Berita Jakarta

Jakarta Bakal Hadapi Tantangan jadi Kota Global Pasca Pusat Pemerintahan Dipindah ke IKN Kaltim

Pemprov DKI Jakarta diyakini menghadapi tantangan menjadi kota global pasca pusat pemerintahan dipindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Direktur Politeknik Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin saat webinar bertajuk 'Jakarta Menuju Era Baru' pada Jumat (21/6/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta diyakini bakal menghadapi tantangan untuk menjadi kota global pasca pusat pemerintahan dipindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

Meski UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pemerintahan Daerah Khusus Jakarta (DKJ) telah disahkan, tapi pusat pemerintahan seutuhnya belum dipindah karena masih menunggu regulasi di bawahnya yakni Keputusan Presiden (Kepres).

Direktur Politeknik Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin mengatakan, sudah hampir dipastikan Jakarta akan menghadapi tantangan bertransformasi sebagai kota global.

Tantangannya beragam dan harus dilewati dengan baik, agar tujuan kota global seperti di UU DKJ bisa terlaksana.

"Jakarta setelah menjadi Ibu Kota akan menjadi Kota Global, tentu ada tantangannya menjadi kota global ini," ujar Prof. Nurliah saat membuka webinar bertajuk 'Jakarta Menuju Era Baru' pada Jumat (21/6/2024).

Prof. Nurliah menjelaskan, tantangan yang dimaksud adalah Jakarta memerlukan infrastruktur berkelas dunia.

Mulai dari transportasi yang saat ini hanya berfokus di wilayah Jakarta Pusat dan sekitarnya, sementara diperlukan perluasan ke daerah lain Jakarta.

"Kemudian bagaimana ruang publik yang ramah dan inklusif, jangan juga karena kemudian menjadi kota global maka ruang publik berkurang, karena (lahan) menjadi mal semuanya," tuturnya.

"Kalau kita ke kota-kota besar seperti Singapur yang sangat kecil ya, itu ruang publik, ruang hijau banyak sekali. Seolah-olah kalau kita pergi kok hijau (banyak taman), jadi banyak sekali ruang-ruang untuk orang berkumpul, berolahraga seperti itu," sambungnya.

Baca juga: Berpeluang Diusung Gerindra di Pilgub Jakarta, Kaesang: Selama Didukung Partai-partai Tak Masalah

Selain itu, sektor pendidikan dan kesehatan juga menjadi tantangan tersendiri bagi Jakarta yang ingin bertransformasi sebagai kota global.

Pelayanan pendidikan dan kesehatan di Jakarta juga harus komprehensif, sehingga bisas bertaraf internasional.

"Ini yang penting, jangan sampai budaya Betawi ya, karena Jakarta ini dasarnya adalah budaya Betawi misalnya, identitas lokal itu hilang, justru menjadi tujuan wisata," imbuhnya.

Prof. Nurliah mengibaratkan, Jakarta akan menjadi New York, kota modern dan bisnis serta ragam budaya di Amerika Serikat.

Untuk mewujudkan hal itu, DKJ harus memiliki visi dan komitmen yang tinggi dalam merealisasikan hal tersebut.

"Riset terbaru dari The Global City Index itu menempatkan Jakarta di urutan ke-74 dari 178 kota di dunia. Jadi kita masih termasuk hampir pertengahan paling bawah yah, Jakarta ini menjadi kota global," katanya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved