Berita Nasional

Terkendala Ketua Umum Parpol, Rencana Prabowo Bentuk Zaken Kabinet Dinilai Sulit Terwujud

Rencana Prabowo Subianto mewujudkan zaken kabinet tidak mudah lantaran terkendala ketua umum partai politik koalisi pendukung yang terlalu gemuk.

Tim Media Prabowo
Rencana Prabowo Subianto mewujudkan zaken kabinet tidak mudah lantaran terkendala ketua umum partai politik koalisi pendukung yang terlalu gemuk. 

WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA — Presiden terpilih Prabowo Subiakto disebut-sebut akan membentuk zaken kabinet.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan jika Prabowo nantinya benar membentuk zaken kabinet tentu layak diapresiasi.

Dengan begitu nantinya setiap kementerian benar-benar dipimpin seorang profesional dan ahli di bidangnya.

“Menteri yang ahli dan profesional diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja kementerian yang dipimpinnya. Setidaknya tugas dan fungsi kementerian yang dipimpinannya berpeluang dapat diwujudkan lebih optimal,” ucap Jamil, Sabtu (14/9/2024).

Namun untuk mewujudkan zaken kabinet tentu tidak mudah. Sebab, Prabowo didukung koalisi gemuk. Setiap partai pendukung tentu akan meminta jatah menteri atau wakil menteri. 

Baca juga: Dengar Janji Prabowo Mau Lanjut Bangun Gedung DPR/MPR RI di IKN, Jokowi Langsung Terharu

Masalahnya, calon menteri dominan ditentukan oleh ketua umum partai. Celakanya, ketua umum partai kerap mengusulkan dirinya sendiri yang menjadi calon menteri atau wakil menteri.

Jamil mengatakan, padahal masih banyak kadernya yang jauh lebih ahli dan profesional untuk memimpin kementerian yang diinginkan presiden. 

“Akibatnya, presiden tetap memilih calon yang diusulkan ketua umum setiap partai pendukung, terlepas calon tersebut ahli dan profesional atau tidak. Hal ini tentunya akan menyulitkan Prabowo membentuk zaken kabinet,” jelas dia.

Jadi, dengan koalisi gemuk akan menyulitkan Prabowo membentuk zaken kabinet.

Hal ini akan semakin sulit karena yang menentukan calon menteri atau wakil menteri untik diusulkan ke presiden adalah ketua umum partai.

Sebab, ketua umum partai cenderung mendahulukan dirinya untuk diusulkan menjadi menteri atau wakil menteri.

Padahal, sang ketua umum belum tentu profesional dan ahli di bidang yang diminta presiden.

“Karena itu, kalau Prabowo memang ingin membentuk zaken kabinet, maka harus berani menolak calon yang diusulkan setiap partai bila tidak ahli dan profesional di bidangnya. Dengan begitu, menteri yang diusulkan setiap partai tidak harus ketua umumnya,” jelas Jamil.

“Setiap ketua partai juga harus tahu diri sehingga tidak memaksakan diri jadi calon menteri atau wakil menteri,” ucap Mantan Dekan FIKIM IISIP Jakarta itu.

"Setiap ketua umum diharapkan benar-benar memilih kadernya yang memenuhi kriteria zaken kabinet. Dengan begitu, setiap ketua umum sudah membantu Prabowo untuk membentuk zaken kabinet." (m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved