Kesehatan
Tiga Alasan Mengapa Kentang yang Bertunas Tidak Layak Dikonsumsi
Salah satu sayuran paling populer di dunia, mudah didapat, terjangkau, dan serba guna adalah kentang. Apakah kentang bertunas layak dikonsumsi?
Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, seperti kentang yang bertunas, senyawa tersebut dapat berdampak negatif terhadap kesehatan Anda.
Pakar kesehatan Dr Varalakshmi Yanamandra melalui akun Instagram menyatakan, "Makan kentang yang bertunas dapat menimbulkan risiko kesehatan karena adanya senyawa beracun glikoalkaloid."
"Meskipun glikoalkaloid terdapat di seluruh tanaman, kadar racun ini sangat tinggi di bagian hijau, tunas dan mata kentang."
Berikut ini beberapa efek saat mengonsumsi kentang bertunas:
1. Ternyata beracun
Glikoalkaloid beracun bagi manusia dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan neurologis.
Gejala keracunan glikoalkaloid mungkin termasuk mual, muntah, diare, kram perut, sakit kepala.
Dalam kasus yang lebih parah, bahkan koma dan kematian. Meskipun reaksi ekstrem seperti itu jarang terjadi.
2. Rasanya menjadi pahit
Peningkatan kadar glikoalkaloid dapat memberi rasa pahit pada kentang, sehingga tidak enak untuk dimakan.
3. Mengurangi nilai gizi
Proses munculnya tunas menggunakan nutrisi yang disimpan dalam kentang, sehingga berpotensi mengurangi nilai gizinya.
Biasanya, glikoalkaloid terkonsentrasi di daun, mata, dan tunas kentang.
Membuang bagian-bagian tersebut dan mengupas kulitnya dapat membantu mengurangi risiko keracunan.
Namun, Dr Varalakshmi menyatakan bahwa dia secara pribadi tidak akan menyarankan hal ini.
Kenali Beberapa Gejala Penyakit Radang Usus: Diare, Sariawan hingga Kelainan Kulit |
![]() |
---|
RS Abdi Waluyo Jakarta Resmikan IBD Center, Tangani Pasien Radang Usus oleh Tim Dokter Multidisiplin |
![]() |
---|
Kasus Campak Meningkat Dinkes DKI Lakukan Imunisasi Massal, Simak Gejalanya |
![]() |
---|
Mengenal Tes DNA, Begini Peruntukkan Sebenarnya di Dunia Kesehatan |
![]() |
---|
Tanggung Jawab Ganda Jadi Tantangan Perempuan di Asia Pasifik Jaga Kesejahteraan Mental dan Fisik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.