Meski Tidak Ikut, PDIP Puji Pelatihan Akmil Kabinet Merah Putih yang Digagas Prabowo Subianto

PDIP puji cara Presiden Prabowo Subianto membekali para menteri dan wakil menteri, meski tidak ada kadernya yang ikut ke pelatihan di Akmil

Editor: Desy Selviany
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Mantan Ajudan Presiden RI ke-3, Mayjen Purn TB Hasanuddin, saat berkunjung ke Redaksi Warta Kota/Tribunnews Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019). Ia bercerita sosok almarhum Presiden RI ke-3, semasa menjadi ajudannya. 

WARTAKOTALIVE.COM - PDIP puji cara Presiden Prabowo Subianto membekali para menteri dan wakil menteri, meski tidak ada kadernya yang ikut ke pelatihan di Akademi Militer (Akmil) Kabinet Merah Putih.

Anggota Komisi I DPR RI dari PDIP, TB Hasanuddin menyebut cara Prabowo Subianto tersebut bisa menguatkan mental para pelayan masyarakat.

Purnawirawan TNI tersebut menyebut kegiatan pembekalan kabinet merah putih di Lembah Tidar merupakan hal yang sakral.

Karena itu, kegiatan itu haruslah menjadi sebuah ikhtiar penguatan karakter bagi para menteri terpilih yang akan melayani seluruh rakyat Indonesia. 

"Tentunya, kita tidak bisa menumpukan harapan bahwa kegiatan tersebut akan diisi oleh aspek akademis keilmuan yang tinggi karena sejatinya para pelayan rakyat lebih membutuhkan kesamaan gerak, keteguhan prinsip, disiplin kerja keras, dan empati yang kuat," kata Hasanuddin dalam keterangannya seperti dimuat Tribunnews.com, Jumat (25/10/2024).

Ia menjelaskan bahwa pembekalan kabinet merah-putih juga para menteri dilatih baris-berbaris.

Meskipun terlihat sepele, latihan baris-berbaris disebutnya untuk mempertajam kemampuan dalam mengharmoniskan gerak langkah bersama sesuai arahan Prabowo.

"Artinya, semua anggota kabinet merah putih harus tunduk pada satu komando Presiden dalam mencapai tujuan bersama tanpa terkecuali. Inilah nilai luhur keteguhan prinsip, bahwa menteri adalah pembantu presiden, dan presiden memikul mandat rakyat Indonesia untuk menahkodai perjalanan bangsa menuju kearah yang lebih baik," jelasnya.

Selain itu, kata dia, para menteri juga diharuskan mengikuti apel pagi dan hadir tepat waktu dalam kegiatan pembekalan.

Dari sana, dia menyatakan karakter para menteri akan terbentuk agar bisa sigap dan disiplin dalam bekerja.

Dalam pembekalan tersebut, para menteri juga ikut makan bersama dengan menggunakan misting atau peralatan makan prajurit yang sederhana dan terbuat dari aluminium tipis. 

"Ada nasi, sayuran, dan lauk tempe/tahu atau seiris daging sebagai asupan protein. Bagi saya, ini adalah upaya penting untuk menanamkan empati yang lebih kuat di benak para anggota kabinet terhadap kebutuhan rakyat Indonesia," jelasnya.

"Peralatan makan dan sajian makanan merefleksikan apa yang dimakan oleh para prajurit TNI ketika menjaga kedaulatan negara dan juga rakyat biasa. Sebuah kesederhanaan yang mencukupi," ujarnya.

Diketahui PDIP merupakan salah satu partai yang tidak masuk dalam Kabinet Merah Putih. 
Bersama Partai NasDem, PDIP tidak menitipkan kadernya di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Pesan Penting Prabowo Subianto untuk Kabinet Merah Putih Saat Pembekalan di Akmil Magelang

Presiden Prabowo Subianto dan para menteri Kabinet Merah Putih melaksanakan kegiatan pembekalan di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis hingga Minggu 27-30 Oktober 2024.

Prabowo pun menjelaskan alasan dirinya, yang hendak mengkemahkan para menteri di Lembah Tidar, alias Akademi Militer Magelang.

Menurut Prabowo, kerja sama tim antara semua anggota kabinet dan keberanian sangat penting dalam memulai kerja pemerintah.

"Untuk itu, dalam waktu dekat saya akan mengajak saudara-saudara ke Magelang di mana kita akan melaksanakan beberapa hari menambah pembekalan, kemudian kita akan adakan koordinasi-koordinasi di tempat di Magelang, Jawa Tengah, kawasan Akademi Militer," kata Prabowo dalam rapat Kabinet Merah Putih perdana di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).

Magelang sendiri kata Prabowo, adalah salah satu pusat perlawanan terhadap penjajah.

Ia ingin semangat keberanian itu bisa diadopsi oleh para anggota kabinetnya.

“Dan daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah mulai ratusan tahun dikenal sebagai dearah perjuangannya Pangeran Diponegoro di antara lima gunung itu. Saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta Tanah Air,” jelasnya.

Soal keberanian sendiri, Prabowo dalam rapat perdana itu mengatakan, bahwa para menteri harus berani dan tidak ragu untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Sebab, menurut Prabowo, birokrasi di pemerintahan seringkali dianggap mempersulit, bukan mempermudah keperluan rakyat.

“Bahkan ada yang mengatakan kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin mudah. Ini saya minta menteri-menteri sekarang mari kita lebih berani, tidak ragu ragu untuk memberi pelayanan terbaik untuk rakyat kita. Kalau Anda tidak puas dengan pejabat pejabat di bawah anda, laporkan, kita segera ganti,” kata Prabowo.

“Begitu banyak orang yang mau mengabdi. Tidak ada orang di sini yang kebal. Yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat, saudara saya beri wewenang, copot dan suruh tinggal di rumah saja daripada bikin susah kita," tambahnya.

Selanjutnya Prabowo dalam rapat kabinet perdana itu juga meminta, agar semua menteri untuk efisien dalam mengelola anggaran dengan tidak banyak mengadakan acara-acara seremonial dan perjalanan luar negeri.

“Saya minta menteri keuangan saya minta semua Menteri Koordinator, saya minta semua Menteri telusuri lagi alokasi APBN. Pelajari lagi DIPA, Pelajari lagi. Saya minta detail kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi,” imbuhnya. 

(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved