Kesehatan
Kondisi yang Rentan Terkena Iritasi Vagina, Salah Satunya Saat Pengantin Baru
2 dari 3 wanita di Indonesia mengeluhkan gatal-gatal, 3 dari 5 wanita mengalami keputihan, 1 dari 2 wanita mengeluhkan bau tak sedap di area wanita.
Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Berdasarkan data, 7 dari 10 wanita di seluruh dunia pernah mengalami vaginitis setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Vaginitis merupakan radang vagina yang dapat menghasilkan keputihan, gatal, hingga nyeri.
Sementara, 2 dari 3 wanita di Indonesia mengeluhkan gatal-gatal, 3 dari 5 wanita di Indonesia mengalami keputihan, 1 dari 2 wanita mengeluhkan bau tak sedap di area kewanitaan.
Gejala-gejala tersebut, tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi tanda awal iritasi yang, jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi infeksi.
1. Menstruasi
Wanita harus memahami pentingnya memiliki kebiasaan menjaga kebersihan area kewanitaan, terutama saat menstruasi.
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, M.Kes, FICS menjelaskan, vagina yang sehat memiliki pH 3.5 - 4.5. pH yang lebih tinggi dapat mendukung pertumbuhan bakteri patogen dan mengganggu flora normal.
Ketidakseimbangan flora normal dan perubahan pH di area kewanitaan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti rasa gatal, bau tidak sedap, dan keputihan.
Faktanya, saat menstruasi, 72 persen wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi vagina saat menstruasi karena darah haid bersifat basa dan dapat meningkatkan pH vagina.
"Penting bagi wanita untuk memiliki kebiasaan menjaga kebersihan area kewanitaan setiap hari, terutama saat menstruasi, karena menstruasi memiliki pengaruh besar terhadap stabilitas ekosistem vagina," kata Ardiansjah Dara di Seminar 'Tetap Nyaman, Aktif dan Sehat Selama Red Days'.
Pada saat menstruasi, wanita kerap mengalami gatal atau iritasi akibat adanya perubahan PH.
PH diluar masa haid bersifat asam, hal ini yang membuat secara alami vagina bisa membunuh kuman abnormal.
Namun saat haid, terjadi perubahan suasana PH akibat darah yang keluar yang membuat vagina bersifat basa. Hal inilah yang membuat ada kuman masuk ke daerah vagina yang menyebabkan gatal serta iritasi ringan.
Ketika gatal yang terus dibiarkan dan digaruk akan menyebabkan luka. Luka inilah bisa menyebabkan infeksi.
Saat mengalami gejala awal iritasi, penggunaan produk antiseptik juga disarankan.
| Lima Tips untuk Meningkatkan Fokus, Mood, dan Ketahanan Mental Agar Kemampuan Otak Tetap Optimal |   | 
|---|
| RSCM Resmikan Rezum Water Vapor Therapy, Terapi Uap Air Panas untuk Atasi Pembesaran Prostat Jinak |   | 
|---|
| Lima Kebiasaan Cerdas untuk Jantung Lebih Kuat dan Sehat |   | 
|---|
| Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa, PERKI Ajak Masyarakat Peduli Jantung |   | 
|---|
| Terapi Penggunaan Lensa Malam Ortho-K Saat Tidur Bantu Penglihatan Lebih Jernih |   | 
|---|


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.