Pendidikan

KKN di Desa Kaliboyo, Mahasiswa Undip Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

KKN di Desa Kaliboyo, Mahasiswa Undip Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memberikan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari bahan minyak jelantah bagi warga Desa Kaliboyo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada beberapa waktu lalu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, memberikan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari bahan minyak jelantah bagi warga Desa Kaliboyo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. 

Pelatihan cara menyulap limbah rumah tangga menjadi lilin aroma terapi ini, dilakukan mahasiswa Undip melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). 

"Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan limbah rumah tangga, kami menginisiasi program kerja berupa sosialisasi, demonstrasi, dan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah di Desa Kaliboyo," kata Bellia Dwi Cahya, Dosen Pembimbing Lapangan Tim KKN II Undip, pada Jumat (16/8/2024).

Adapun anggota Tim KKN II Undip 2024 sebanyak 8 mahasiswa, di antaranya Deden Hartono, Irfan Rahadian Hakim, Fidya Latifatunnisa, Rida Putri Aurelia, Naili Nurul Aqilah, Anisah, Nada Syarifah Rahadi, dan Dea Nathania Purba. 

Dalam program KKN ini, para mahasiswa mempraktekkan secara langsung cara membuat lilin aroma terapi dari bahan minyak goreng bekas pakai. 

Adapun bahan tambahan lain yang disiapkan mahasiswa berupa arang, parafin, crayon, dan minyak atsiri.

Baca juga: Hadiah dari KCIC untuk HUT ke-79 RI: Lima Masinis Lolos OJT, Siap Kemudikan Whoosh Berpenumpang

Baca juga: Heran Soal Demurrage Impor Beras, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Megawati: Aneh bin Ajaib

Deden Hartono menyebutkan minyak atsiri ini sangat penting karena berfungsi sebagai bahan pewangi untuk menghilangkan aroma bau pada minyak jelantah.

Dia mengatakan, pelatihan mengolah minyak jelantah melalui program KKN itu dilakukan pada 25 Juli 2024 lalu.

Dia menyebut masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa limbah minyak jelantah dapat mengakibatkan gangguan kesehatan hingga kerusakan lingkungan.

Dia mengungkapkan bahwa penggunaan minyak goreng secara berulang akan berpengaruh pada warna maupun kandungan kimia yang ada pada minyak.

"Jika minyak goreng sudah berubah warna maka minyak tersebut tidak layak digunakan untuk mengolah suatu makanan, dan ini akan berdampak pada kesehatan apabila tetap dikonsumsi," bebernya. 

Dia menyampaikan bahwa Desa Kaliboyo salah satu desa yang berada di bantaran aliran sungai. 

Sehingga muncul kekhawatiran jika sungai yang tersambung dengan desa-desa lainnya itu, jadi tempat pembuangan limbah minyak jelantah.   

"Karena limbah ini dapat mencemari air sungai serta tanah sekitar lingkungan warga Desa Kaliboyo," terangnya. 

Dia menyatakan program kerja yang diusung dalam program KKN ini diterima dan mendapat antusias dari warga sekitar hingga Ibu-ibu kader PKK.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved