Pembunuhan
Sangat Keji, Ibu Tiri di Pontianak Siksa Anak SD hingga Tewas, Jenazah Dimasukkan ke Dalam Karung
Menilik latar belakang pelaku, Ifturrahmah alias IF merupakan istri muda Ichan (37) setelah bercerai dari istri pertamanya, Tiwi.
WARTALKOTALIVE.COM, PONTIANAK- Seorang ibu tiri di Pontianak, Kalimantan Barat menyiksa anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Sang anak yang masih berusia eam tahun itu mendapatkan penyiksaan selama beberapa hari hingga akhirnya meregang nyawa
penyiksaan dilakukan di antaranya dengan membiarkan sang anak menahan dingin karena kehujanan
Tidak cuma membiarkan Ahmad Nizam kehujanan, namun ibu tiri bernama Ifturrahmah alias IF (24) juga menendang korban.
Peristiwa penganiayaan yang dilakukan IF sampai Nizam meninggal terjadi selama 2 hari sejak Senin (19/8) hingga Selasa (20/8) dan baru terbongkar Kamis (23/8).
Baca juga: Misteri Penemuan Mayat Siswi SMP di Kuburan Cina Palembang, Keluarga Temukan Ada Hal Tak Wajar
Setelah anak tirinya meninggal, IF memasukkan jasad bocah berusia 6 tahun tersebut ke dalam karung.
Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah, Komplek Purnama Agung 7, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Melansir TribunPontianak.co.id (grup Warta Kota), dalam konfrensi pers di Lobi utama Polda Kalbar, Selasa (27/8/24), siang, disimpulkan Ahmad Nizam meninggal akibat tulang tengkoraknya pecah yang membuat pembengkakan otak.
Hal itu seperti yang disampaikan Kabid Humas Polda Kalbar Kombespol Raden Petit Wijaya bersama Dirreskrimum Polda Kalbar Kombespol Bowo Gede Imantio, serta dokter forensik, dr. Natalia Widjaya Sp.FM.
Dirreskrimum Polda Kalbar Kombespol Bowo Gede Imantio mengungkap sejumlah penganiayaan diterima Ahmad Nizam pada 19 dan 20 Agustus 2024.
Bowo memaparkan, pada 19 Agustus 2024 korban pulang sekolah dengan pakaian berantakan, lalu tersangka emosi mendorong korban hingga terjatuh, dimana saat terjatuh kepala korban menghantam lantai.
Tidak hanya itu, ketika korban di lantai tersangka juga sempat menendang korban ke arah perut.
Lalu, tersangka menyeret korban berdiri di halaman belakang rumah dan menguncinya selama semalaman tanpa memberi makan, sedangkan tersangka di dalam rumah berkali-kali memasak makanan untuk dimakan sendiri.
Baca juga: Kasus Kematian dr Aulia PPDS Undip, Kemenkes: Korban Dimintai Rp 40 Juta Per Bulan oleh Senior
Kemudian, pada Selasa 20 Agustus 2024, tersangka menyuruh korban masuk ke rumah, namun sebelumnya memandikan korban di halaman belakang dengan menggunakan selang.
Kemudian, tersangka meminta korban masuk ke dalam, namun, karena korban berjalan lemas sempoyongan, pelaku lantas kembali emosi lalu mendorong kuat korban hingga terjatuh dan kepalanya kembali membentur lantai.
7 Hal Penting Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Belasan Tersangka Hingga Trauma Keluarga |
![]() |
---|
Istri Kacab Bank BUMN Masih Trauma, Otak Pembunuhan Bicara Rekening |
![]() |
---|
Penculikan Kepala Cabang Bank BUMN Terbilang Rapi, Libatkan Tim IT Sebelum Beraksi |
![]() |
---|
Drama Penangkapan di PIK 2: Ken, Aktor Intelektual Penculikan Kacab Bank BUMN Sering Pakai Wig |
![]() |
---|
Ditangkap Polisi Tanpa Perlawanan, Aktor Intelektual Penculikan Kacab Bank BUMN Kerap Pakai Wig |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.