Berita Nasional
Din Syamsudin Berduka, Ajak Umat Muslim Salat Gaib Atas Wafatnya Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh
Din Syamsudin Berduka, Ajak Umat Muslim Indonesia Salat Gaib Atas Wafatnya Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menyampaikan duka yang mendalam atas tewasnya pejuang kemerdekaan Palestina, Pemimpin Kelompok Hamas, yaitu Ismail Haniyeh di tangan militer Israel.
Organisasi nirlaba itu juga mengutuk keras kejahatan kemanusiaan yang dilakukan zionis Israel yang terjadi sejak puluhan tahun lalu.
Ketua Dewan Pengarah ARI-BP, Prof Din Syamsudin mengajak umat muslim untuk melaksanakan salat gaib bersama usai salat Jumat pada 2 Agustus 2024 mendatang.
Bagi umat agama lainnya, bisa melaksanakan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing.
"Menyerukan umat Islam khususnya untuk melakukan salat goib, khususnya setelah salat Jumat lusa, di seluruh masjid di Tanah Air, dan pada umat agama lain silakan berdoa menurut caranya masing-masing," ujar Prof Din saat jumpa pers di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur pada Rabu (31/7/2024) malam.
Baca juga: Kegirangan Divonis 3 Tahun Penjara, Zyuhal Laila Nova-Bos Travel Umroh Kudus Jogetin Para Korbannya
Baca juga: Viral, Kuasa Hukum Saka Tatal Akhirnya Ungkap Kesaksian Ayah Vina yang Tak Pernah Diungkap ke Publik

Prof Din juga mengajak para pendukung dari ARI-BP agar terus menyuarakan kemerdekaan Palestina dari penjajah Israel. Saat jumpa pers berlangsung, seketika ponsel Prof Din berbunyi.
Mantan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK menelpon Prof Din. Lewat pengeras suara, JK juga menyampaikan belasungkawa atas kematian Haniyeh oleh tentara Israel.
"Dalam kesempatan ini kita semua umat Islam di dunia merasakan duka cita mendalam, innalillahiwainnailaihirojiun atas kematian Ismail Haniyeh," kata JK.
Menurut dia, masyarakat Indonesia tentu mendukung perjuangan Haniyeh dalam upaya memerdekakan rakyat Palestina dari jajahan Israel. Dia bermunajat, agar Haniyeh mendapatkan tempat terbaik di Sisi-Nya.
"Untuk umat Palestina semoga mendapat perlindungan Allah Subhanahu wa ta'ala," ucap JK.
Dalam kesempatan itu, JK juga mengenang pertemuan dengan Haniyeh di Doha, Qatar pada Jumat (12/7/2024) lalu. Pertemuan keduanya membahas terkait situasi Israel dan Hamas.
"Beliau ini orang baik dan pintar," ungkap Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini.
Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, pembunuhan ini kian memperjelas bahwa Israel mengacuhkan keputusan Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ). Selain itu, Israel juga tidak peduli terhadap fakta yang ada, bahwa lebih dari 23 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerima kedaulatan negara Palestina.
"Oleh karena itu bagi kita di Indonesia penting sekali atas nama pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa penjajahan itu harus dienyahkan dari bumi," jelasnya.
Prof Sudarnoto menyadari membutuhkan energi yang luar biasa untuk memerdekakan Palestina, terlebih pasca kematian Haniyeh. Dia juga mengajak para negara yang mendukung kemerdekaan Palestina untuk mencari formula agar menghentikan pembunuhan yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina.
"Ini tinggal beberapa langkah sebetulnya untuk menyeret dan memberikan keputusan di PBB bahwa Israel itu telah melakukan okupansi dan genosida besar-besaran. Tinggal satu mekanisme saja yaitu di sidang Dewan Keamanan PBB," pungkasnya.
Iran Umumkan Tiga Hari Berkabung
Iran mengumumkan tiga hari berkabung menyusul terbunuhnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada Selasa (30/7/2024).
"Sambil bersimpati kepada rakyat Palestina yang tertindas dan tangguh serta mereka yang meninggalkan Martir Haniyeh, pemerintah administratif Republik Islam Iran menetapkan Rabu, Kamis, dan Jumat, 31 Juli hingga 2 Agustus, sebagai hari berkabung nasional di seluruh Iran," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Iran, dikutip dari IRNA.
Pemerintah Iran mengatakan bahwa pembunuhan Haniyeh ini menambah lembaran baru dalam catatan hitam rezim Zionis kriminal dan perampasan kekuasaan.
Ia juga mengatakan bahwa pembunuhan ini adalah pelanggaran terhadap semua aturan Internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Iran telah menyalahkan Israel atas pembunuhan itu, tetapi Tel Aviv menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya.
“Pemerintah Republik Islam Iran mengutuk tindakan biadab ini, yang dilakukan dengan tujuan khusus di awal kerja Pemerintah Persatuan Nasional, melanggar semua prinsip kemanusiaan dan hukum internasional, dan menargetkan tamu resmi dan diplomatik Republik Islam Iran yang menghadiri upacara pelantikan presiden,” tambah pernyataan itu.
Menurutnya, tindakan tersebut mengungkap sifat rezim tersebut dan fakta bahwa tidak ada seorang pun di bumi yang kebal terhadap tindakan jahat rezim zionis.
“Tindakan ini merupakan indikasi jelas tentang sifat teroris rezim Zionis dan kurangnya rasa aman dari kejahatan entitas yang korup dan tidak dapat diperbaiki ini di mana pun di planet ini," jelas mereka.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian berjanji akan membuat Zionis menyesal telah membunuh Ismail Haniyeh.
Pezeshkian juga mengatakan bahwa pembunuhan ini merupakan tindakan pengecut zionis.
"Republik Islam Iran akan mempertahankan integritas teritorial, kehormatan, martabat, dan harga dirinya, dan akan membuat para penjajah menyesali tindakan pengecut mereka," kata Pezeshkian pada Rabu, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Menurutnya, pembunuhan Haniyeh ini tidak akan mempengaruhi hubungan Iran dan Palestina.
"Ikatan antara negara-negara yang bangga, Iran dan Palestina, akan lebih kuat dari sebelumnya, dan jalan perlawanan serta pembelaan bagi yang tertindas akan ditempuh dengan lebih kuat dari sebelumnya," kata Pezeshkian pada X.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga berjanji akan membalas tindakan zionis.
"Ini adalah tugas Teheran karena pembunuhan itu terjadi di ibu kota Iran, kata Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei pada hari Rabu, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.
Haniyeh Dibunuh saat Hadiri Pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran.
"Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan sebagai akibat dari insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya menjadi martir," kata sebuah pernyataan oleh situs berita Sepah milik Korps Garda Revolusi Islam, dikutip dari Al-Arabiya.
Haniyeh dibunuh saat menghadiri pelantikan presiden baru negara itu yaitu Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Haniyeh tiba di Teheran pada hari Selasa (30/7/2024).
Ia telah bertemu dengan Pezeshkian dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Laporan Iran mengatakan bahwa serangan udara terjadi sekitar pukul 2 pagi waktu setempat.
Iran Janji Balas Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menegaskan pihaknya akan membalas Israel atas kematian Kepala Politbiro Hamas Ismail Haniyeh.
Israel diduga membunuh Haniyeh dalam seranagn udara di Teheran, Iran.
Khamenei mengutuk Israel yang membunuh Haniyeh saat pemimpin Hamas itu menjadi tamu di Iran. Haniyeh dibunuh usai menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Selasa (30/7/2024) waktu setempat.
"Rezim kriminal, teroris Zionis membunuh tamu tersayang kami di wilayah kami dan menyebabkan dukacita mendalam. Namun, itu juga menjadi alasan untuk hukuman yang berat," kata Khamenei dalam laman resmi pemimpin Iran tersebut, Rabu (31/7).
Khamenei menyanjung Haniyeh yang berjuang secara bermartabat untuk kemerdekaan Palestina.
Khamenei pun menegaskan sudah menjadi kewajiban Iran untuk membalas kematian Haniyeh.
"Usai peristiwa yang tragis dan memilukan ini, yang terjadi di dalam perbatasan Republik Islam (Iran), kami meyakini sudah menjadi tugas kami untuk membalas," katanya.
Ismail Haniyeh merupakan salah satu target utama Israel usai serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Selama menggempur Gaza, militer Israel pun telah membunuh puluhan keluarga Haniyeh, termasuk anak dan cucunya.
Ismail Haniyeh dibunuh dalam serangan udara di Teheran pada Rabu (31/7) dini hari waktu setempat. Pemerintah Iran mengaku masih menyelidiki serangan ini.
Pemerintah Israel sendiri enggan buka suara mengenai pembunuhan Haniyeh.
Israel umumnya tidak berkomentar atas serangannya ke luar negeri atau aksi pembunuhan yang dilakukan badan intelijen Israel, Mossad.
Presiden Prabowo tak Lupakan Jasa, Beri Gelar Jenderal Kehormatan pada Sjafrie dan Ali Sadikin |
![]() |
---|
Lantik 4 Panglima Pasukan Elite TNI, Prabowo: Jaga dan Latih Anak Buahmu tapi Tidak dengan Kekejaman |
![]() |
---|
Imbau Masyarakat Patok Tanah Pakai Bahan Permanen, Begini Penjelasan Menteri Nusron Wahid |
![]() |
---|
Representasi Semangat Generasi Z, Patricia Arstuti Ditunjuk Jadi Ambassador SIPA 2025 |
![]() |
---|
Soal Ada Sosok yang 'Tak Berkeringat' Ingin Masuk Kabinet, Pengamat: Redam Isu Reshuffle |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.