Video

Gus Yahya Beberkan Dalang di Balik Pertemuan 5 Nahdliyin dan Presiden Israel

Terkait hal itu Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meminta maaf.

Editor: Joanita Ary
KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat konferensi pers si kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023). 

WARTAKOTALIVECOM, Jakarta – Setelah banyak pihak mengecam pertemuan lima orang nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Terkait hal itu Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meminta maaf.

Ia memahami bahwa pertemuan tersebut tidaklah pantas untuk dilakukan.

Permohonan maaf ini disampaikan Gus Yahya dalam konferensi pers, Selasa (16/7/2024).

"Sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan NU yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana," kata Gus Yahya.

"Kami mengerti dan sangat memaklumi bahwa ini, kami merasakan hal yang sama bahwa ini adalah sesuatu yang tidak patut di dalam konteks suasana yang ada saat ini," tambahnya.

Kemudian Gus Yahya menjelaskan kelima nahdliyin itu diundang oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) advokat untuk bertemu Isaac Herzog.

Menurutnya seperti dilansir dari Kompas.com lembaga bidang hukum itu terafiliasi dengan Israel.

"Yang mengajak, dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu channel NGO yang merupakan advokat dari Israel," kata Gus Yahya.

SM yang terafiliasi dengan Israel itu tersebar di berbagai negara.

Gus Yahya mengungkapkan tujuan utama mereka adalah memuluskan kepentingan politik Israel.

"Jadi yang membantu citra Israel, melobi untuk kepentingan Israel, dan sebagainya. Ini yang mengajak dan konsolidasikan mereka, ya memang canggih sekali biasanya caranya. Tapi sekali lagi, ini sudah sering sekali begini nih, baik di Indonesia, belahan dunia lain, Irak," jelas dia.

Selain itu Gus Yahya mengatakan kelima orang tersebut dikonsolidasikan.

Mereka didekati satu per satu untuk diajak berangkat ke Israel.

"Memang mereka di sana programnya adalah sekadar pertemuan-pertemuan intervene dialog di sana dengan berbagai pihak. Katanya tanpa agenda pertemuan dengan Presiden Israel sebelumnya. Dan itu mendadak diadakan di sana," ungkap dia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved