Berita Jakarta

Bukan Dibiarkan Tercecer, Ini Kata Ketua RT di Joglo soal Gunungan Sampah yang Baunya Menjijikkan

Menurut dia, ramainya isu tersebut karena saat itu tempat pemilahan sampah itu tengah penuh dengan limbah, lantaran ditinggal petugas selama lebaran.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Tumpukan sampah menggunung di Gang H Mansur, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN — Ketua RT 09 RW 08 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, merespon terkait protes warganya yang sempat viral karena tumpukan sampah yang menimbulkan bau menyengat. 

Menurut Abdurrahman, sampah yang menumpuk itu bukanlah hasil pembiaran, melainkan akan dipilah terlebih dahulu sebelum dibawa ke tempat pembungan sampah (TPS) akhir Bantar Gebang.

"Itu di situ dipilah-pilah dulu yang bagus, yang plastik. Baru sampah basahnya dibuang ke Bantar Gebang. Bukan buat nampung sampah seterusnya, bukan," kata Abdurrahman saat ditemui di rumahnya, Joglo, Jakarta Barat, Selasa (21/5/2024).

Abdurrahman memastikan, di wilayahnya itu tidak ada TPS yang benar-benar TPS.

Baca juga: Viral Tumpukan Sampah di Joglo Jakarta Barat Tumpah ke Jalan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tempat yang diperuntukkan untuk menampung sampah itu hanyalah untuk keperluan pemilahan sebelum disalurkan ke pabrik-pabrik sebagai bahan baku pembuatan sejumlah produk. 

"Jadi ini (sampah) dipilah, dijual ke pabrik," ungkapnya.

Menurut dia, ramainya isu tersebut karena saat itu tempat pemilahan sampah itu tengah penuh dengan limbah, lantaran ditinggal petugas selama lebaran.

Walhasil saat hendak dibawa ke Bantar Gebang, sampah-sampah itu menimbulkan bau yang menyengat, di samping melubernya sampah-sampah ke luar.

"Kemarin (warga) datang ke sini (rumah RT), minta dibersihin, maksudnya dirapihin karena banyak yang pulang kampung hari raya," kata Abdurrahman.

"Jadi pas mau kamu mau angkut ke bawah, nguap, bau. Tapi baunya pas diangkut doang, kalau dibiarin mah enggak terlalu kecium baunya," imbuh dia.

Abdurrahman berujar, saat ini protes warganya sudah mulai mereda lantaran tumpukkan sampah yang ada sudah normal, meskipun masih menggunung.


Namun saat ini, pihaknya telah membuat semacam pagar dari alumunium untuk mencegah agar sampah di tempat tersebut tidak berceceran ke jalanan lagi hingga meresahkan warga.

"Proses lah ini, belum rapih," katanya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Hariyadi menyebut jika penempatan tempat penampungan sampah itu berasal dari kesepakatan warga.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved