Putri Ipda Rudy Soik Merasa Seperti Kiamat dan Takut Sekolah Usai Ayah Dapat Intimidasi dari Polisi

Intimidasi yang diterima perwira polisi yang dipecat Rudy Soik atau Ipda Rudy Soik hingga membuat orang terkasihnya merasa terancam

Editor: Desy Selviany
Tribunnews
Mantan anggota Polda NTT Ipda Rudy di kantor Komnas HAM. 

WARTAKOTALIVE.COM - Intimidasi yang diterima perwira polisi yang dipecat Rudy Soik atau Ipda Rudy Soik hingga membuat orang terkasihnya merasa terancam. 

Bahkan kata Ipda Rudy Soik, intimidasi itu hingga dirasakan putri tersayangnya yang masih sekolah. 

Ipda Rudy Soik mengatakan bahwa ancaman yang datang dari sesama Polisi itu hingga membuat putrinya takut sekolah. 

Bahkan Ipda Rudy Soik menyebut bahwa anaknya merasa kasus tersebut seperti kiamat untuk ayahnya. 

Hal itu diungkapkan Ipda Rudy Soik saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com pada Minggu (27/10/2024). 

“Kata dia, bapak mau kiamat, tapi saya jelaskan tidak, itu teman-teman bapak, bapak kan Polisi, itu juga teman-teman bapak,” ungkap Rudy Soik menceritakan tekanan yang diterima putrinya. 

Kata Rudy Soik usai intimidasi tersebut, putrinya sempat takut untuk sekolah. 

Hingga keluarga memberikan pengertian agar putri Rudy Soik kembali bersekolah. 

Sebelumnya Ipda Rudy Soik dipecat dari Polda NTT karena diduga berupaya membongkar kasus mafia bahan bakar minyak (BBM) di NTT. 

Namun Polri menyatakan, alasan pemecatan Rudy adalah pelanggaran kode etik profesi, yaitu ketidakprofesionalan dalam penyelidikan dugaan penyalahgunaan bahan bakar minyak dengan cara memasang garis polisi di lokasi milik Ahmad Anshar dan Algajali Munandar di Kelurahan Alak dan Kelurahan Fatukoa.

Usai pemecatan tersebut, Rudy Soik pun mengaku menerima intimidasi yang diduga datang dari sesama Polisi. 

Baca juga: Polda NTT Disebut Miliki Alasan Kuat Berani PTDH Ipda Rudy Soik

Adapun tindakan-tindakan intimidasi itu diterima dirinya dan keluarganya bahkan sebelum ia menerima Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Polda NTT. 

Hal itu imbas melakukan penyelidikan BBM bersubsidi.

"Kenapa saya harus datang buat laporan karena tindakan-tindakan ini sudah berlebihan. Bahkan istri saya tangannya diremas, dibentak, divideokan, seperti itu sebagai suami tidak terima," kata Ipda Rudy Soik kepada awak media di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jum'at (25/10/2024). 

Ia menyebutkan istrinya diperlukan seperti penjahat. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved