Sampah Bekasi

Menteri LH Sorot TPA Burangkeng, DPRD Kabupaten Bekasi Sering Ingatkan, Sampah Tetap Penuh

Kabupaten Bekasi sedang darurat sampah, TPA Burangkeng penuh, dan TPS liar ada di mana-mana. Menteri LH Hanif Faisol pun menyoroti.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
warta kota/muh azzam
Sampah di TPA Burangkeng sudah sangat penuh, berbagai solusi diterapkan namun gagal. Hal ini mendapat sorotan Menteri LH Hanif Faisol. Ke depan, Dinas LH Kabupaten Bekasi akan menerapkan teknologi canggih. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi menjadi sorotan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol.

Bahkan menteri langsung inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi dan meminta agar TPA Burangkeng ditutup untuk dibenahi.

Terkait hal itu, Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi mengakui telah sering menyoroti persoalan tersebut. 

Bahkan seringkali memanggil Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi untuk membahas masalah tersebut.

"Yang kita bahas point-pointnya, kita minta pencerahan dari dinas terkait terutama Dinas Lingkungan Hidup untuk mengetahui permasalahan itu bisa terjadi, baik itu jebolnya TPA Burangkeng, overload dan banyaknya TPS liar," ungkap Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi Rudy Rafly, Rabu (4/12/2024).

Baca juga: Sampah di TPA Burangkeng Overload, Hanif Faisol Minta Ditutup, Pemkab Bekasi Janji Tata Ulang

Baca juga: Sudah Penuh Sampah, Pemkab Bekasi Usulkan Anggaran Rp 40 Miliar untuk Perluasan TPA Burangkeng

Rudy mengakui bahwa sebelumnya pihaknya telah melakukan pembahasan rapat bersama dinas terkait, dalam hal ini menjawab laporan dari masyarakat yang diterimanya berkenaan sejuah permasalahan di TPA Burangkeng, dan persoalan sampah di Kabupaten Bekasi.

"Kita sudah panggil, bahkan sebelumnya juga atas dasar laporan masyarakat, karena banyak sekali laporan-laporan yang kita terima, pertama TPA Burangkeng yang overload, pagar pembatas yang jebol kemudian sampah-sampah masih banyak TPS liar," katanya.

Legislator dari Fraksi Partai Golkar ini menegaskan adanya perluasan pada lahan di TPA Burangkeng ini sangat diperlukan. 

Sebab kondisinya saat ini sudah overload, meskipun jika dilakukan perluasan pihaknya menilai akan sulit.

"Pertama kita harus mencari lokasi, harus ada pembebasan lahan hingga kemudian warga pun harus setuju, warganya mau apa enggak ada di wilayah mereka, tanah itu diperuntukkan untuk pembuangan sampah itu kan belum tentu," katanya.

Selain itu, Rudy Rafly juga mengungkapkan sebelumnya sudah pernah dilakukan pula perluasan pada lahan di TPA Burangkeng.

Hanya saja adanya penambahan area lahan seluas dua hektare tersebut kondisinya tetap saja overload, lantaran tidak sejalan karena banyaknya volume sampah yang masuk.

"Artinya itu bukan solusi. Mau kita nambah sekian hektare, puluhan hektare, kalo memang pengelolaannya belum maksimal tetap aja overload," ucapnya.

Untuk itu dia menambahkan, pengolahaan sampah menggunakan teknologi menjadi soluasi utama, dibandingkan hanya ditumpuk begitu saja atau open dumping.

DPRD Kabupaten Bekasi juga sudah mengusulkan agar gandeng pihak ketiga dalam pengelolaan sampah di TPA Burangkeng.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved