Sudah Tiga Hari Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Makan Pisang dan Singkong

Sejumlah pengungsi letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa makan pisang dan singkong

|
Editor: Desy Selviany
PVMBG
Detik-detik Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus 

WARTAKOTALIVE.COM - Sejumlah pengungsi letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa makan pisang dan singkong selama tiga hari. 

Hal tersebut terjadi lantaran distribusi bantuan untuk korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki belum merata. 

Sebabnya, banyak pengungsi yang memilih menjadi pengungsi mandiri. 

Dimuat TribunFlores pada Rabu (6/11/2024) para korban yang memilih mengungsi mandiri ini belum disentuh bantuan apapun.

Termasuk 116 warga Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

Selain 116 warga Desa Nawokote, masih ada 400-an pengungsi Desa Pululera yang mengungsi ke Desa Nileknoheng. 

Nasib mereka juga sama, belum disentuh bantuan.

Tiga hari mereka bertahan tanpa bantuan makanan, padahal di sana banyak balita, ibu hamil, dan lansia. 

Posko bagi 116 jiwa ini berada di areal perkebunan Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang yang jaraknya sekira 3 kilometer dari Nawokote.

Salah satu pengungsi mandiri Maria Angelina Oa Noba (34) mengaku hanya makan pisang dan singkong selama tiga hari ini.

Terkadang olahan pisang dan singkong itu dicampur kelapa agar tidak bosan. 

Maria pun meminta distribusi bantuan juga merata bagi pengungsi mandiri.

"Pagi dan siang itu kami hanya makan ubi (singkong) dan pisang rebus. Kadang kami campur dengan kelapa supaya tidak bosan," ujar Maria Noba.

Baca juga: Cerita Warga NTT Hindari Batu Raksasa yang Jatuh dari Langit Saat Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki

Maria mengatakan, nasi hanya dimakan saat malam hari. Sebab stok beras tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan makan beberapa hari kedepan.

Potret pengungsi di tempat itu adalah fakta bahwa distribusi bantuan tak menjangkau bagi mereka yang mengungsi secara mandiri. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved