirin kita kok," tutupnya. (faf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Pastikan SOP, Kadishub DKI Sidak Layanan Uji KIR di Kedaung Angke |
![]() |
---|
Teguh Setyabudi Jadi Komut Food Station Usai Kasus Beras Oplosan, Pramono: Track Record Mumpuni |
![]() |
---|
Prasetyo Jabat Ketua Dewas PAM Jaya, Punya Rekam Jejak Genjot PAD dari BUMD DKI Jakarta |
![]() |
---|
Pramono Pastikan Rekrutmen Besar-besaran Petugas Damkar DKI Transparan dan Bebas Pungli |
![]() |
---|
Fenomena Pengibaran Bendera 'Jolly Roger' dalam One Piece di Momen HUT RI, Begini Kata Mabes Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.