Kriminalitas
Jangan Tertipu dengan Tampang Dani, Guru di Jaksel Ini Pelaku Pencabulan Anak yang Buron Sejak 2023
Jangan tertipu dengan Tampang Dani, Guru di Grogol Utara Ini Pelaku Pencabulan Anak yang Buron Sejak 2023
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dwi Rizki
Dari video itu terlihat sejumlah warga mengamuk dan mengepung area depan ponpes tersebut.
Diduga aksi itu dilakukan karena geram ada sejumlah santriwati menjadi korban pelecehan oknum guru di ponpes tersebut.
Warga berteriak agar terduga pelaku keluar dan hendak menerobos masuk ke area dalam. Beruntung, terlihat kepolisian datang dan menenangkan warga.
Wakasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Widodo membenarkan kejadian pada video viral tersebut.
"Betul, kami juga langsung ke lokasi lakukan penanganan," kata Widodo saat dikonfirmasi pada Sabtu (28/9/2024).
Dia menjelaskan, pihaknya juga mengamankan sejumlah orang dari ponpes tersebut.
Orang yang diamankan itu yang memicu amuk warga karena diduga melakukan tindakan pelecehan seksual. “Betul, saat ini sudah diamankan,” katanya.
Namun, Kompol Widodo belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai dugaan pelecehan seksual tersebut. Saat ini, penyidik masih mendalami kasus ini.
Laporan orangtua santriwati
Secara terpisah, Kepala Desa Karangmukti, Sumardi, mengungkapkan bahwa beberapa orangtua santriwati dari pondok pesantren tersebut telah meminta bantuan perlindungan hukum terkait kasus yang dialami.
Pihaknya telah mengarahkan para orangtua yang merasa anaknya menjadi korban pelecehan seksual untuk melaporkannya kepada pihak kepolisian.
“Yang pertama bahwa mereka itu bertanya bagaimana tindakan masalah hukumnya, bagaimana pertanggung jawabannya. Ya memang pengakuan dari korban sudah jelas, maka kami hanya menyarankan itu adalah bagian perlindungan perempuan dan anak yang ada di Polres Kabupaten Bekasi,” kata Sumardi.
“Mereka langsung berangkat ke Polres ke bagian PPA, langsung menyampaikan laporan dan visum,” kata Sumardi.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, terdapat lima orang santriwati mengaku mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dari oknum guru dan pemilik ponpes yang merupakan ayah dan anak.
Namun saat ini baru tiga orang yang sudah melaporkan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Bekasi.
“Sejauh ini baru satu orang dari Karangmukti, dari Karangsatu dua orang. Berarti yang melapor ke Polres Kabupaten Bekasi sudah tiga orang,” ucapnya.
Laporan ketiga korban tercatat dalam surat laporan polisi: LP/B/3374/IX/2024/SPKT/POLRES METRO BEKASI/POLDA METRO JAYA, berikutnya laporan polisi nomor:LP/B/3373/IX/2024/SPKT/POLRES METRO BEKASI/POLDA METRO JAYA, dan terakhir laporan polisi nomor:LP/B/3366/IX/2024/SPKT/POLRES METRO BEKASI/POLDA METRO JAYA.
Satu dari Dua Pelaku tewas di Tahanan
Sudin bin Mulin (52) tersangka pencabulan santriwati di pondok pesantren Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi dikabarkan meninggal dalam sel tahahan di Mapolres Metro Bekasi.
Terkait kabar itu, Kasi Humas Polres Metro Bekasi AKP Akhmadi membenarkan hal tersebut.
Akhmadi mengungkapkan, tersangka Sudin meninggal karena mengalami sesak nafas saat berada di ruang tahanan Polres Metro Bekasi.
"Ya awalnya S sesak nafas, sesak nafas dia lalu dibawa ke rumah sakit Polri Kramatjati," kata Akhmadi ketika dihubungi pada Rabu (9/10/2024).
Akhmadi menerangkan, ketika dalam tahanan mendapatkan kabar ada yang sesak nafas. Kemudian, jajaran Reskrim bertindak dengan membawanya ke rumah sakit.
Akan tetapi setelah tiba di rumah sakit nyawa Sudin sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
"Dari Reskrim langsung bertindak ya membawa ke rumah sakit dalam perjalanan sampai di rumah sakit dari pihak rumah sakit menyatakan sudah meninggal dunia," kata Akhmadi.
Saat ini, kata Akhmadi, pihak keluarga telah membuat pernyataan bahwa menerima kondisi korban yang telah dinyatakan meninggal dunia dan melakukan proses penjemputan dari rumah sakit Kramatjati, Jakarta Timur untuk dimakamkan di kediaman.
"Dan keluarganya sudah menerima dan membuat pernyataan bahwa mereka menerima kondisi tersebut, sudah diambil jenazahnya sama keluarga," ujar dia.
Terkait penyebab sesak nafas, Akhmadi menyampaikan keterangan lebih rinci, pihak rumah sakit Polri Kramatjati yang mengetahui secara detail keterangannya.
"Kalau itu (hasil pemeriksaan-red) belum tahu, nanti dari pihak RS Polri itu," tandas Akhmadi.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp
Cerita Sahabat Sebelum Amelia Putri Ditemukan Tewas dengan Tangan Terborgol di Cisauk Tangerang |
![]() |
---|
Jaringan Penjualan Bayi ke Singapura Terbongkar, Sindikat Dikendalikan Nenek Popo |
![]() |
---|
Edan! Napi di Lapas Cipinang Jual Pelajar di Jakarta ke Lelaki Hidung Belang, Begini Modusnya |
![]() |
---|
Sadis! Ini Kronologi 3 Pelaku Habisi Wanita yang Jasadnya Ditemukan Terborgol di Cisauk Tangerang |
![]() |
---|
Sempat Kejar-kejaran, Warga Tangkap Remaja Bersajam hendak Tawuran di Cilodong Depok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.