Jelang Nataru

Mantan Teroris Beri Imbauan pada Jaringan Jamaah Islamiyah, Atok: Ciptakan Damai Jelang Nataru

Mantan teroris Ustaz Roki Apris Dianto alias Atok kini tak lagi seram dan ganas. Umat Kristiani juga tak perlu takut. Sekarang Atok pembawa damai.

Editor: Valentino Verry
tribunnews
Eks teroris Ustaz Roki Apris Dianto alias Atok mengajak seluruh umat Islam Indonesia khususnya para kelompok mantan anggota Jamaah Islamiyah untuk menjaga kondusifitas jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Setiap tahun umat Kristiani selalu harap-harap cemas jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Mereka khawatir terjadi aksi pengeboman di saat sedang ibadah.

Karena biasanya, jika di kawasan Timur Tengah bergolak, dampaknya pasti terasa di Indonesia.

Terkait hal ini, mantan narapidana terorisme (napiter), Ustaz Roki Apris Dianto alias Atok, mengajak komunitas para mantan anggota jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) untuk bersama menjaga suasana kondusif jelang Nataru ini.

Hal ini dikatakannya saat menjadi pembicara dalam kajian yang digelar di kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi, Minggu (15/12/2024).

Baca juga: 8 Teroris Kelompok NII dari Sumut hingga Jabar Dibekuk, Ditemukan Bundelan Pemikiran Radikal

"Mari senantiasa belajar, untuk terus belajar. Orang kalau berhenti belajar terus dia akan mendapatkan pencerahan," kata Atok dikutip dari Tribunnews.com.

Menurutnya, langkah itu ditujukan agar para mantan napiter dan anggota JI dapat pemahaman utuh mengenai berbagai hal termasuk keagamaan hingga kebangsaan.

Di samping itu, Atok juga mengajak untuk menjaga kondusifitas menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). 

Menurutnya, hal ini diperlukan dengan menciptakan kerukunan.

Baca juga: Jelang Libur Nataru 2025, Polres Bogor akan Terapkan Ganjil Genap Kawasan Puncak

"Kita harus menjaga kerukunan sesama anak bangsa. Kita satu negeri satu bangsa, bangsa Indonesia," jelasnya.

Selanjutnya, Atok juga meminta kepada seluruh umat Islam di Indonesia termasuk para eks Napiter hingga Jihadis untuk tidak menyikapi secara berlebihan soal konflik yang terjadi di wilayah Timur Tengah, yang salah satunya setelah rezim Bashar al-Assad di Suriah, terguling.

Dia berharap konflik-konflik di Timur Tengah maupun Suriah, tak dibawa ke Indonesia. 

Sebab kerugian yang akan dialami bukan hanya orang yang berkonflik, tapi bisa berdampak ke seluruh masyarakat Indonesia.

Banyak Warga Palestina Terbakar Hidup-hidup Karena Serangan Israel ke Kamp Rafah.
Banyak Warga Palestina Terbakar Hidup-hidup Karena Serangan Israel ke Kamp Rafah. (Dok.Kompas TV)

"Apapun yang terjadi di sana kita jangan euforia. Toh itu terjadi di wilayah sana," ucapnya. 

"Satu wilayah itu kalau terjadi perang itu yang susah bukan satu orang, tapi seluruh negeri, anak-anak kita, semua akan susah," ucapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved