Berita Regional

Gaji sebagai Guru Honorer Tak Cukup Buat Hidup, Alvi Noviardi Nyambi Jadi Pemulung usai Mengajar

Menurut Alvi, profesinya menjadi seorang guru bukan sekedar pekerjaan namun sudah merupakan panggilan hati.

Editor: Feryanto Hadi
Tribun Bogor
Sosok Alvi, guru honorer di Sukabumi yang nyambi sebagai pemulung 

WARTAKOTALIVE.COM, SUKABUMI-- Seorang guru honorer di Kabupaten Sukabumi bernama Alvi Noviardi, harus mencari pekerjaan lain lantaran gajinya sebagai guru honorer tak cukup memenuhi kebutuhan hidup dalam sebulan.

Setelah kagiatan mengajarnya di sekolah selesai, dia pulang ke rumah, lantas menjalankan profesi lain sebagai pemulung

Berjalan menyusuri jalanan, dia mencoba mengambil barang bekas apa saja, yang bisa ia jual. 

Warga Kampung Bantar Muncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu menjalani aktivitas rutinnya hingga usianya kini yang menginjak 57 tahun.

Walaupun usianya tak muda lagi, Alvi tetap bertahan berjuang demi keluarganya di rumah.

Keterbatasan ekonomi yang memaksa Pak Guru Alvi untuk mencari penghasilan tambahan dengan memulung barang bekas.

Menurut Alvi, profesinya menjadi seorang guru bukan sekedar pekerjaan namun sudah merupakan panggilan hati.

 Sudah sekitar 36 tahun Pak Guru Alvi mengabdikan dirinya sebagai seorang guru honorer yang berpenghasilan jauh dari cukup.

Meski demikian, ia tetap bersyukur dengan rezeki yang diberikan kepadanya dan keluarganya di rumah.

Untuk mendapatkan insentif sebesar Rp 1,5 juta per-bulan dari Kementerian Agama, Pak Guru Alvi harus mengajar di dua sekolah yang berbeda.

Rupanya, insentif sebesar Rp 1,5 juta itu bahkan tak mencukupi untuk biaya transport bolak-balik ke sekolah selama satu bulan.

"Ongkosnya kurang lebih Rp 900 ribu ke satu sekolah, itu dalam sebulan. Kalau dua sekolah udah Rp 1.800 ribu perbulannya, melebihi dari gaji honor," kata Pak Guru Alvin.

Sehingga, ia pun mengakalinya dengan memulung barang bekas setelah selesai mengajar demi menambah pendapatannya.

Setiap hari, setelah selesai mengajar, Alvi akan mengambil karung dari dalam tasnya dan mulai berjalan kaki melintasi jalan sambil menuju arah pulang.

Terkadang, ia berkeliling ke tempat-tempat sampah di sekitar Sukabumi untuk mengumpulkan barang-barang bekas seperti botol plastik dan kardus untuk dijualnya kembali.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved