Berita Nasional
Program Makanan Bergizi Berpengaruh Langsung pada Swasembada Pangan Indonesia
Ahli Kulinologi sebut mpemberian makan siang atau susu yang tidak sesuai dengan kebutuhan sesuai usia bisa memicu masalah yakni kelebihan berat badan.
Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Rusna Djanur Buana
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Salah satu program unggulan yang dibeberkan presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto - Gibran Rakabumimg Raka adalah makan siang gratis.
Program ini salah satu yang menarik pemilih hingga pasangan tersebut bisa meraup angka 58 persen.
Untuk mewujudkan program itu tentu saja memerlukan sumber daya manusia (SDM) serta kapital yang besar untuk menyasar lebih dari 80 juta anak.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap besaran anggaran makan siang gratis termasuk susu yang diusung Prabowo-gibran, setiap anak akan mendapat jatah Rp 15 ribu.
Bila dijumlahkan per hari membutuhkan dana Rp1,2 Triliun. Rencananya mulai diaplikasikan tahun 2025 dengan prioritas anak-anak di 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Baca juga: Komunitas Pejuang Wanita Jokowi Bakal Kawal Program Makan Gratis Prabowo-Gibran
Co-founder & Direktur Eksekutif Indonesia Food Security Review, I Dewa Made Agung Kertha Nugraha mengatakan, asupan bernutrisi seperti susu menjadi salah satu syarat untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Dia melanjutkan, program makanan bergizi bukan hanya terkait masalah gizi semata tetapi berpengaruh langsung kepada swasembada pangan negeri ini.
"Yang tidak kalah penting, selain memang kita fokus ke gizi, kita fokus ke ketahanan pangan, dan ini akan menghidupi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (7/6/2024).
Ahli Kulinologi, Hindah J.Muaris menjelaskan bahwa program makan bergizi ini sangat diperlukan implementasinya untuk anak sekolah terutama anak sekolah SD, SMP sampai SMA.
Dia menjelaskan, apabila dilihat saat ini dari peta masalah gizi secara nasional yang dilakukan oleh survei kesehatan indonesia terdapat polarisasi pengaturan makanan bergizi.
Hindah melanjutkan, salah satu masalah yang timbul adalah obesitas akibat penggunaan makanan tambahan yang melebihi yang ditentukan oleh BPOM dan segala macam atau departemen kesehatan.
Baca juga: Gus Miftah: Program Makan Gratis Prabowo Terinspirasi Nabi Ibrahim saat Bangun Kabah
Menurutnya, program makan siang dan susu gratis perlu diatur secara menyeluruh agar sesuai dengan tujuan dari perbaikan makanan bergizi untuk anak sekolah.
Dia melanjutkan, susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang disarankan untuk anak-anak pertumbuhan, untuk anak sekolah adalah susu.
Kandungan gizi mikronya, terutama vitamin C, zat besi, zinc dan asam folat itu sangat diperlukan untuk perkembangan otak anak di masa sekolah.
"Tetapi perlu diketahui bahwa pemberian makan siang atau susu yang tidak sesuai dengan kebutuhan sesuai usianya justru memicu masalah baru berupa kelebihan berat badan atau obesitas pada anak," katanya.
| Prabowo dan Purbaya Dinilai Miliki Karakter Serupa, Sama-Sama Keras dan Tegas Lawan Korupsi | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Indonesia dan Swiss Perkuat Kolaborasi Antar Lanskap untuk Dorong Komoditas Berkelanjutan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas Yang Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Hadiri HUT ke-8 Gaspool Lampung, Irjen Helmy Santika Apresiasi Ojol Ikut Jaga Kamtibmas | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Sampai 37,6 Derajat Celsius, Ini Penyebab dan Sampai Kapan Cuaca Panas di Indonesia | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.