Pilkada Jakarta
PDIP Sindir Kaesang yang Ingin Duet dengan Anies, Tak Punya Pengalaman hingga Jadi Ketum Karbitan
Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengaku, ogah berandai-andai soal kemungkinan Anies diduetkan dengan Kaesang.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta merespon adanya isu Anies Baswedan yang bakal diduetkan dengan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep untuk ajang Pilkada Jakarta November 2024 mendatang.
PDIP Jakarta yang juga mendukung Anies itu mengungkap fakta, bahwa Kaesang belum pernah memiliki pengalaman bekerja di lembaga pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif.
Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengaku, ogah berandai-andai soal kemungkinan Anies diduetkan dengan Kaesang.
Dia menyebut, warga Jakarta sangat berharap Pilkada memberikan manfaat sebesar-besarnya dengan melahirkan figur yang memang berkualitas memimpin Jakarta selama lima tahun.
Baca juga: Anies Kurang Sreg, Ingin Kembalikan Jakarta ke Relnya, Pengamat: Itu mah Singgung Heru Budi
Baca juga: Soal Batas Usia Kepala Daerah, Anies Sindir Ditengah Main Catur Aturannya Diubah, Ya Repot !
“Seperti yang pernah saya sampaikan, untuk Jakarta ini perlu tokoh yang berpengalaman. Kalau Kaesang kan belum punya pengalaman apa-apa,” kata Pantas pada Minggu (16/6/2024).
Pantas lalu membandingkan Kaesang dengan Jokowi yang berpengalaman menjadi Wali Kota Surakarta periode 2005-2012, sebelum akhirnya menjadi Gubernur Jakarta.
Adapun Jokowi berhasil menjadi Gubernur Jakarta hingga Presiden RI karena menggunakan PDIP sebagai kendaraan politiknya.
“Itu kalau kita bandingkan dengan Jokowi, sudah teruji di Solo, karena teruji di Solo, kemudian kami angkat di DKI Jakarta. Di DKI Jakarta kinerjanya terlihat makin mantap, akhirnya jadi Presiden,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Pantas juga mengungkap fakta sekaligus menyindir Kaesang yang begitu mudahnya menjadi pemimpin sebuah partai politik (parpol) di Indonesia.
Diketahui, memerlukan berbagai pengalaman dan kematangan memimpin sebuah organisasi untuk menjadi Ketum partai.
“Nah, pengalaman seperti itu bisa juga menjadi pedoman bagi kita. Sementara Kaesang belum punya pengalaman apa-apa, baru tiga hari (bergabung dengan partai) langsung jadi Ketua Umum PSI,” ucapnya.
“Jadi belum punya rekam jejak yang layak untuk dinilai masyarakat. Sementara masyarakat butuh penilaian tentang orang yang akan mengusung amanat kedaulatan rakyat,” sambungnya.
Meski demikian, Pantas mengaku PDIP DKI Jakarta tidak bisa melarang pihak manapun untuk berpasangan dengan Anies Baswedan. Aplagi nuansa politik di Indonesia sangat berjalan dinamis dan bisa berubah di waktu terakhir pendaftaran pada Agustus 2024 mendatang.
“Ini kan masih sangat dinamis, karena sampai Agustus bisa saja terjadi apa-apa,” ucap anggota DPRD DKI Jakarta ini.
Pantas menambahkan, dalam sebuah koalisi parpol tentu ada mekanisme yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. PDIP tetap berkeinginan mengajukan kadernya, apalagi partai itu memperoleh kursi kedua terbesar di DPRD yakni 15 orang.
KPUD Berhasil Efisiensi di Pilkada Jakarta, Kembalikan Sisa Dana Hibah Rp 448 Miliar ke Pemprov |
![]() |
---|
Khoirudin Ungkap Pelantikan Pramono dan Rano Antara 18-20 Februari |
![]() |
---|
Pejabat Baru di Lingkungan Pemprov DKI akan Dilantik Setelah Pramono-Rano Karno |
![]() |
---|
DPRD DKI Umumkan Pramono Anung-Rano Karno Jadi Gubernur 2025-2030 |
![]() |
---|
Pramono Anung Ditemani Istri dan Anak Kedua akan Hadiri di Penetapan Gubernur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.