Kasus Perundungan

Lihat Anaknya Diminta Ivan Sujud dan Menggonggong, orang Tua Siswa SMK Kristen Gloria 2 Trauma

Dikarenakan Ivan Sugianto tak terima anaknya, Excel atau EMS, diejek mirip poddle atau anjing yang dikenali dari tampilannya karena berbulu keriting.

Editor: Feryanto Hadi
Ist via Tribun Surabaya
Wandharto dan Ira Maria orang tua dari EN siswa SMA Kristen Gloria 2 yang dipaksa bersujud dan menggonggong oleh Ivan Sugianto menunjukkan riwayat chat anaknya dengan AL. 

Publik juga meminta Polisi memeriksa semua bisnis usaha hiburan malam atau diskotek Ivan Sugianto. 

Kasus Ivan Sugianto yang menyuruh seorang siswa bersujud dan menggonggong seperti anjing resmi dilaporkan ke Polrestabes Surabaya.

Konsultan hukum SMA Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabukke, memastikan proses hukum berjalan dalam kasus yang melibatkan Ivan Sugianto ini.

Pihaknya turut mengadukan Ivan Sugianto, yang merupakan wali murid salah satu siswa SMA Cita Hati berinisial EMS.

"(Pengaduan terhadap Ivan) masih berlanjut, kita serahkan kepada pihak kepolisian dan tetap melaporkan persoalan yang kedua," kata Sudiman Sidabukke, Minggu (10/11/2024).

Laporan itu tertuang dalam surat tanda terima laporan/pengaduan masyarakat bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA yang dilakukan oleh seorang guru berinisial LSP atas ancaman dengan kekerasan.

Senada dengan itu, Konsultan Hukum SMA Gloria 2 Surabaya Sudiman Sidabukke memastikan, kliennya sudah berdamai dengan Nouke CS yang sebelumnya disebut sebagai preman bayaran.

Tapi, untuk pengaduan yang dibuat SMA Gloria 2 Surabaya terhadap Ivan Sugianto, yang merupakan wali murid salah satu siswa SMA Cita Hati berinisial EMS masih berlanjut.

Ia menegaskan, permasalahan dengan Ivan telah dipasrahkan pada polisi. Maka dari itu, pihaknya berharap teradu dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Saya pikir biarlah diproses secara aturan hukum yang berlaku, nanti pihak kepolisian saja untuk menjadi fokus," imbuhnya

Orang tua siswa trauma

Orang tua siswa SMA Kristen Gloria 2 yang dipaksa sujud dan menggonggong  Wandharto dan Ira Maria mengaku masih ketakutan hingga saat ini. 

Dikatakan Wandharto, ketakutan ini cukup beralasan karena dalam proses upaya damai yang dilakukan ia harus bertemu banyak pihak termasuk orang tua siswa SMA Cita Hati, IS yang memiliki latar belakang pengusaha dengan jejaring yang kuat.

" Kita nggak tau harus kemana, waktu perdamaian itu terjadi kami masih bingung. Kami tidak pernah terlibat urusan kepolisian jadi nggak tau harus kemana. Yang jelas ada rasa ketakutan, kami tidak tahu siapa orang tua. Tapi lewat media kami tahu background orang tuanya, kami ya takut, jadi butuh dukungan juga. Nggak tau harus bagaimana,"ungkapnya, Kamis (14/11/2024)

Selain itu, Wandharto dan Ira harus menerima anaknya mendapat hukuman skorsing tiga hari atau SP 1 dengan alasan telah melakukan hal di luar kesopanan dan etika dari yang diajarkan sekolah

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved