Pembunuhan

Saksi Kunci Aep Sebut Sering Lihat Pegi Kongkow dengan Para Pelaku Pembunuh Vina

Penangkapan Pegi menjadi perdebatan masyarakat dan banyak yang menyebut kepolisian salah tangkap.

|
kolase foto ist
Saksi kunci pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon bernama Aep sering lihat Pegi nongkrong dengan terdakwa 

"Kebetulan saat kejadian 2016, itu gak lama kejadian itu saya melapor, berhubung saya takut sama pihak keluarga pelakunya bahwa saya yang pelapornya akhirnya saya memutuskan untuk pulang, sekitar 2 minggu setelah kejadian," ujarnya. 

Dikenal rajin ke Masjid 

Pegi alias Perong, salah satu tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon dikenal rajin ke masjid dan tinggal di sebuah kontrakan. 

Pegi diketahui sempat masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) selama 8 tahun sebelum akhirnya ditangkap jajaran Polda Jawa Barat. 

Ketua RW setempat, Ikin Sodikin (45) mengatakan Pegi tinggal di sebuah kontrakan yang ada di wilayahnya di Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

"Dia belum lama ngontrak, sekitar lima hari atau mungkin seminggu. Yang sudah lama tinggal di sini adalah bapaknya, Saprudin," kata Ikin saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Jumat (24/5/2024).

Sepengetahuan Ikin, Pegi kerap datang ke kontrakan tersebut untuk menemui bapaknya sebelum ditangkap polisi.

"Anak itu di sini dikenal dengan nama Robi, bukan Pegi. Memang katanya Pegi kerja di Bandung tapi tinggalnya gak di sini tapi di mes tempat kerjanya, ngontrak di sini baru lima hari," ungkap Ikin.

Warga setempat pun mengaku kaget dan tak menyangka pemuda yang dikenal anak baik itu turut diamankan atas kasus yang sedang viral ini.

Baca juga: Tetangga Ungkap Pegi Setiawan yang Ditangkap Polisi, Tak Berada di Cirebon Saat Vina dan Eky Dibunuh

"Memang tahu ada kasus pembunuhan viral, Vina Cirebon, tapi kami tak menyangka yang jadi DPO tinggal di sini," kata Ikin.

Pasalnya dalam keseharian, Pegi tidak pernah ada menunjukkan sesuatu yang mencurigakan.

Pegi diketahui keluar dari kontrakannya hanya untuk bekerja maupun sekadar mencari makan

"Katanya juga dia rajin ke masjid," ujar dia.

Menurut Ikin, orang tuanya, Saprudin, juga di mata masyarakat dipandang orang baik, berbicara seperlunya tak neko-neko.

"Nah, kalau orang tuanya sudah jadi warga sini, nyoblos juga di sini. Itu tinggal di sini sudah lama, sudah sepuluh tahun lebih," katanya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved