Kabinet Prabowo

PAN Resah Jatah Menteri Berkurang di Kabinet Prabowo, AHY: Itu Hak Prerogatif Presiden

Saat ini parpol pendukung Prabowo tengah berharap dapat kursi menteri yang banyak, namun mereka juga resah disalip pendatang baru.

Editor: Valentino Verry
kompas.com
Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mendapat tekanan dalam menyusun kabinet. Sejumlah parpol pendukungnya tak mau jatah kursi menteri dikurangi, padahal akan ada parpol baru yang gabung. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 harap-harap cemas.

Seperti diketahui, saat Pilpres 2024 Prabowo-Gibran dapat dukungan dari parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Golkar, Gerindra, PAN dan Demokrat.

Baca juga: Prabowo Subianto Berharap Bisa Eksekusi Makanan Bergizi Gratis Siswa Secara Efisien Tanpa Kebocoran

Selain itu, sejumlah parpol kecil juga ikut mendukung, misalnya PBB dan Partai Gelora.

Namun, dalam perkembangan politik yang dinamis, NasDem dan PKB menyatakan siap gabung di kabinet Prabowo, setelah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kalah.

Melihat hal itu, politisi PAN Saleh Partaonan Daulay, sedikit resah.

Ibarat anak kecil, merasa khawatir jatah kue atau permen berkurang.

Sebab, isu yang beredar NasDem dan PKB bisa mendapat jatah tiga kursi menteri.

Baca juga: Pasha Ungu Berharap Ada Representasi Anak Muda dalam Kabinet Prabowo-Gibran untuk Kawal Pemerintahan

Menurut Saleh, itu tak adil mengingat NasDem dan PKB tak ikut 'berdarah-darah' saat mengusung dan memperjuangkan keenangan Prabowo-Gibran.

Legislator Komisi IX DPR RI tersebut, mengatakan hal itu kurang tepat.

"Yang kurang tepat itu yang tidak mendukung malah dapat tiga (kursi menteri)," kata Saleh kepada wartawan, Rabu (22/5/2024).

Menurutnya, partai-partai yang baru bergabung ke pemerintahan itu tidak ikut membantu pemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Pontjo Sebut Pembentukan Kabinet Prabowo Haruslah Kabinet yang Representatif dan Profesional

"Itu kan enggak tepat, bener nggak? Atau misalnya ngotot lebih banyak dapat, itu nggak tepat," tegasnya.

"Kami mengerti urusan struktur kabinet, kemudian juga urusan berapa jumlah menteri masing masing partai, itu adalah urusan hak prerogatif presiden," ucapnya.

Sebelumnya, Saleh Partaonan Daulay juga mengatakan pihaknya memiliki harapan bisa mendapat lebih dari empat kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Pernyataan Saleh itu bukan tanpa alasan, menurutnya PAN menjadi partai yang paling loyal dengan Prabowo Subianto.

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay resah jatah kursi menteri partainya berkurang.
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay resah jatah kursi menteri partainya berkurang. (dpr.go.id)

Ia menjelaskan, PAN bukan hanya pada Pilpres 2024 ini saja mendukung Prabowo, melainkan juga sejak Pilpres 2014 dan 2019.

"Karena gini, selama ini kan PAN sudah 3 periode nih kita dukungnya Pak Prabowo. Kita 2 periode kosong loh nggak dapat apa apa mendukung, kita berada di luar pemerintahan."

"Kemudian kita kan konsisten nih, paling loyal dengan Pak Prabowo," ujar Saleh saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Oleh sebab itu, ia menilai wajar apabila PAN memperoleh lebih dari empat kursi menteri.

Meski demikian, Saleh menyebut, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih

"Kalau PAN itu memang sudah harus dapat mestinya dalam sistem demokrasi yang ada di Indonesia wajar kalau misalnya dapat, persoalannya apakah 4,5,6 diserahkan ke Pak Prabowo."

"Itu ada di dalam konstitusi hak di dalam UUD 1945," ujar Saleh.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kursi menteri pemerintahan selanjutnya kepada Prabowo.

Kendati demikian, AHY menegaskan pihaknya telah berkomitmen berjuang bersama Prabowo pada Pilpres 2024.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih Pak Prabowo Subianto," ujarnya.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan sepenuhnya pada presiden terpilih dalam menyusun kabinet.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan sepenuhnya pada presiden terpilih dalam menyusun kabinet. (instagram@agusyudhoyono)

"Yang jelas kami Partai Demokrat telah memiliki komitmen, telah berjuang bersama," imbuh AHY kepada awak media di Bali.

Ia menilai, Prabowo sebagai presiden terpilih tentu ingin mendapatkan dukungan penuh, bukan hanya saat kampanye, melainkan juga ketika pemerintahannya berjalan nanti.

"Beliau tentu sangat berharap dukungan penuh, bukan hanya saat kampanye tetapi berjalannya pemerintahan nantinya agar sukses," ucap AHY.

Menurutnya, hal semacam itu telah disampaikan berkali-kali oleh Prabowo Subianto.

"Sehingga kami memilih untuk tidak memberikan beban apa pun, beban tambahan kepada Pak Prabowo," jelasnya.

Atas dasar itu, ia menyerahkan sepenuhnya urusan kabinet kepada Prabowo karena yang paling memahami kebutuhan kabinet ke depan seperti apa.

"Kami hanya bisa mempersiapkan kader-kader termasuk juga gagasan-gagasan yang bisa digunakan atau dijalankan dengan baik," katanya.

"Tentunya sesuai dengan kebutuhan dan juga prioritas yang akan beliau tentukan, lima tahun ke depan," tegasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved