Pembunuhan

Dedi Mulyadi Tak Ada Beban Dipolisikan Aep, Malah Tertawa Bersama Ayahnya dan Dede di Lembur Pakuan

Dilaporkan ke Polda Jabar, Dedi Mulyadi Tak Ada Beban, Malah Tertawa Bersama Abah Rudi dan Dede Minta Agar Berkata Jujur

Editor: Dwi Rizki
Instagram @dedimulyadi71
Dedi Mulyadi bersama Dede dan Ayah Aep, Abah Rudi di kediaman Kang Dedi, Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat pada Kamis (1/8/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus terkait kematian Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat kini kian pelik.

Meski tujuh dari delapan terpidana, yakni Jaya, Eko Ramadhani, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Sudirman, dan Rivaldi Aditya Wardana, telah divonis bersalah dan mendekam di sel tahanan, Dedi Mulyadi kini berjuang membebaskan mereka.

Mantan Bupati Purwakarta itu menelusuri kasus yang terjadi pada 27 Agustus 2016 silam itu.

Penelusurannya menemui sejumlah saksi kunci, termasuk satu terpidana yang bebas, Saka Tatal itu terekam dalam akun Youtube miliknya @Dedi Mulyadi.

Pria yang akrab disapa Kang Dedi itu bahkan menemui Dede Riswanto, saksi kunci atas kematian Vina dan Eky.

Dalam sejumlah pertemuan yang terekam dan diunggah dalam Youtube Dedi Mulyadi, Dede manyatakan kesaksian Aep Rudiansyah dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) adalah palsu.

Berdasarkan kesaksian Dede, Aep mengaku menyampaikan kesaksian palsu karena kesal dengan para terpidana lantaran pernah memukuli Aep

Merujuk kesaksian Dede tersebut, Aep melalui kuasa hukumnya, Pitra Romadoni Nasution melaporkan Dedi Mulyadi dan Dede ke Polda Metro Jaya.

Keduanya dilaporkan atas dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks ke Polda Metro Jaya pada Selasa (30/7/2024) lalu.

Dedi Mulyadi yang mengetahui hal tersebut terlihat tenang.

Dirinya meyakini pernyataan Dede soal kesaksian palsu Aep adalah benar.

Kang Dedi pun meyakini ketujuh terpidana, tidak bersalah.

Menanggapi upaya hukum yang dilakukan Aep, Dedi Mulyadi mengunggah sebuah video ketika dirinya bersama Dede dan Ayah Aep, Rudi di kediaman Kang Dedi, Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat pada Kamis (1/8/2024).

Dalam video tersebut, ketiganya terlihat duduk bersama di teras pendopo.

Dedi Mulyadi pun menggoda Ayah Aep yang akrab disapa Abah Rudi itu di awal videonya.

"Pagi ini kita bareng sama Abah Rudi, apa?" tanya Dedi Mulyadi.

"Rudi pelor," Balas Abah Rudi dibalas tawa Kang Dedi dan Dede di Pendopo Rumah Kang Dedi.

"Rudi Pelor, SI Pencari Janda," ujar Kang Dedi menambahkan.

"Abah pagi-pagi ayam pelungnya sudah berkokok banget, saya sudah menikmati pagi-pagi, menikmati ayam peliharaan Abah.

"Nih sama Dede Hideung (Hitam), waduh, ini kita lagi persiapan,Dede kerja nembok, Abah ngurus ayam, dan paling Bahagia Abah setiap siang dilayani oleh Ce Eroh," ungkap Kang Dedi disambut gelak tawa ketiganya.

Baca juga: Hotman Kembali Serang Razman, Terang-terangan Sebut Bahasa Inggris Pas-pasan Layak Kliennya di Qatar

Baca juga: Hotman Paris Tinggalkan Iptu Rudiana dan Dedi Mulyadi, Kini Ajak Istri Plesiran ke Paris

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi menyampaikan pesan kepada Aep.

Dirinya menyampaikan kondisi Ayahnya sangat baik.

Abah Rudi katanya bahagia dengan pekerjaannya sekarang di Lembur Pakuan, yakni mengurusi sejumlah hewan peliharaan Dedi Mulyadi.

Kang Dedi pun menyatakan tidak keberatan atas laporan polisi yang dibuat oleh Aep

"Dan buat Aep, bapaknya sehat di sini, nggak apa-apa, walaupun kita udah dilaporin sama Aep di Polda (Metro Jaya) kita nggak ada masalah, ya De ya?" ungkap Dedi Mulyadi dibalas anggukan kepala Aep dan Abah Rudi.

"Nanti kita di Polda, nanti kita sama-sama, bareng-bareng berembuk ncari kebenaran. Betul nggak Bah?" tanya Dedi Mulyadi dibenarkan Abah Rudi.

"Kalau yang salah Dede, Dede siap dihukum?" tanya Dedi Mulyadi dijawab 'siap pak' oleh Dede.

"Kalau yang salah Aep, ya nggak usah hukum-hukumanlah, bener nggak ya? mendingan aja Aep berkata jujur agar tujuh terpidana bebas, Saka Tatal bebas dan Aep nanti bisa berkumpul lagi Bersama Abah dan keluarga dalam keadaan tenang," tambahnya.

Di akhir video, Dedi Mulyadi menyemangati Abah Rudi.

Dirinya menyampaikan agar Ayah Aep itu bisa terus bersemangat, dan tidak bersedih lantaran tidak bisa bertemu dengan Aep putranya.

"Semangat Bah, semangat Bah, jangan kelihatan sedih!" ujar Dedi Mulyadi menyemangati Abah Rudi.

"Apa tugas hari ini Bah?" tanya Dedi Mulyadi.

"Kasih makan ayam," balas Abah RUdi sembari tertawa.

Pertanyaan serupa pun dilontarkan Dedi Mulyadi kepada Dede.

"Apa tugas Dede hari ini?" tanya Dedi Mulyadi dibalas 'nembok pak' oleh Dede.

Postingan Dedi Mulyadi pun disambut ramai masyarakat.

Beragam dukungan pun bersusulan dituliskan masyarakat dalam komlom komentar.

@ewindot: Tujuan pak dedi Sbnarnya hanya satu selalu mau mencari jalan kebenaran banyak Loh pejabat yg sudah menajabat tapi gak seperti ini, Jarang sekali ada pejabat seperti ini, dia keluarin duit gak sedkit seperti ini, semangat pak KDM

@haqnur_official: Saya akan mendukung Dedi Mulyadi siapapun orang yg nyinyir kang Dedi kita solid dukung , untung pengacara sebelah klarifikasi gak dukung, syukur lah semua damai dan pa Dedi tetap maju

@herapuspah: Bapaaaaa aku padamu pa jgn tumbang paa semakin tinggi padi semakin kencang anginnya masyarakat sudah faham pa mana yg menebar kebenaran dan mana yg menebar kepalsuan, termasuk saya dan keluarga percaya bapa pasti menegakan keadilan bagi org2 yg ga berdaya, sehat ya pa

@ateng_balala: Ketawaku yg pertama hari ini Kang Dedi, Sehat selalu

@_ibra_hims: Orang orang yg sblmny “jahat” dan mengakui kesalahan bisa sumringah dirangkulan abah aing. Mereka merasa aman. Keren contoh riil pemimpin

@ojan_warriorgym: Apa ga malu itu si aepp....wkwkkkk

@bens0575: Kami semua rakyat Indonesia merasa iri dgn kegiatan Abah dan Dede

@dyredge_123: Maju terus kang, jangan jiper atau down! Oke Gassss

@wantyatphmessakh2785: Ahhahahah ada ya orng kalau di culik bhgia bngt ngakak.

@bundanyadisty: duren (duda keren) kabeh

@bebhygiie_keai: Aku lebih percaya apa yg disampaikan rakyat jelata sprti Dede, liga Akbar dan Renaldi yg blg Rudiana ikut nyiks4 mreka ,timbang kata2 bantahan Rudiana !!!!

@sunshineee898: Aep sadar ngga ya kalau dia nih dijebak kubu sblh, kmrn liat Rudiana wawancara terkesan memojokkan aep dan dede atas kesaksian awal. Jadi kalau nanti Rudiana ditanya kesalahannya, dia akan lempar semua masalah ke Aep dan Dede yg memberikan informasi awal salah. Dede mungkin akan dihukum ringan krn sudah jujur, tpi Aep kayanya akan lbh berat kalau sampai PK saka diterima.

Aep Laporkan Dedi Mulyadi dan Dede

Pernyataan Dedi Mulyadi merujuk laporan polisi yang dibuat saksi kasus pembunuhan Vina dan Eky, Aep Rudiansyah.

Aep melaporkan Dede Riswanto dan akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Chanel karena dinilai menyebarkan kabar bohong alias hoaks terkait kesaksian palsu.

Laporan polisi itu dilakukan Aep Rudiansyah melalui kuasa hukumnya, Pitra Romadoni Nasution.

Dikutip dari Kompas.com, Pitra Romadoni mengatakan, laporan polisi tersebut dilakukan karena Dede dan akun YouTube Kang Dedi Mulyadi dinilai membuat informasi bohong yang berkaitan dengan kesaksian Aep.

Pitra mengatakan, dugaan konten bohong itu disebar melalui acara kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi.

"Aep telah membuat laporan polisi atas kasus penyebaran berita bohong sehingga status Aep kini telah naik menjadi pelapor (korban hoax)," tuturnya dalam konferensi pers, Selasa (30/7/2024).

Pitra mengatakan, akibat tuduhan-tuduhan Dede lewat konten YouTube Kang Dedi Mulyadi, Aep dan keluarganya merasa terintimidasi.

Aep juga disebut mendapat hujatan dari masyarakat akibat informasi bohong yang disampaikan oleh Dede, dan menimbulkan kerugian signifikan baik materil maupun immateril.

"Atas penyebaran informasi bohong tersebut terhadap Aep, kini Dede dan salah satu politikus telah naik dan ditingkatkan statusnya menjadi terlapor yang dibuktikan telah diterimanya Laporan Polisi AEP dengan nomor laporan polisi: LP/B/4352/VII/SPKT/POLDA METRO JAYA," tutur Pitra.

Pitra berharap agar polisi segera mengamankan Dede dan Dedi Mulyadi karena dinilai meresahkan masyarakat dan merugikan kliennya.

Diketahui Aep merupakan salah satu saksi kasus pembunuhan Vina dan Eky dengan terduga pelaku Pegi Setiawan.

Saksi lainnya yakni Dede Riswanto telah mencabut kesaksiannya dan mengajukan diri sebagai justice collaborator.

Kasus ini kembali mencuat setelah Pegi Setiawan dinyatakan bebas oleh Pengadilan Negeri Bandung karena penetapan tersangkanya dinilai cacat prosedur.

Setelah Pegi bebas, Dede menarik kesaksiannya dan meminta perlundingan kepada Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) karena merasa dapat ancaman setelah menarik kesaksiannya.

Tidak hanya Dede, tujuh terpidana lainnya yang meminta perlindungan kepada LPSK dan melaporkan Aep karena dinilai memberikan keterangan palsu.

Polisi Proses Laporan Aep Terhadap Dedi Mulyadi dan Dede

Polda Metro Jaya tengah mengusut kasus dugaan penyebaran kabar bohong alias hoaks terkait kesaksian palsu kasus pembunuhan Vina dan Eky yang melibatkan Dede Riswanto dan akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Sebelumnya, dugaan penyebaran kabar bohong itu dilaporkan oleh saksi kasus pembunuhan Vina dan Eky, Aep Rudiansyah.

"Kewajiban Polda Metro Jaya setelah menerima laporan dari masyarakat adalah melakukan pendalaman. Apakah peristiwa yang dilaporkan oleh masyarakat itu ada dugaan tindak pidana atau tidak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dikutip dari Kompas.com, pada Rabu (31/7/2024).

Dalam laporannya, Aep menduga bahwa Dede Riswanto telah menyebarkan hoaks yang menyangkut dirinya melalui tayangan video Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Adapun Dede dan Aep merupakan saksi kunci kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 lalu.

Saat itu, keduanya bekerja di tempat cuci dekat lokasi pembunuhan Vina dan Eky.

"(Di video Youtube), dalam percakapannya, ada seseorang bernama Dede dan Dedi Mulyadi di mana dalam percakapannya, Dede memberi keterangannya atau berita bohong tentang korban (pelapor, Aep). Dan, ini ditonton oleh banyak masyarakat," ujar Ade.

Saat ini polisi masih mendalami pemilik akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel. Proses penyelidikan pun masih dalam tahap awal karena laporan baru diterima pada Selasa (30/7/2024) lalu.

Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Utamanya Bantu Tujuh Terpidana

Sindiran Ketua Tim Kuasa Hukum Keluarga Vina, Hotman Paris kepada Dedi Mulyadi dalam konferensi pers yang digelar Tim Hotman 911 di salah satu keraton di Cirebon, Jawa Barat pada Selasa (30/7/2024) viral di media sosial.

Dalam kesempatan tersebut, Hotman Paris menilai Dedi Mulyadi tidak memiliki kompetensi sebagai saksi dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal yang kini bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon.

Hotman pun mempertanyakan kehadiran Dedi Mulyadi dalam persidangan PK Saka Tatal, termasuk sidang lanjutan yang digelar pada Selasa (30/7/2024).

Hotman Paris pun menyindir Dedi Mulyadi yang dinilainya mencari popularitas lewat kasus Vina Cirebon untuk pencalonan dirinya sebagai gubernur Jawa Barat.

Hotman meminta Dedi Mulyadi agar berhenti terjun langsung di dalam kasus Vina Cirebon.  

Baca juga: Diminta Bersaksi, Iptu Rudiana Tolak Wawancara Langsung di TV, Hotman Paris Kecewa: Hah!?

Baca juga: Din Syamsudin Berduka, Ajak Umat Muslim Salat Gaib Atas Wafatnya Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh

Baca juga: Kegirangan Divonis 3 Tahun Penjara, Zyuhal Laila Nova-Bos Travel Umroh Kudus Jogetin Para Korbannya

Viralnya video tersebut pun ditanggapi Dedi Mulyadi.

Mantan Bupati Purwakarta itu menyampaikan alasannya membela tujuh orang terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Hal tersebut disampaikan Dedi Mulyadi lewat akun instagramnya @dedimulaydi71 pada Rabu (31/7/2024).

Dalam videonya bersama Dede selaku saksi kunci kasus pembunuhan Vina, Dedi Mulyadi mengingatkan kepada semua pihak yang mencibirnya.

Sebab, dirinya menegaskan telah memiliki sejumlah bukti yang menunjukkan ketujuh terpidana tidak bersalah, yakni Jaya, Eko Ramadhani, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Sudirman, dan Rivaldi Aditya Wardana.  

"Jadi yang hari ini saya begini-saya begini, di media, di televisi, di mana-mana, saling membantah, nanti saya bawa ya dokumennya, kalian tidak akan bisa saling bantah," ungkap Dedi Mulyadi.

"Inget loh, saya mah tidak ingin, tidak punya niat untuk membuat Aep dipidana," tegas Dedi Mulyadi.

"Saya mah hanya satu Ep, ingin membuat tujuh orang itu dibebaskan dari penjara, ini," jelasnya.

"Aku nggak penting, apa sih artinya menjarain Dede, menjarain Aep, menjarain siapapun, Aku mah nggak penting," ungkap Dedi Mulyadi.

"Aku mah hanya minta tujuh orang ini bisa bebas dari penjara, itu pun harus melalui proses PK (peninjauan Kembali)," jelasnya.

"Jadi kalau nanti Dede bersaksi jujur, nanti ditambah Aep juga sama dengan Dede, maka pembebasan yang tujuh (terpidana) ini semakin mendekati," ungkap Dedi Mulyadi.

Dedi pun mengingatkan Aep agar tidak membawa dendam dalam penyelesaian kasus ini.

Diketahui, berdasarkan pengakuan Aep kepada Dede, alasan Aep menyampaikan keterangan palsu ketika membuat BAP kasus pembunuhan Vina didasarkan peristiwa tidak menyenangkan.

Kepada Dede, Aep mengaku pernah dipukul oleh para terpidana.

"Kalau persoalan Aep marah sama mereka, wah menurut saya kan mereka sudah menebus penderitaan sudah delapan tahun (di penjara). Menurut saya sudah cukup deh kalau hanya sekedar mukul kemudian harus berdampak pada penderitaan," beber Dedi Mulyadi.

"Itupun kata kamu ya," ujar Dedi Mulyadi kepada Dede.

"Iya kata Aep juga," balas Dede menegaskan.

"Saya tanya Aep, 'Ep buat apa kesaksian kayak gini?'," ujar Dede menirukan pertanyaannya kepada Ketika membuat BAP atas kasus pembunuhan Vina.

"'Ah udah, saya kesel sama warga sekitar situ, pernah mukulin saya kemaren'," ungkap Dede melanjutkan.

"Katanya dia (Aep) bilang begitu. Dendamlah itu intinya," ujar Dede.

Alasan Dedi Mulyadi Terlibat Dalam Kasus Pembunuhan Vina 

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi pun menyampaikan alasan utamanya terlibat dalam kasus pembunuhan Vina.

Bukan mencari popularitas, tetapi ingin menghadirkan keadilan terhadap ketujuh terpidana.

Para terpidana katanya tidak bersalah.

Tuduhan yang ditujukan kepada mereka pun tidak benar.

"Hari ini saya menyampaikan, kalau saya ingin bersedia membantu apapun buat Saka Tatal, buat Tim Pengacaranya dan Dede pun ingin hadir, kita sama-sama ingin hadir. Tetapi kehadiran kita itu harus, kalau kehadiran Dede ya, kalau saya kan tidak punya kuasa hukum apapun. Kehadiran Dede harus seizin dari pengacara," ungkap Dedi Mulyadi.

"Nah saya nggak tahu pengacaranya punya pertimbangan apa membuat Dede tidak boleh hadir, biarkan itu pengacara yang menjelaskan dan Bang Farhat, Bu Titin dan yang lainnya saya doain semoga lancar dan semoga bisa berkomunikasi antar pengacara. Barangkali pengacara punya strategi untuk menjaga yang tujuh terpidana, punya langkah-langkah strategi yang dimiliki, kita nggak bisa menjelaskan, karena itu bukan ranah kita," bebernya.

"Kita mah ikut saja, disuruh hadir lagi, kita hadir lagi!" tegas Dedi Mulyadi.

Hotman Paris Minta Dedi Mulyadi Berhenti Cari Popularitas

Diberitakan sebelumnya, Hotman Paris menyindir Dedi Mulyadi yang sempat akan dijadikan saksi dalam sidang PK Saka Tatal dalam konferensi pers yang digelar Tim Hotman 911 di salah satu keraton di Cirebon, Jawa Barat pada Selasa (30/7/2024).

Menurut Hotman Paris, Dedi Mulyadi tidak memiliki kompetensi sebagai saksi dalam sidang PK Saka Tatal.

Karenanya Hotman mempertanyakan untuk apa Dedi dihadirkan dalam persidangan PK Saka Tatal yang digelar di hari yang sama, Selasa (30/7/2024).

"Aku juga bingung sama itu orang. Ngapain dia maju ke persidangan? Dia kan bukan saksi. Sudah cukuplah," ujar Hotman Paris.  

Hotman Paris pun menyindir Dedi Mulyadi yang dinilainya mencari popularitas lewat kasus Vina Cirebon untuk pencalonan dirinya sebagai gubernur Jawa Barat.

"Sudah cukuplah ini sudah populer. Mudah-mudahan cepat terpilih pencalonan (gubernur)," kata Hotman Paris.

Hotman meminta Dedi Mulyadi agar berhenti terjun langsung di dalam kasus Vina Cirebon.  

"Sudah cukuplah kampanye, sudah cukuplah, Mas. Sudah selesailah itu. Janganlah terus-terusan itu berlanjut terus. Anda tidak memenuhi syarat sebagai saksi," ujar Hotman.  

"Kalau kalah populer, Anda masih kalah sama gue populernya," lanjut Hotman Paris.

Hotman Paris juga menanggapi pernyataan Iptu Rudiana sebelumnya yang mengaku telah melaporkan Dedi Mulyadi ke polisi atas dugaan kesaksian palsu.

Menurut Hotman hal itu bisa membuat Dedi Mulyadi terancam maju di Pilgub 2024 Jawa Barat.

"Entar enggak tercapai dong jadi gubernur," kata Hotman

Mendengar pernyataan tersebut, Iptu Rudiana pun tersenyum lebar saat konferensi pers berlangsung.

Sebelumnya diketahui, di akun YouTube Dedi Mulyadi, saksi Dede secara terang-terangan mengaku kesaksian yang diberikannya pada kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 lalu adalah palsu dan atas suruhan Iptu Rudiana.

Iptu Rudiana dalam konferensi pers secara terang-terangan membantah adanya skenario kesaksian yang hadir darinya.

Menurutnya keterangan yang diberikan Dede dalam podcast Dedi Mulyadi adalah kebohongan semata.

"Tidak benar (saya mengarahkan kesaksian Dede-red)," kata Iptu Rudiana dalam konferensi pers tersebut, Selasa (30/7/2024).

Lantas Hotman Paris selaku kuasa hukum keluarga almarhumah Vina merespons pernyataan dari Iptu Rudiana tersebut.

Hotman Paris melontarkan pertanyaan kepada Iptu Rudiana apa yang dilakukannya atas keterangan Dede dalam podcast Dedi Mulyadi.

Secara gamblang, Iptu Rudiana melalui kuasa hukumnya telah melaporkan Dede dan Dedi Mulyadi yang menuduh dirinya sebagai pembuat skenario kesaksian palsu.

"Sudah dilaporkan (ke polisi-red)," kata Iptu Rudiana.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved