Abaikan Juru Damai, Israel Mulai Berani Lawan Kehendak Amerika Serikat untuk Tidak Serang Lebanon
Juru damai yang dikirim Amerika Serikat ke Israel untuk menekan eskalasi dengan Lebanon ternyata diabaikan oleh Israel.
WARTAKOTALIVE.COM - Juru damai yang dikirim Amerika Serikat ke Israel untuk menekan eskalasi dengan Lebanon ternyata diabaikan oleh Israel.
Amerika Serikat disebut telah mengirim juru damai untuk menekan konflik Israel Vs Lebanon yang semakin memanas.
Juru damai yang bernama Amos Hochstein itu dikirim oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden seminggu sebelum pemerintah Israel melancarkan rentetan serangan terhadap Lebanon.
Amos Hochstein mendarat di wilayah tersebut pada 16 September dengan tujuan mencegah baku tembak harian di perbatasan Israel-Lebanon antara kelompok Hizbullah Lebanon dan pasukan Israel yang mengarah pada perang habis-habisan.
Namun sehari setelah kedatangan Hochstein, perangkat komunikasi jebakan yang terkait dengan Hizbullah diledakkan di seluruh Lebanon.
Baca juga: Joe Biden Ultimatum Israel Atas Serangan ke Lebanon, Mengaku Ogah Ikut-ikutan Perang
Insiden itu menewaskan dan melukai ribuan orang dalam serangan yang diyakini dilakukan oleh Israel.
Khaled Elgindy, peneliti senior di lembaga think tank Middle East Institute, mengatakan waktu kunjungan Hochstein dan serangan Israel yang terjadi di Lebanon membuktikan bahwa Israel mulai melawan kehendak Amerika Serikat.
“Hal ini persis seperti yang terjadi selama 12 bulan terakhir: Mereka [Israel] tahu bahwa setiap peringatan dari pemerintah telah diabaikan – secara eksplisit dan tegas, berulang kali – dan tidak pernah ada konsekuensinya,” katanya kepada Al Jazeera.
Terlebih pada hari Jumat, Israel mengebom sebuah bangunan di pinggiran selatan Beirut, menewaskan dan seorang komandan senior Hizbullah, serta puluhan orang lainnya, termasuk beberapa anak-anak.
Penembakan melintasi perbatasan Israel-Lebanon kemudian mencapai tingkat yang lebih tinggi.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan ultimatum kepada Israel yang melakukan serangan terbuka terhadap Lebanon.
Joe Biden memastikan Amerika Serikat tidak ikut-ikutan atas serangan Israel ke Lebanon yang menewaskan lebih dari 500 warga.
Ultimatum ini disampaikan Joe Biden sehari setelah pasukan Israel melancarkan pengeboman besar-besaran yang telah menewaskan ratusan orang di seluruh Lebanon.
Di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) pada hari Selasa (24/9/2024) waktu setempat, Biden mengatakan solusi diplomatik antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon adalah satu-satunya jalan ke depan.
“Perang skala penuh bukanlah kepentingan siapa pun,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.