Kesehatan

Begini Saran Ahli Terkait Usia Optimal untuk Khitan Anak

Sunat atau secara medis dikenal dengan istilah sirkumsisi, tidak lagi sebagai tindakan agama Islam, namun untuk alasan kesehatan. Simak tips ini.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
ISTOCK
Sunat atau secara medis dikenal dengan istilah sirkumsisi, tidak lagi sebagai tindakan agama Islam, namun untuk alasan kesehatan. Ilustrasi sunat. 

Pasalnya, ada beberapa kondisi medis tertentu yang tidak disarankan untuk dilakukan tindakan khitan karena dapat berisiko terjadinya komplikasi.

Kondisi medis tersebut di antaranya:

1. Adanya hipospadia di muara uretra yang terletak tidak pada ujung penis, tetapi pada bagian ventral penis

Hipospadia adalah kondisi di mana pasien seakan-akan telah disunat dari dalam kandungan.

2. Adanya epispadia, berkebalikan letaknya dengan hipospadia, yaitu di bagian dorsal penis, dengan gejala yang sama

3. Si kecil mengalami kelainan pembekuan darah, seperti hemofilia dan anemia aplastik

Oleh karena itu, ada baiknya tindakan khitan dilakukan di rumah sakit bersama dokter spesialis bedah umum atau dokter spesialis bedah anak.

Hal itu dilakukan agar apabila ditemukan adanya kelainan organ atau kondisi medis tertentu, dokter dapat memberikan penjelasan dan penanganan yang lebih tepat.

Pentingnya Edukasi Pasien Setelah Tindakan Khitan

Setelah tindakan khitan, pasien akan mengalami beberapa reaksi jangka pendek yang tidak membahayakan. 

Oleh karena itu, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Reaksi tersebut antara lain seperti rasa ngilu pada kepala penis yang baru dikhitan. 

Hal tersebut wajar terjadi karena kepala penis menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan atau ketika kontak dengan celana dalam.

Rasa ngilu akan berangsur-angsur berkurang dalam kurun waktu dua hingga empat minggu.

Pasien disarankan untuk menggunakan celana dalam yang lebih longgar atau celana dalam sunat

Jika selesai berkemih jangan lupa bersihkan sisa air dengan tisu atau kasa pada tiga hari pertama setelah khitan.

Selanjutnya, pada seminggu awal khitan sebaiknya mengurangi sejumlah aktivitas tertentu seperti naik sepeda, naik motor, atau menunggang kuda untuk mengurangi gesekan antara luka khitan dengan sadel.

Jangan lupa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis anak sebelum mengajak buah hati Anda untuk dikhitan.

 

Follow the WartaKotaLive.Com channel on WhatsApp ini

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved