Berita Regional
Viral Curhatan Dimas, Pria yang Akhiri Hidup di Flyover Cimindi, Bandung, Ini Isi Lengkap Tulisannya
Viral Curhatan Dimas Yonathan Tarigan, Pria yang Akhiri Hidup di Flyover Cimindi, Bandung, Ini Isi Curhatannya
@herryhaerudin: “Aku lebih senang melihat sahabatku menangis di bahuku, daripada aku harus pergi ke pemakamannya minggu depan,” tolong jangan malu untuk bercerita
@kiaarps: bapa.. sampe kapan pun bapa itu guru terbaik, guru yang bener bener ramah, selalu inget setiap bapa masuk kelas pasti selalu nanya "kabar kalian gimana gais?" kata kata itu bakal terus aku inget pa.. ternyata bapa yang se-ceria itu, periang ternyata di balik itu semua bapa nyembunyiin rasa sedih bapa.. makasih uda pernah ngajarin aku sama temen temen sepenuh hati???? tenang di sisi Tuhan ya pa
@marcelradhival1: "Cerita / kejadian buruk dimasa sekarang, akan menjadi kisah yang sangat menarik untuk diceritakan dikemudian hari ketika hidupmu BAHAGIA dikemudian hari." (*Maka dari itu yang merasa sekarang banyak masalah, pertama bukan kamu doang yang punya masalah, semua orang juga punya. Lalu kedua, jika hidupmu sekarang banyak masalah yang bikin kamu mumet, itu tandanya berarti kamu harus lebih giat belajar banyak hal tentang kehidupan sampai semua mata tertuju kehidupmu karena kebahagiaanmu lalu kamu ceritakan kondisi buruk yang sekarang kamu alami untuk menjadi motivasi orang lain).
@salfaritsi26: lihat komentarnya bnyak yg bangga sama orang ini. buat yg kenal dengan orang ini, silahkan ambil hal positif yang beliau berikan, buang jauh jauh pemikiran negatif untuk suicide. Bunuh diri bukan solusi, Gua takut ada org yg lagi sama persis ngerasain di posisinya dia malah ambil keputusan yang sama. apalagi dengan background dia yang dikenal baik orang.
Berikut curhatan yang disebut dibuat Dimas Yonathan Tarigan sebelum mengakhiri hidup di Flyover Cimindi, Bandung, Jawa Barat pada Jumat (28/6/2024):
First of all:
1. Ini mungkin jadi tulisan aku yang paling panjang yang isinya adalah hal-hal yang ada di pikiran aku. Karna ini gapake kaidah kebahasaan yang bener yang tiap paragraf ada 1 ide pokok di awal/di akhir kalimat, jadi kalo emang gaada waktu atau ga begitu pengen tau, lebih baik gausah baca aja, daripada kamu cuma nangkep info setengah-setengah yang nantinya jadi misleading
2. Hal-hal yang ditulis di sini pasti banyak yang hipokrit, tapi bodo amat, ini semua murni isi kepala aku
3. Iya, aku salah, ini semua aku tulis bukan buat nyari pembelaan, aku sadar yang aku lakuin semua salah
4. Sebelum kalian menyalahkan orang-orang tertentu, coba berkaca dulu. Apakah kalian tidak memiliki kesalahan? Semua yang aku lakuin bukan karna perilaku orang, jadi gausah nyalahin atau memojokkan orang.
THE PAST
Selama beberapa minggu terakhir aku merenung, whats wrong with me? And heres I have the answer (maybe). Sepertinya semua ini berawal dari aku kecil. Aku tinggal di lingkungan perumahan yang mayoritas islam (of course). Selama ini, kayanya hanya beberapa orang yang bisa aku anggep “temen” dan itu semuanya orang Kristen.
Yaa, mungkin kebanyakan dari kalian gatau rasanya gimana jadi minoritas ya? Setiap main sama mereka, kayanya sering banget hinaan kepada agama aku. Semua cacian yang kalian tau baik dari internet atau dari kehidupan tongkrongan kalian atau bahkan mungkin kalian sendiri pernah lakukan, semua udah pernah aku denger. Sempat dulu aku benci banget sama orang-orang agama mereka. Gimana rasanya? Yang salah cuma oknum, tapi yang dibenci itu agamanya? Mana rumah aku itu berseberangan sama rumah ibadah. Dulu sering banget merasa marah dan terganggu ketika denger suara azan, pengajian ibu-ibu, takbiran, dll.
Apa pernah aku pernah ngadu ke orang tua? Tentu ngga. Buat kalian yang kenal sama papah aku, kalian pasti tau bagaimana tempramennya. Beliau gaakan segan-segan “meremas” muka anak orang demi ngebela aku. Kenapa aku gamau ngadu? Ya buat kalian yang tau atau pernah melakukannya juga, ketika anak cowo ngadu ke papahnya, yang ada pasti makin dijauhin sama anak-anak lain. Jadi kadang aku cuma bisa diem dan nangis. Iya aku cengeng. Aku pernah coba membela diri, “membela agama” aku. Hasilnya? Makin diejek wkwkwkwk, gaakan bisa menang. Yaudah lah ya mungkin mereka memang cuma anak-anak kabupaten yang minim moral.
Gimana dengan temen-temen Kristen di perumahan aku? Well, mereka juga ga jarang ngebully ko. Tapi seengganya kan mereka gaakan ngebully agamanya sendiri dong? Dan makin lama juga satu-satu dari mereka udah pada hilang kabar. Ada yang pulang ke medan, ada yang punya masalah keluarganya, ada yang sekolah ke luar pulau juga. Kayanya Cuma tersisa 1 orang yang bisa aku anggep sahabat di perumahan ini, walaupun dia kerja di luar pulau, tapi masih sering kontekan, adik-adiknya juga temen aku, mereka masih di bandung. Dia juga orangnya royal, sering nraktir, sering minjemin uang juga (hehe). Walaupun dia sama adik-adiknya juga suka bully, tapi aku tau dia sayang, aku juga sayang mereka.
| Tegas! Ini Alasan Dedi Mulyadi Melarang Pengerjaan Jalan Beraspal Dilakukan pada Malam Hari |
|
|---|
| Bus PO Haryanto Kecelakaan di Tol Semarang-Batang, 3 Penumpang Meninggal dan 21 Orang Luka-luka |
|
|---|
| Diceraikan Suami yang Lulus PPPK, Hidup Imelda Safitri asal Aceh Singkil Berubah Penuh Berkah |
|
|---|
| Bus Pariwisata Terguling di Jalur Keluar Tol Pemalang-Batang KM 312 B, 4 Penumpang Dilaporkan Tewas |
|
|---|
| Jalani Sidang KKEP Polri, 2 Oknum Polisi Diduga Terlibat Penipuan Rp 2,6 Miliar untuk Masuk Akpol |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.