Kecelakaan
Sopir Truk Dalam Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 92 Ditetapkan Tersangka, Ini Alasannya
Sopir Truk Dalam Tabrakan Beruntun di KM 92 Cipularang Ditetapkan Tersangka, Ini Hasil Olah TKP Metode TAA
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki

Heri pun belum diketahui kapan waktu dirinya dan keluarga dapat kembali ke kediamannya di kota Bekasi.
Sebab masih menunggu proses penyembuhan psikis akibat trauma.
Sebagai informasi, kecelakaan beruntun tersebut sebelumnya terjadi pada Senin (11/11/2024) sekira pukul 15.00 WIB.
Kecelakaan itu dikabarkan melibatkan 18 kendaraan dan mengakibatkan sejumlah korban luka bahkan satu meninggal dunia.
Istri TNI Jadi Korban
Korban meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, Jawa Barat, Amanda Marisa alias Sasa (14), dikenal sebagai remaja perempuan yang ceriwis dan riang.
Pernyataan ini dikatakan ayah Sasa, Sunyoto (50), saat ditemui di rumah duka di Gang Harapan RT 006 RW 07, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).
"Dia anak yang ceriwis ya saya lihat. Iya (orangnya riang)," ucapnya, dengan suara bergetar.
Sebelum kejadian, tepatnya pada Jumat (12/11/2024), ia sempat meminta jajan di restoran cepat saji sehabis pulang sekolah.
"Waktu dia pulang sekolah itu, mampir ke McD deket sini (dari rumah duka), dia jajan. Saya kebetulan jadi tukang parkir di McD, saya bilang 'udah minta aja es'," kata dia.
"Habis minta es McD, dia minum, terus tidur. Terus pas tidur itu saya bangunin, saya suruh jajan dan main," sambungnya.
Saat itulah, Sasa berkata kepada ayahnya ingin mengasuh anak dari keluarga anggota TNI, Nadine Azkiya Putri yang berumur dua tahun.
"Terus ya saya bilang 'yaudah'. Cuman kan biasanya kalau dia itu paling mentok-mentok (pergi) ya pulang Minggu, udah pulang, sampai," tutur Sunyoto.
Istri anggota TNI, Kartika Eka Putri (27) yang juga menjadi korban luka dalam kecelakaan beruntun ini lalu meminta izin kepada keluarga Sasa untuk mengajak pergi ke Bandung, Jawa Barat pada Jumat.
Setelah mendapat izin, Sasa pergi bersama Kartika dan Nadine dengan naik mobil Toyota Avanza berwarna silver.
Mobil tersebut dikemudikan Kartika, sedangkan Sasa duduk di jok mobil bagian tengah.
Posisi duduk Sasa diketahui dari pihak rumah sakit kepada keluarga.
"Kalau dari telepon semalam, dijelasin sama bagian rumah sakitnya, dia ngejelasin, dia (Sasa) posisinya ada di sebelah kiri belakang," ucapnya.
Saat kecelakaan terjadi, Sasa berada dalam posisi melindungi Nadine sehingga mengalami luka di bagian punggung.
Tak hanya itu, pembuluh darah di kepala Sasa bahkan pecah diduga karena benturan yang sangat keras.
"Soalnya dia punya bekas memar di punggungnya dan Nadine ini kok enggak kena. Mungkin bisa jadi dia melindungi Nadine," kata Sunyoto.
"Terus saya curiganya nih, di bagian kepala, mungkin dia kebentur terlalu keras, atau ketumpuk si kardus-kardus ini kan. Itu kan truk kardus kan, dia ketumpuk, kardus-kardus ini kena kepala, dan benturannya itu benar-benar kencang, mungkin sampai pembuluh darah di kepalanya pecah," lanjutnya.
Kakak Korban Tak Beri Izin
Sonia Aprilia (22), kakak pertama Sasa, mengatakan pihak keluarga baru mendapat kabar adiknya menjadi korban kecelakaan pada Senin malam atau beberapa jam setelah kejadian.
"Udah malam kami tahunya. Adik saya sudah dibawa ke rumah sakit, karena kami dapat fotonya itu, foto udah di rumah sakit," ujarnya, saat ditemui di Gang Harapan RT 006 RW 07, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).
Saat kejadian, Sasa bersama bocah dua tahun bernama Nadine Azkiya Putri dan Kartika Eka Putri (27) yang merupakan istri anggota Batalyon Zeni Konstruksi 13/Karya Etmaka.
Diketahui, Yon Zikon 13/KE merupakan sebuah Batalyon Zeni Konstruksi TNI-AD.
Menurut Sonia, keluarganya termasuk adiknya sudah dekat dengan keluarga tersebut sehingga Sasa dipercaya untuk mengasuh anak Kartika, Nadine.
Hingga akhirnya Sasa diajak Kartika untuk pergi jalan-jalan ke daerah Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, dengan mobil.
"Awalnya, dari hari Jumat, Salsa ini memang (bilang mau) ngemong anak si Nadine, karena si ibunya ini udah cocok sama Sasa, jadi dia udah dianggap keluarga aja, kita juga udah dianggap keluarga gitu," kata dia.
"Dan di hari Jumat itu, si ibunya (Kartika) ini minta izin ke saya, untuk ajak Sasa ke Bandung, ke rumah orang tuanya, sekalian main, jalan-jalan gitu sama Nadine-nya," sambungnya.
Sonia mengaku sempat tak mengizinkan adiknya untuk ikut pergi dengan keluarga Kartika, tetapi ibunya mengizinkan dengan syarat hari Minggu sudah kembali ke rumah.
Pasalnya hari Senin sudah masuk sekolah. Sasa masih duduk di bangku kelas VIII (8) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 98.
"Su ibu (Kartika) ini cuma bilang, 'mau jalan-jalan sama Sasa'. Sasa dia belum ngomong mau perginya ke Bandung, jadi sama Mama dibolehin," ucap Sonia.
"Terus habis itu, dia (Kartika) janjiin pulang di hari Minggu. Karena hari Seninnya, anak-anak pada sekolah kan ya, yaudah dikasih izin sama Mama, pulang di hari Minggu," lanjut dia.
Memasuki Minggu, Sonia kemudian bertanya kepada Kartika apakah sudah dalam perjalanan pulang ke Jakarta atau belum.
Namun, Kartika memberi kabar bahwa tak jadi kembali ke Jakarta pada hari Minggu. Ia baru akan pulang ke Jakarta pada Senin.
"Dan di hari Minggunya itu, pas saya tanya 'bu, sudah sampai mana' gitu, ternyata dia ngabarin lagi 'maaf saya enggak jadi pulang hari ini (Minggu), karena dia mendadak hari Seninnya itu, mau nganterin adiknya ke rumah sakit karena ada hal apa gitu adiknya," tuturnya.
"Saya sempat kayak gimana ya, feeling gitu kayak 'ya bu, enggak bisa bu, Bapak udah ngomel' gitu. Sasa enggak boleh izin lagi, soalnya di hari Minggu itu Sasa udah izin buat enggak upacara peringatan Hari Pahlawan kan, dan hari Senin itu harus masuk bu," sambung Sonia.
Minta Korban Pulang Sendiri Naik Taksi Online
Ia bahkan sempat meminta Sasa untuk pulang sendiri ke Jakarta dari Bandung, tetapi tak diizinkan karena ongkos taksi online mahal.
"Saya sempat debat sama ibunya juga kayak 'maaf bu, bisa enggak kalau Sasa-nya naik Grab saja dari Bandung ke Jakarta, ternyata enggak bisa, terlalu mahal juga ongkosnya dari Bandung ke Jakarta, apalagi naik tol, gitu," kata dia.
"Saya bilang 'yaudah deh bu, saya juga enggak tahu, saya juga gak bisa bilang, iya apa enggak, coba dulu ditanya Mama', gitu. Dia juga tanya Mama, tapi saya juga enggak tahu jawaban Mama apa sebenarnya," lanjutnya.
Hari Senin pun tiba, Sasa bersama Kartika dan Nadine pun akhirnya pulang ke Jakarta, namun di tengah perjalanan takdir berkata lain.
"Sebenarnya saya pertamanya enggak ngeh, kalau ternyata ada kejadian di tol itu kan. Terus, pas saya lihat lagi, ternyata itu arah Jakarta dari Bandung. Saya langsung chat dia 'Bu, udah sampai mana ya, Bu? Bu, Ibu, gak apa-apa kan, bu? Ibu macet ya, Bu?'," tutur Sonia.
"Tapi ternyata dia ceklis 1, HP-nya enggak aktif, saya telepon biasa enggak aktif. Biasanya dia kalau mau pulang atau kena macet atau apapun, dia pasti ngabarin ke saya. Ternyata HP-nya enggak aktif sekali. Bingung, toh," sambung dia.
Mengetahui adanya peristiwa kecelakaan di Tol Cipularang, Sonia lalu mencari tahu apakah adiknya masuk dalam daftar korban atau tidak.
"Di jam sembilan malam, saya coba cari dulu data korban. Ternyata ada data korban luka ringannya, anaknya si Nadine, yang (luka) beratnya ibunya, dan yang korban meninggal itu salah satu, si Sasa," katanya.
"Dan kenapa kami tahu itu adik kami, adik saya, gitu, ya. Karena alamatnya sama kaya si Ibu Kartika ini, gitu, dan dia pasti manggilnya emang Salsa-Salsa doang, dia tahunya Salsa doang, gitu. Jadi namanya di situ terteranya Salsabila. Seharusnya Amanda Marisa, dia enggak tahu kalau namanya itu Amanda Marisa, si ibu itu," lanjut Sonia.
Kecelakaan Maut di Persimpangan CSW Jaksel, Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat |
![]() |
---|
Meninggal di Lokasi, Pria Tabrak Pohon dan Trotoar di Cempaka Putih Jakpus |
![]() |
---|
Polisi Ungkap Motif Pengendara Fortuner Pakai Plat Dinas TNI, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Kecelakaan di Tol Cipularang, Bus Tabrak Truk, Satu Tewas, Ini Kronologi dan Daftar Korban |
![]() |
---|
Toyota Fortuner Tabrak 5 Mobil di Matraman Jaktim, Diduga Sopir Mabuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.