Pilkada Jakarta

Resmi Dukung Pramono-Rano, Anies Bswedan Ingatkan 3 Hal, Salah Satunya soal Serangan Fajar

Dalam orasinya, Anies mengajak pendukungnya alias anak abah untuk melakukan 3 hal dalam memenangkan Pramono-Rano di Pilgub Jakarta

WartaKota/Yolanda Putri Dewanti
Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan dalam acara rapat akbar warga kawal Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Lapangan Blok S, Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2024). 

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Anies terlebih dahulu tiba di lokasi mengenakan kemeja putih dan topi baret oranye. 

Kemudian, Pramono mengenakan atasan putih, peci dan cukin hitam. Sedangkan, Doel juga mengenakan atasan putih, peci hitam, dan cukin merah. Mereka saling bersalaman dan bertegur sapa.

Kedatangan ketiganya disambut riuh ribuan pendukung yang mengenakan kaos hitam bertuliskan Warga Kawal TPS, Pemilu Jujur Adil dan mengenakan topi oranye warna khas paslon dengan slogan “Jakarta Menyala” ini.

Alasan Geisz Chalifah Ogah Dukung RK 

Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah mengungkapkan alasannya melabuhkan dukungan terhadap pasangan calon Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta.

Dia menyebut pendukung Anies tidak mau mendukung Ridwan Kamil dan Suswono karena mereka menjadi bagian dari operasi jahat penjegalan Anies Baswedan maju di Pilgub Jakarta 2024.

“Anies kan Digagalkan dan kami marah tapi kami gak bisa ngapa-ngapain. Ya sudah kami diam. Sekarang kondisinya kayak gini, kami mendukung Mas Pram dan Bang Doel. Kalau enggak terima dengan sikap dan pilihan kami ya silakan aja mereka (penjegal Anies) ngobrol sama tembok aja. Tidak usah kami layani,” kata Geisz Chalifah kepada wartawan di Jakarta, Senin lalu

Menurut Geisz, sikap yang diambil pendukung Anies Baswedan adalah memberikan pelajaran bagi pihak-pihak yang merusak demokrasi.

 Juga terhadap mereka yang melakukan berbagai macam cara dan menjadi bagian dari operasi jahat secara langsung maupun tidak langsung menjegal Anies Baswedan maju Pilkada Jakarta.

“Dia (Ridwan Kamil) tidak akan maju di Jakarta kalau ada Anies Baswedan maju. Hal itu terungkap dalam pembicaraan di media secara langsung waktu wawancara di Inews TV. Juga pembicaraan di belakang layar dari teman-teman saya di partai politik mengatakan kalau Mas Anies maju maka RK nggak berani di Jakarta,” kata Geisz.

Bahkan, kata Geisz, ketika Anies Baswedan menyatakan bersedia maju Pilkada Jakarta dan mulai kencang untuk dicalonkan kembali oleh parpol, saat itu Golkar mengembalikan Ridwan Kamil ke Jawa Barat (Jabar).

“Hal itu sudah jelas. Jadi bila pada akhirnya RK maju di Jakarta maka secara langsung dia menjadi bagian dari bagian dari skenario jahat penjegalan Anies,” kata Geisz.

Menurut Geisz yang selama ini mengenal karakter Anies Baswedan, kalau saja Anies diposisikan seperti Ridwan Kamil maka dipastikan Anies akan menolak.

Bukan justru mengambil itu untuk keuntungan pribadinya. Kalau Anies mengambil putusan hal seperti itu, maka orang di sekeliling Anies akan marah.

 “Kami akan bilang, tolak, ini enggak bener ini!” kata Geisz.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved