Libur Panjang

Kuliner saat Libur Panjang, Es Dawet Ireng Merang Padi Pak Kembar, Miliki Ragam Toping Buah dan Tape

Libur panjang Maulid Nabi ini membut kita ingin banyak makan, terutama yang enak dan segar seperti es dawet.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
warta kota/nuril yatul
Bingung cari yang dingin-dingin saat cuaca panas dan libur panjang ini? Segera ke kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, sebab ada es dawet ireng yang luar biasa enak. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kuliner es dawet yang legit nan manis, masih menjadi primadona kebanyakan orang hingga hari ini. 

Pasalnya, es dawet sangat cocok diminum saat cuaca terik maupun sebagai pelepas dahaga yang juga mengenyangkan.

Jika anda pecinta kuliner tersebut, tidak ada salahnya jika mencicipi dawet ireng Pak Kembar, yang berjualan secara gerobakan di seputaran Cengkareng, Jakarta Barat.

Diketahui, nama dawet ireng diambil dari bahasa Jawa yang berarti cendol hitam. 

Penamaan itu diberikan lantaran dawet ini berwarna hitam sebab pembuatannya mencampurkan tepung beras dan merang padi sebagai pewarnanya.

Baca juga: Kuliner Bekasi: Segarnya Es Dawet Hitam Khas Kutoarjo, Sehari Laku 100 Porsi

Salah satu pedagang gerobakan Pak Kembar bernama Pandi (24), menyebut jika dawet ireng yang ia jual menggunakan 100 persen bahan alami, mulai dari gula, santan, hingga dawetnya. 

"Gulanya pakai gula aren murni, dicampur daun pandan, jadi kental dan wangi," ujar Pandi saat ditemui di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (14/9/2024).

"Cendolnya juga si bos bikin sendiri dari tepung beras dan merang padi diaduk pakai mesin. Kalau (adonannya) kurang kental nanti diaduk terus," imbuhnya.

Pandi berujar, ia biasa berkeliling mendorong gerobak dawet sejak pukul 10.00 WIB. 

Biasanya, ia hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam atau paling lama 6 jam untuk menghabiskan seluruh dawet ireng yang dijualnya. 

Baca juga: Kuliner Jakarta: Es Dawet Durian Pak Slamet di Duren Sawit, Topiing Durian Harga Cuma Rp 15.000

Namun apabila sedang akhir pekan, ia bisa menjual 300-400 porsi cendol dalam hitungan beberapa jam saja. 

"Keluar pukul 10.00 WIB, paling lama Magrib. Biasa jualan dari Kresek sampai Jalan Haji Mali Cengkareng. Nah, kalau Sabtu Minggu biasanya enggak sampai sini udah habis," ujar Pandi.

Dia menyampaikan, rata-rata ia menjual 200 porsi dawe ireng setiap harinya.

Namun apabila sedang ramai, sawet ireng yang dijualnya bisa mencapai 2 kali lipat.

Menurutnya, penjualan dawet Ireng Pak Kembar tersebar di wilayah Cengkareng, Jelambar, dan beberapa wilayah lain di Jakarta Barat. 

Tampilan dawet Ireng Pak Kembar saat diaduk.
Tampilan dawet Ireng Pak Kembar saat diaduk. (warta kota/nuril yatul)
Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved