Berita Depok
Deteksi Anak Berpostur Pendek, Fakultas Kesehatan UI Survei di SDN Depok 01 Pancoran Mas
Saat ini banyak anak yang berpostur pendek, karena itu Fakultas Kesehatan UI coba melakukan survei di SDN Depok 01. Hasilnya?
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI (FKUI) mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) di SDN Depok 01, Jalan Pemuda No.76, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (22/6/2024).
Ketua Panitia Pengmas UI, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (PPMUI) tahun 2024.
Baca juga: Hadiri Upacara Harganas 2024, Bupati Karawang Komitmen Wujudkan Zero Stunting
"Sebagai dosen, saya harus melakukan pengabdian masyarakat yang merupakan salah satu dari tri dharma perguruan tinggi," kata Rini di SDN Depok 01 Pancoran Mas, Sabtu (22/6/2024).
Kegiatan Pengmas di SDN Depok 01 ini mengusung tema "Optimalisasi Kualitas Hidup pada Anak Pendek”.
"Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari saya sebagai dosen dengan mahasiswa kedokteran, mahasiswa calon dokter spesialis anak dan spesialis calon konsultan tumbuh kembang," ujarnya.
Rini mengangkat topik ini karena dampak dari perawakan pendek pada anak-anak cukup banyak.
"Ada masalah psikososial, kecerdasan, dan daya tahan tubuh sehingga membuat kualitas hidup anak menjadi berkurang," paparnya.
Baca juga: Ade Wardhana Ungkap 5 Cara untuk Atasi Masalah Stunting di Kabupaten Bogor
Dalam kegiatan ini, tim Pengmas FKUI melakukan pengukuran tinggi badan anak-anak SDN Depok 01 dengan sasaran peserta anak kelas 1 sampai kelas 5 yang berjumlah 600 siswa.
"Kalau perawakannya nanti pendek, kita akan kolaborasi dengan Puskesmas Pancoran Mas untuk mengelaborasi penyebabnya," beber Rini.
Tim Pengmas FKUI juga mengajarkan cara mengukur tinggi badan yang benar kepada para guru SDN Depok 01.
"Sebenarnya di sini sudah bagus. Dua kali dalam setahun anak-anak diukur tinggi dan berat badannya. Namun saat kita ukur ternyata beda hasilnya. Karena itu, kita ajarkan cara pengukuran yang benar," tuturnya.

Rini menjelaskan penentuan kategori pendek pada anak itu didasarkan pada usia dan jenis kelamin.
"Untuk anak pria usia 8 tahun, misalnya, tinggi badan 114 cm sudah masuk kategori pendek. Sementara pada anak wanita, tinggi badan 113 cm masuk kategori pendek," ungkapnya.
Dia menambahkan anak-anak perawakan pendek ini masih bisa dipacu tumbuh kembangnya melalui intervensi tertentu.
"Intervensi yang dilakukan tergantung penyebabnya. Ada yang disebabkan karena kurang gizi, kurang hormon atau pun masalah genetik," tambah Rini.
Pacu tumbuh kembang pada anak ini dilakukan pada usia 10-12 tahun pada anak perempuan dan 13-15 tahun pada anak laki-laki.
"Anak-anak masih bisa dipacu tumbuh kembangnya agar tidak berperawakan pendek. Karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah hal ini," tandas Rini.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
berita depok
anak berpostur pendek
Fakultas Kesehatan UI
Universitas Indonesia (UI)
SDN Depok 01
Pancoran Mas
Rini Sekartini
Cegah Pelajar Ikut Aksi Demo Buruh di DPR, Polres Metro Depok Datangi Sejumlah Sekolah |
![]() |
---|
Cerita Pahit Pencari Kerja di Depok, Tidak Kunjung Dapat Pekerjaan Walaupun Empat Kali Ikut Job Fair |
![]() |
---|
Kabar Baik Buat Pejuang Loker, Job Fair Depok Buka 3.000 Lowongan Kerja dari 50 Perusahaan |
![]() |
---|
Job Fair Disnaker Depok Diserbu Ribuan Pencari Kerja, Antrean Panjang Mengular |
![]() |
---|
Depok Diguyur Hujan Lebat Sore Ini, BMKG Beri Peringatan Siaga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.