Gaya Hidup
Pakar Ingatkan Influencer Tak Sembarangan Review Produk, Bisa Berdampak Besar bagi Usaha Orang
Tuhu mendesak agar para influencer memastikan keaslian hingga verifikasi data sebelum menyampaikan ke publik.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pakar Strategic Communication Mass Tuhu Nugraha meminta kepada para influencer agar lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan mengenai suatu produk yang bukan dari keahliannya.
"Ini menurut saya juga bukan pada kompetensi dan tempatnya, mereka juga perlu berhati-hati untuk membuat statement yang bukan area keahliannya," kata Tuhu melalui keterangan persnya, Jumat (21/6/2024)
Karena menurutnya, jika pernyataan tersebut keliru, maka akan membuat persepsi di publik hingga membuat reputasinya rusak.
Karenanya, Tuhu mendesak agar para influencer memastikan keaslian hingga verifikasi data sebelum menyampaikan ke publik.
"Harus ada proses verifikasi dan mengecek keaslian data sebelum menyampaikan ke publik. Selain itu publik juga bisa menuntut agar influencer menyajikan data asli yang sudah diverifikasi. Karena sekali rusak, maka untuk memulihkan kembali membutuhkan waktu, dan biaya yang tak murah. Sementara persaingan influencer saat ini juga sangat ketat," kata dia.
Selain itu, menurutnya masalah tersebut menjadi menarik, sehingga perlu sekali ada etika content creator dan influencer.
Tuhu pun setuju, jika dibentuk Dewan Pengawas untuk memonitor influencer.
"Karena dampaknya pada masyarakat, dan bahkan juga bisa berdampak material dan reputasi. Sementara, di pihak influencer kompetensinya sangat beragam, tetapi audiensnya kan tidak bisa membedakan itu, dan dampaknya bisa sangat berat," katanya.
Untuk itu, Tuhu pun meminta agar masyarakat lebih kritis ketika mendapatkan informasi atau statement keluar dari seorang influencer, apakah ahli di bidangnya atau tidak.
"Dipikir ulang apakah dia ahli di bidangnya? Bagaimana dengan pendapat ahli lain dan sumber lain? Konsumen bisa membandingkan dari mesin pencari, otoritas atau AI," kata Tuhu.
"Saya selalu menerapkan zero trust info di internet terutama isu krusial. Saya akan mengecek informasi lebih lanjut dari beragam sumber, apalagi sekarang ada teknologi deepfake AI," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam beberapa kasus, review produk kecantikan berujung pada tuntutan hukum.
Misalnya yang dialami oleh Richard Lee.
Richard yang merupakan dokter kecantikan sering kali membagikan konten-konten mengenai edukasi di kanal YouTube, Instagram dan TikTok pribadinya sejak tahun 2014.
Meski demikian, pemilik Klinik Kecantikan Athena itu juga tak luput dari deretan kontroversi dalam mereview produk hingga terlibat perseteruan dengan selebritis dan pesaing bisnisnya.
Midtown Residence Jakarta Ubah Ruang Meeting Jadi Tempat Berlatih Yoga yang Menyenangkan |
![]() |
---|
Cerita Pelari Bogor 10K Siliwangi Tempuh Lintasan Penuh Enerji di Tengah Udara Sejuk Sepanjang 10 KM |
![]() |
---|
Indomaret Run 2025 Digelar 23 November 2025, Gaet Atlet Profesional di Rute Istimewa Kawasan PIK 2 |
![]() |
---|
Skincare Inovatif Korea Selatan Ini Jadi Solusi Merawat Kulit Wajah hingga Mengurangi Noda Hitam |
![]() |
---|
Najmia Beauty Fair 2025 Hadirkan Artist Inc, Skincare Revolusioner untuk Kreator Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.