Viral Media Sosial
Andika Perkasa Akui Tak Ada Beban Tidak Disalami Kapolda Jateng, Ini Tanggapannya
Andika Perkasa Akui Tak Ada Beban Tidak Disalami Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, Ini Tanggapannya
@RusliUncle2: Cagub titipan mulyono yg terkesan arogan, norak, nir etik & akhlak persis seperti junjungan yg menitipkannya. Jdi, utk rakyat Jateng jngan pilih pemimpin coklat temennya Sambo seperti itu. Jngan Yo dek yoo...
@JhonSitorus_18: Padahal dimana2 seorang Anggota Polisi/TNI aktif akan selalu memberi hormat kepada senior, apalagi mantan panglima
@antono_putra: Padahal dlam pidato sambutan saat setelah mendapat nomor urut,pk Andika menghormati pihak lawan dan tdk ada kalimat mancing⊃2; emosi lawan.
@JhonSitorus_18: Betul...pak Andika justru merangkul ya
@Bara_Rc: Ini jelas ada indikasi anggota polri tdk netral.
@reiki546: Positif thinking dong bang mungkin tangannya kotor habis nyebokin. Sy klo tangan kotor juga gitu pasti nolak klo diminta salaman
@JhonSitorus_18: Hahha...masuk akal
@SimanjuntakElly: Norak dan ga punya etika.
Tanggapan Polda Jateng
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto memberikan penjelasan perihal video viral yang menunjukkan momen calon gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa tampak diacuhkan saat mengajak bersamalan dengan Kapolda Jateng Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo dan Pj. Gubernur Jateng, Nana Sudjana.
Menurutnya, dalam peristiwa tersebut tidak ada unsur kesengajaan.
“Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo saat itu sedang berjalan hendak meninggalkan kantor KPU Jawa Tengah dan sudah menundukkan kepala untuk berpamitan. Jadi saat itu tidak ada unsur kesengajaan untuk tidak mau bersalaman,” ujarnya dikutip dari Kompas.com pada Kamis (26/9/2024).
Lebih lanjut, Artanto menegaskan bahwa video viral tersebut berbanding terbalik dengan interaksi antara Andika dan Ribut di ruang transit KPU Jawa Tengah pada hari yang sama, yakni Selasa (24/9/2024) malam.
Ada dugaan pihak tertentu yang ingin membuat hubungan TNI/Polri di Jawa Tengah yang selama ini berjalan baik, solid, terpengaruh atas upaya-upaya tersebut.
"Untuk itu kami juga menyayangkan hanya video yang menggambarkan kapolda terkesan tidak bersedia bersalaman dengan Bapak Andika dibesar-besarkan, sedang video keakraban keduanya di ruang transit KPU Jateng malam itu yang diawali saling bersalaman dan cipika-cipiki tidak eksplore atau di-viralkan di media," kata dia.
Adanya video Kapolda Jateng yang enggan bersalaman dengan Pak Andika, dinilainya sengaja diunggah ke media dengan tujuan untuk memperkeruh suasana.
Upaya itu, lanjut dia, sengaja di-framing oleh orang yang tidak senang pilkada berlangsung damai, aman dan nyaman.
"Untuk itu kami yakinkan bahwa keakraban, soliditas antara TNI dan Polri tetap terjalin dan terjaga dengan baik," imbuh Artanto.
Ketahuan Terima Fee 'Buzzer' Rp 150 Juta, Marshel Widianto Minta Maaf |
![]() |
---|
Jerome Polin Bongkar Upaya Pencitraan Pemerintah, Fee Buzzer Sekali Posting Rp150 Juta |
![]() |
---|
Jerome Polin Marah Lihat Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sudah saatnya Kita Melawan |
![]() |
---|
Rismon Serang Jokowi, Sebut Pemimpin Maling yang Memperkaya Kaesang dan Gibran |
![]() |
---|
Rismon Lantang Sebut Jokowi Pemimpin Maling: Menteri Siapa yang Antar Duit Tiap Minggu ke Gibran? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.