Kata Ahok Perihal Permintaan Maaf Jokowi, Bandingkan Sikapnya Selesai di DKI Jakarta
Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) buka suara perihal permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara zikir dan doa kebangsaan 79
WARTAKOTALIVE.COM - Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) buka suara perihal permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara zikir dan doa kebangsaan 79 tahun Indonesia merdeka.
Dalam acara tersebut, Jokowi yang jabatannya sebagai Presiden RI akan segera berakhir menangis dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Ahok pun mengomentari pernyataan maaf Jokowi yang dilakukan pada rangkaian acara 17 Agustus terakhir Jokowi.
Ahok menilai permintaan maaf dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah hal yang wajar, terutama di akhir masa pemerintahannya.
Menurutnya semua pemimpin di pemerintahan melakukan hal sama di akhir masa jabatannya.
“Saya kira wajar. Menurut, saya hampir semua kepala pemerintahan di dunia, di masa akhirnya itu pasti menyampaikan permohonan maaf,” ujar Ahok usai acara Ask Ahok Anything yang dilaksanakan di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2024) seperti dimuat Tribunnews.com.
Ahok mengatakan, dirinya pun meminta maaf pada akhir masa jabatan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017.
Baca juga: Jokowi Minta Maaf, Hasto Singgung Data Manipulatif Impor Beras: Itu Harus Dipertanggungjawabkan
Selain itu, dia juga minta maaf setelah bebas dari penjara pada 2019.
“Saya juga mengakhiri jabatan saya juga mohon maaf. Saya keluar tahanan juga minta maaf ke polisi, mungkin ada khilaf sengaja tidak sengaja menyakiti mereka,” imbuh Ahok.
Sebagai informasi Presiden Jokowi terlihat meneteskan air mata saat sesi doa dan zikir di Istana, Kamis (1/8/2024).
Momen itu saat zikir dan doa dipimpin oleh pengasuh salah satu pesantren dari Sulawesi Selatan, Muhidin Tahir.
"Di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," ujar Jokowi.
"Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," lanjut dia.
Presiden pun menyampaikan, sebagai manusia, dia dan Wapres Ma'ruf tidak mungkin menyenangkan semua pihak. Sebab, sejatinya Presiden adalah manusia biasa.
"Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak," kata Jokowi.
(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.