Berita Nasional
Ingin Cari Keadilan, Felicia Tissue Mantan Kaesang Sampaikan Informasi Penting kepada Hasto
Hasto mengaku enggan mengungkapkan apa informasi berharga yang disampaikan Felicia beserta ibunya.
Jaket itu, lanjut Hasto, sengaja dibawa langsung karena Felicia yang memintanya sebagai oleh-oleh PDIP.
"Kebetulan mereka memberikan apresiasi terhadap perjuangan PDI Perjuangan. Ya, sejak zaman Bung Karno, Ibu Mega ketika melawan pemerintahan otoriter, bahkan kemudian ketika PDI Perjuangan diperlakukan seperti ini, mereka memberikan dukungan dan sebagai simbol dari dukungan dan rasa cintanya, minta saya bawa oleh-oleh jaket PDI Perjuangan. Jadi, begitu saya ketemu, saya kasihkan, jaket langsung dipakai," pungkasnya.
Hasto Kristiyanto Tegaskan Jokowi, Gibran, Hingga Bobby Nasution Bukan Lagi Bagian dari PDIP
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, hingga Bobby Nasution, bukan lagi menjadi bagian dari PDIP.
Hal ini ditegaskan Hasto saat ditanya wartawan terkait bagaimana nasib status Jokowi sebagai kader partai PDIP.
"Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam jumpa pers yang digelar di sekolah partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
Hasto menyampaikan bahwa partai menilai, praktik-praktik politik yang dijalankan Jokowi dan keluarganya sudah tidak lagi sejalan dengan cita-cita PDIP yang telah diperjuangkan sejak masa Bung Karno.
"Sehingga itulah yang terjadi. Kemudian, kita melihat bagaimana ambisi kekuasaan ternyata juga tidak pernah berhenti," ujar Hasto.
Oleh karenanya, dalam proses yang dilakukan oleh PDI Perjuangan, Hasto memastikan partainya tidak akan pernah kehilangan gagasan-gagasan ideal bahwa dari seorang rakyat biasa bisa berproses menjadi seorang pemimpin.
Baca juga: PDIP Kantongi Bukti Dugaan Keterlibatan Polri di Pilkada 2024, Akan Dimasukkan dalam Gugatan ke MK
Namun, terang Hasto, praktik-praktik politik yang dilakukan Jokowi dan keluarga harus bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak, terutama bagaimana menjalankan disiplin partai.
"Dan kemudian bagaimana rapat Kerja Nasional yang ke V, kami juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia tentang seorang pemimpin yang karena kekuasaannta kemudian bisa berubah dan merubahkan cita-cita yang membentuknya," terang Hasto.
Politisi asal Yogyakarta itu menyampaikan bahwa keanggotaan PDI Perjuangan bukanlah semata-mata pada ada atau tidaknya, tetapi pada komitmennya di dalam membangun peradaban kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.
"PDI Perjuangan percaya pada nilai-nilai Satyam Eva Jayate. Sehingga mereka yang menahan angin akan menuai badai," ucap Hasto.
"Itulah yang kita yakini sebagai suatu bangsa, karena di dalam sejarah peradaban keempat manusia," tuturnya.
"Tidak ada kekuasaan otoriter sekuat apapun mampu bertahan, kecuali mereka-mereka akhirnya menjadi sisi-sisi gelap dalam sejarah," papar Hasto.
Mendagri Tito Tegaskan Pemda Wajib Dukung Pelaksanaan Program Strategis Nasional |
![]() |
---|
Alasan Jokowi Minta Pemeriksaan terkait Tudingan Ijazah Palsu di Polda Metro Jaya Dijadwal Ulang |
![]() |
---|
Akun Sosmed Prabowo Diserbu Warganet Buntut Vonis Penjara Tom Lembong hingga PN Jakpus Buka Suara |
![]() |
---|
Serahkan 100 Kunci Rumah ke Warga Jabar, Maruarar Sirait Apresiasi Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Demo Ojol Jilid 2 di Jakarta Sepi Peserta, Rupanya Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.