Berita Jakarta

Langkah Maruarar Sirait dan Teguh Setyabudi Sediakan Hunian Murah bagi Warga Jakarta Dapat Pujian

Pimpinan DPRD DKI Jakarta mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta soal penurunan tarif rumah susun Pasar Rumput di Jakarta Selatan untuk MBR.

istimewa
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta soal penurunan tarif rumah susun Pasar Rumput di Jakarta Selatan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pimpinan DPRD DKI Jakarta mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta soal penurunan tarif rumah susun Pasar Rumput di Jakarta Selatan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Tarif yang awalnya dibuka Rp 3,5 juta per bulan, kini dibanderol dari Rp 1,1 juta sampai Rp 2,25 juta per bulan.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani mengungkapkan, Rusun Pasar Rumput bisa menjadi salah satu solusi hunian layak yang dapat ditempati masyarakat saat ini.

Hal ini mengingat lahan di Jakarta sudah sangat terbatas dan harganya pun terbilang cukup mahal.

Sementara dengan tarif mulai Rp1,1 juta hingga Rp 2.250.000, masyarakat bisa menempati hunian di tengah kota Jakarta dengan fasilitas dan transportasi yang menunjang kebutuhan.

Apalagi di bagian bawah Rusun juga terdapat pasar, sehingga mereka tidak perlu pergi jauh untuk membeli kebutuhan pokok.

"Tentu saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pak Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dan Pak Pj Gubernur Teguh Setyabudi, karena memberikan harapan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah untuk dapat tinggal di rumah yang layak huni," kata Rany kepada Warta Kota pada Selasa (5/11/2024).

Rany mengatakan, harapan masyarakat menengah ke bawah untuk menghuni tempat tinggal layak bisa semakin besar dengan kebijakan ini.

Kata Rany, persoalan biaya sewa merupakan hal utama bagi warga yang ingin memiliki hunian layak tersebut.

Baca juga: Komisi B Ingatkan Jakpro Bangun Sarana Umum Ramah Disabilitas

"Jadi yang penting warga Jakarta bisa punya tempat tinggal yang layak. Sekarang kalau mau punya rumah layak huni, lahannya terbatas, harganya mahal, beli tanah dan bangun rumah kan double cost," jelasnya.

Rany memperkirakan, biaya sewa yang murah ini bisa saja berdampak bagi keuangan perseroan daerah atau Pemprov DKI Jakarta.

Namun dia meyakini, dengan anggaran besar yang dimiliki daerah mencapai puluhan triliun rupiah, persoalan ini bisa teratasi.

"Bisa saja mungkin berdampak (bagi keuangan) tapi InsyaAllah saya optimis akan ke arah yang baik, toh selama ini Rusun yang dimaksud dengan tarif tinggi tapi juga mangkrak karena biasa sewa yang tidak terjangkau," tuturnya.

Rany menyetujui Rusun Pasar Rumput segera diisi setelah dua tahun kosong.

Harapannya, selain memiliki hunian layak, masyarakat juga terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh sanitasi buruk, seperti di kawasan kumuh dan miskin.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved