Pesta Budaya Rayakan Keberagaman Budaya dan Kerukunan, Ajak Anak Muda Junjung Tinggi Nilai Adat
Warga di Lampung Selatan berkumpul di Lapangan Desa Bumijaya untuk menyaksikan Pesta Budaya untuk merayakan keberagaman budaya dan kerukunan.
WARTAKOTALIVE.COM, LAMPUNG - Warga di Lampung Selatan berkumpul di Lapangan Desa Bumijaya untuk menyaksikan Pesta Budaya untuk merayakan keberagaman budaya dan kerukunan, Sabtu (7/12/2024) lalu.
Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan dari Proyek Penguatan Kohesi Sosial (SSCP).
Ini merupakan inisiatif dari Uni Eropa sebagai donor, dengan ChildFund International di Indonesia sebagai pengarah, dan Yayasan Pembinaan Sosial Katholik (YPSK) sebagai mitra implementasi di Indonesia.
Country Director ChildFund International di Indonesia, Husnul Maad, menjelaskan tujuan program ini adalah agar masyarakat di Lampung dapat hidup dalam damai melalui praktik-praktik berbasis budaya.
"Ini bertujuan untuk mencegah konflik,” jelas Husnul dalam keterangan resmi, Senin (16/12/2024).
Dalam Pesta Budaya ini melibatkan penampil yang merupakan anak-anak muda, kegiatan ini juga sekaligus mengajak mereka untuk menunjung tinggi nilai serta prinsip di balik acara-acara adat dan budaya.
“Penampil dalam acara ini sebagian besar adalah kaum muda. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kaum muda masih peduli dan bersedia menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip-prinsip di balik acara adat dan budaya,” ungkap Husnul.
Menurut Husnul, tujuan program SSCP adalah agar masyarakat di Lampung dapat hidup dalam damai melalui praktik-praktik berbasis budaya yang bertujuan untuk mencegah konflik.
"Meskipun praktik berbasis budaya ‘Piil Pesenggiri’ di Lampung telah mendorong terciptanya perdamaian antarkomunitas melalui dialog dan pembangunan konsensus, praktik berbasis budaya perlu lebih diintegrasikan di kalangan pemuda," ujarnya.
Sementara itu, Plt Bupati Kabupaten Lampung Selatan, Pandu Kesuma Dewangsa mengapresiasi pelaksanaan SSCP di wilayahnya.
“SCCP merupakan inisiatif baru yang membawa isu-isu penting di masyarakat. Kami berharap proyek ini dapat dilaksanakan di lebih banyak wilayah di Kabupaten Lampung Selatan. Ini akan membantu kita meningkatkan kapasitas pemuda dan pembangunan perdamaian,” katanya.
Sebagai informasi, program SSCP besutan Uni Eropa bersama ChildFund International di Indonesia dan Yayasan Pembinaan Sosial Katolik diluncurkan pada 1 Februari 2023 dan akan berlangsung hingga 31 Juli 2025.
Selain di Lampung, proyek ini juga berjalan di Liquica, Timor Leste. Hingga Juli 2024, inisiatif tersebut telah menjangkau 1.001 peserta di Lampung secara langsung melalui berbagai kegiatan.
Ragam aktivitas itu seperti dialog antaragama, budaya, dan generasi, pelatihan dan peningkatan kapasitas dalam bercerita, pendidikan pembangunan perdamaian, komunikasi dan jurnalisme sipil, kesetaraan gender, keberagaman dan inklusi sosial, serta partisipasi pemuda yang bermakna.
Pesertanya meliputi 389 siswa dan pemuda, 197 guru, 134 perangkat desa, 25 perangkat Kabupaten Lampung Selatan, 17 staf Pemerintah Provinsi Lampung, 91 tokoh adat, dan 71 tokoh agama. Kolaborasi merupakan landasan pelaksanaan SSCP.
| Hore! Oleh-oleh Prabowo dari Belgia: Visa Schengen Multi‑Entry untuk WNI Akan Dipermudah |
|
|---|
| Dibangun Ramah Disabilitas, Revitalisasi Pasar Natar jadi Pusat Ekonomi Baru Lampung Selatan |
|
|---|
| Hasil Survei Sebut Elektabilitas Egi-Syaiful Tinggi, Direktur KPN: Kunci Kemenangan Pilkada Lamsel |
|
|---|
| Rekomendasi Lima Tempat Kuliah Terbaik di Negara-Negara Uni Eropa Versi Pelajar Internasional |
|
|---|
| Masyarakat Lampung Selatan Diajak Merayakan Keragaman dan Kerukunan Melalui Pesta Budaya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.