Berita Jakarta

Jusuf Hamka Ingin Bangun Flyover di Sudirman-Bundaran HI Dikritik, Tidak Sesuai Jakarta Kota Global

Usulan kader Golkar, Jusuf Hamka yang ingin membangun flyover atau jalan layang di Jalan Sudirman hingga Bundaran HI untuk mengurai kemacetan dikritik

Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy
Usulan kader Golkar, Jusuf Hamka yang ingin membangun flyover atau jalan layang di Jalan Sudirman hingga Bundaran HI untuk mengurai kemacetan dikritik. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ahli Planologi dari Universititas Trisakti, Nirwono Joga mengkritik usul kader Golkar, Jusuf Hamka yang ingin membangun flyover atau jalan layang di Jalan Sudirman hingga Bundaran HI untuk mengurai kemacetan.

Pengamat tata kota itu menyebut, rencana tersebut bersebrangan dengan tujuan Jakarta menjadi Kota Global yang diputuskan Pemerintah Pusat.

“Ide itu tidak sejalan dengan tujuan Jakarta menjadi Kota Global sebagaimana Pasal 3 ayat 2 UU Nomor 2 Tahun 2024 (tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta atau DKJ),” ujar Nirwono pada Selasa (16/7/2024).

Menurutnya, Jakarta justru harus mempercepat pembangunan transportasi massal se-Jabodetabek yang terintegrasi dengan kawasan permukiman dan pusat-pusat kegiatan kota.

Selain itu, fasilitas tersebut harus didukung dengan pembangunan infrastruktur pejalan kaki, seperti trotoar, zebra cross, pelican crossing, jembatan penyeberangan/penghubung.

“Harapannya warga nyaman berjalan kaki ke berbagai tempat tujuan setelah turun dari transportasi publik atau massal,” imbuhnya.

Baca juga: Politisi PKS Sindir Jusuf Hamka, Malu-malu Mau jadi Bacawagub Kaesang di Pilkada Jakarta 2024

Di samping itu, lanjut dia, perlu didukung kebijakan yang membatasi pergerakan kendaraan pribadi.

Misalnya perluasan ganjil genap, jalan berbayar elektronik, parkir elektronik progresi, penyediaan kanton atau gedung parkir komunal.

“Tujuannya agar warga beralih ke transportasi massal dan meninggalkan atau mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” imbuhnya.

Dia menambahkan, pembangunan jalan layang lebih banyak di tengah Kota Jakarta justru akan memanjakan pengguna kendaraan pribadi. Dengan begitu ruas jalan akan tetap macet di titik-titik naik dan turun jalan layang tersebut.

“Selain itu, pembangunan jalan layang juga akan merusak lansekap visual kota, atau kota terasa sumpek,” pungkasnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved