Berita Nasional
Megawati Bilang 'Gue Mainin dulu dong', Pengamat: Ada Sesuatu yang Diinginkan PDIP pada Prabowo
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak mengumumkan resmi sikap partainya terhadap Prabowo-Gibran. Hal ini bikin tanda tanya publik.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pendukung setia PDIP mungkin sedikit kecewa atas sikap PDIP yang tak jelas terhadap pemerintahan Peabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sikap politik yang mengambang itu tergambar dari hasil Rakernas V PDIP, Minggu (26/5/2024).
Baca juga: PDIP Sengaja Ulur Waktu jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pengamat: Kalau Sekarang, Tidak Seksi
Jika tadinya publik memprediksi PDIP akan jadi oposisi di pemerintahan Peabowo-Gibran, ternyata tak demikian.
Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Radis Hadi, menduga ada negosiasi yang sedang berlangsung antara PDIP dengan Prabowo.
"Dengan abu-abunya sikap Megawati seperti ada hal yang ditunggu atas apa yang diinginkan PDIP terhadap pemerintahan yang terpilih," kata Radis dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut Radis, dalam politik adalah hal biasa dalam melempar isu dan keinginan sepanjang hal itu berkaitan dengan kepentingan partai politik.
"Jika kondisi negosiasi ini tidak ketemu, baru sikap politik ibu Megawati akan jelas dan clear," ujar CEO ARCHY Strategy ini.
Baca juga: Hitung-hitungan PDIP di Dalam atau Luar Pemerintahan, Megawati: Gue Mainin Dulu Dong
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut sikap partainya didasarkan pada pemikiran mana yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik, berdaulat, dan berdiri di atas kaki sendiri.
"Itulah landasan pilihan sikap. Sikap politik kita. Makanya kalau enggak ada yang ikut, enggak disiplin sudah tahu toh ibu mau ngapain," kata Megawati saat Rakernas V PDIP, Minggu (26/5/2024).
Menurut Megawati, sikap partai harus dihitung secara politik.
"Kalau menit ini saya ngomong kan harus dihitung secara politik lho," ujar Megawati lalu para kader pun bertepuk tangan.
Megawati mengaku sempat membaca berita mengenai sikap PDIP akan diumumkan dalam Rakernas V.
Baca juga: Anggap Pemilu 2024 Paling Buruk Sepanjang Sejarah, PDIP Minta Sistem Pemilu Ditinjau Kembali
"Tadi pagi saya baca Kompas, Rakernas akan menentukan sikap bla bla, aku sambil sarapan. Aku bilang, enak saja iya dong. Gue mainin dulu dong," ucapnya.
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin memprediksi bahwa partai yang dinahkodai Megawati Soekarnoputri itu tak akan mengumumkan sikap politik gabung pemerintah atau oposisi di Rakernas V PDIP.
Menurut Ujang, partai berlogo banteng hitam itu memutuskan sikap politiknya pada saat momentum yang tepat.
“Ya kalau saya melihatnya kenapa belum mengumumkan keputusan di luar pemerintahan atau masuk pemerintahan sudah saya prediksi tidak akan diumumkan kemarin Rakernas nanti nunggu momentum yang pas dan tepat,” ucap Ujang saat dihubungi Wartakotalive.com, Senin (27/5/2024).

Menurut Ujang, jika saat Rakernas diumumkan arah politik PDIP, maka PDIP tak akan menjadi sorotan publik kembali.
“Kalau diumumkan kemarin pas Rakernas PDIP tidak akan jadi pusat perhatian lagi, tak ada pemerintahan lagi karena sudah tuntas sudah memilih oposisi atau koalisi,” ucap Ujang.
Dia menilai, PDIP sedang menjaga eksistensi dan konsistensi usai kalah di Pilpres 2024.
“Jadi politik itu butuh instrumen butuh cara untuk tetap bisa menjaga eksistensi dan konsistensi, eksistensi dalam pemberitaan nasional lalu konsistensi juga dalam konteks bertahan dengan prinsip sikap untuk menjaga pemerintahan yang baik,” ucap Ujang.
Ujang menuturkan, PDIP bukan ragu dalam memutuskan arah politiknya namun hanya mengulur waktu dan akan diumumkan pada menit-menit terakhir sebelum Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik pada Oktober 2024 mendatang.
“Jadi saya melihat bukan masih ragu, bahwa itu strategi mengulur (waktu) pasti menit diujung permainan baru umumkan karena pelantikan Prabowo masih panjang di Oktober 2024. Jadi kalau diumumkan sekarang tidak seksi jadi pasti di ujung (umumkannya),” ucapnya.
“Saya melihat agar ada ruang diskusi agar ada ruang dialog dengan partai kubu pemerintah. Ini hanya bagian dari strategi saja," ucapnya.
"Jadi bagian hal yang sudah kita baca sejak lama bagi saya tidak aneh kalau PDIP menyimpan amunisinya, menyimpan prinsipnya, perilakunya yaitu perilaku oposisi atau pemerintah disimpan terlebih dahulu,” ungkap Ujang.
Ujang juga membeberkan, untung ruginya jika PDIP menjadi oposisi ataupun sebaliknya.
“Kalau untungnya mendapat kekuasaan, jabatan dapat menteri lagi dan akses kekuasaan masih ada di PDIP kan begitu, pejabat-pejabat lain aman yang terkait PDIP,” jelas dia.
“Kalau oposisi ya beda, akses kekuasaan tertutup dan akan “bersitegang” dengan pemerintah dan akan dikerjai pemerintah dengan hal-hal tertentu,” tutupnya.
Rakernas PDIP
Sejumlah momen mewarnai acara penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).
Di antaranya tangis dari Ketua DPP PDIP, Puan Maharani saat membacakan rekomendasi Rakernas V PDIP.
Momen tersebut terjadi ketika Puan membacakan poin ketujuh.
Puan mengatakan, PDIP mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.
"Dan PDIP dipercaya rakyat memenangkan pemilu legislatif tiga kali berturut-turut, kepercayaan rakyat harus diwujudkan untuk memperbaiki Tiga Pilar Partai (Struktural, LegIslatif, dan Eksekutif)," kata Puan.
Puan bergetar saat membacakan poin tersebut. Ia tampak mengusap air matanya.
Ribuan kader yang hadir dalam Rakernas V PDIP lantas bersorak memberikan dukungan kepada Ketua DPR RI tersebut.
Puan menegaskan PDIP menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas perilaku kadernya pada Pemilu 2024.
"Sehubungan dengan adanya perilaku kader partai yang tidak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisiplin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, Rakernas V partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Selanjutnya, jelas Puan, Rakernas V PDIP merekomendasikan supaya sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai disempurnakan.
Tujuannya agar apa yang terjadi dengan penyimpangan perilaku kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Tiga Tokoh Tersohor PDIP Putuskan Gabung PSI, Yoga Prabowo: Masih Ada Tokoh Lain Menyusul |
![]() |
---|
Di Tengah Sengketa Ambalat, Prabowo Subianto Singgung Soal Perang dan Kedaulatan |
![]() |
---|
Di Tengah Kematian Prada Lucky, Prabowo Subianto Singgung Perwira TNI |
![]() |
---|
Detik-detik Prabowo Subianto Perbaiki Baret Ketua DPD RI |
![]() |
---|
Presiden Prabowo tak Lupakan Jasa, Beri Gelar Jenderal Kehormatan pada Sjafrie dan Ali Sadikin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.