Viral di Media Sosial

Disdik DKI Dikecam Usai 'Paksa' 5 Siswi SMP Ledek Palestina Minta Maaf di Video dengan Wajah Jelas

Disdik DKI dikecam karena panggil 5 remaja putri siswa SMP yang meledek korban anak Palestina dan 'paksa' minta maaf di video dengan wajah jelas

Istimewa
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI dikecam sejumlah pihak karena telah memanggil 5 remaja putri siswa SMP yang meledek korban anak Palestina di Gaza serta menjadikannya bahan candaan. Sebab Disdik DKI terkesan memaksa kelima remaja putri dari sekolah berbeda di Jakarta itu untuk meminta maaf lewat video dan disebarkan di media sosial. Parahnya lagi wajah kelima remaja putri itu ditampilkan secara jelas dan tidak disamarkan dalam video meminta maaf mereka.  

Apalagi, wajah kelimanya dalam video minta maaf yang dibikin Disdik DKI ditampilkan secara jelas tanpa disamarkan meski mereka anak di bawah umur.

"Bukannya mereka anak di bawah umur? Kok di jajal depan kamera dan minta maaf? Emang boleh?," kata akun Instagram @brorondm.

"logikanya konoha," sindir @ndoroseten.

Baca juga: Di Hadapan Plt Kepala Dinas Pendidikan, Siswa Hina Palestina Nangis Tak Kuat Dibully Netizen

"sedih bgt ngeliat muka2 mereka di tampilkan bgtu aja tanpa di blur sdgkan mereka masih di bawah umur,oklah mereka salah,dgn mereka mengaku dan menyesali perbuatannya selesai kok...knp yah terlalu berlebihan gni," ujar @rhiyarhia.

"RIP Justice..... Anak2 dibawah umur (Slide 2) malah langsung diproses begitu saja, sedangkan yang teriak2 di Starbucks (Slide 3) dan komentar netizen (Slide 4) malah dibiarin bebas berkeliaran, begitu juga pengunjung di Starbucks yang dipukuli oleh orang2 Pro Palestina itu sampai berdarah di wajahnya, kenapa itu juga gak diproses?," kata @rikotampatti_16.

"Sekelas disdik lho, ngurusin bgtuan," tambah @andi__silalahi.

Sebelumnya Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI, Budi Awaluddin mengaku sudah memanggil kelima remaja putri siswa SMP tersebut.

Menurut Budi, kelimanya mengaku sangat menyesal atas apa yang sudah mereka lakukan.

"Iya, jadi mereka sangat-sangat menyesali. Kami juga memanggil mereka dan mereka sangat menyesali apa yang telah terjadi. Dan mereka sempat nangis semua, dalam kondisi yang ketakutan dan mereka memohon kepada kita agar bisa dibantu terkait hal ini. Jadi mereka sangat menyesali kondisi ini," tegasnya, Rabu (12/6/2024).

Menurut Budi, para siswa ini tidak sengaja menyinggung anak Palestina saat makan di restoran siap saji tersebut.

Ia pun menilai, awalnya para siswa itu hanya bercanda saja, tapi karena diupload ke sosial media maka menjadi bumerang.

"Mereka sangat-sangat menyesali kondisi yang telah terjadi. Jadi kondisinya memang mereka tidak sengaja terucap secara seperti itu. Jadi ini sebenarnya becandaan saja," kata Budi.

Budi sudah meminta bantuan ke KPAI untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak tersebut karena saat ini menjadi korban bullying netizen.

Selain itu, Budi sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memberikan pembinaan kepada siswa di seluruh sekolah terkait nilai kebangsaan.

"Di sekolah kami juga seperti tadi kami sampaikan lakukan pembinaan untuk para siswa di sekolah dan juga guru dan orang tua. Nah ini dalam rangka seperti tadi tidak ada perundungan kepada mereka yang nanti berada di sekolah," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved